Chapter 8 – Sanzang Kembali dari Barat (1/2)
--------Itu terjadi sudah sangat lama, aku
kehilangan jejak. Aku telah melihat begitu banyak hal, dan melupakan banyak
hal. Namun di antara itu, ingatan itu masih ada di hatiku.
<<<Flashback<<<
???
Mereka
bilang musim dingin kali ini akan lebih keras. Kita harus membongkar beberapa
desa, dan tak kusangka, kita hanya baru selesai mengusir bangsa Pict dari
utara. Kemalangannya berlanjut, Bedivere
Hari itu, sang raja mengunjungiku
saat aku sedang berpikir keras di menara pengawal. Tanpa pelayan, sendirian,
tiba-tiba. Beliau punya penampilan seperti anak laki-laki, tapi sebenarnya,
tidak jauh berbeda dariku pada saat itu.
Di umur 16 tahun, beliau menarik Pedang
Seleksi dari batu, dan menjadi penguasa Britania. Setelah itu, beliau tampaknya
tidak lagi menua. Mereka mengatakan kalau itu adalah berkat dari para peri,
tapi aku tidak bisa tidak berpikir kalau itu adalah kutukan.
Sang raja muda berjuang melalui
pertempuran paling sengit yang pernah kulihat. Beliau adalah pemimpin hebat
yang membawa kemuliaan ke Britania. Beliau memimpin suku-suku asing menuju
kemenangan melawan raja tirani Vortigern, yang sedang merusak negeri itu. Beliau
menyatukan para penguasa feudal yang bertikai, melawan bangsa Pict yang maju
dari utara, mengakhiri gelombang bangsa Saxon yang mendekat dari pulau besar,
dan memulihkan Kastil Camelot sebagai permata mahkota Londinium, kota terbesar
di seluruh kepulauan Britania. Satu-satunya Raja para Kesatria, Raja Arthur.
Aku mengatakan kepada sang raja saat itu
juga di sana,
Bedivere
Selama
anda tetap hidup, Britania tidak akan pernah binasa, dan penderitaan tidak akan
pernah menang.
???
Itu
tidak benar. Camelot dan sekitarnya mungkin tumbuh subur, tapi wilayah bagian
lain tetap hancur. Meski jika Camelot mengakomodasi mereka yang desanya hancur,
itu tidak dapat mengembalikan gaya hidup mereka. Membajak tanah, menjalani
kehidupan hari demi hari, membesarkan anak-anak… Itulah yang mengerah pada
kemakmuran masa depan. Tidak ada masa depan jika hanya melindungi orang-orang.
Pada akhirnya, situasinya akan jadi lebih sulit.
Tidak seperti para Kesatria Meja
Bundar yang berfoya-foya dengan semua kemenangan dan kemuliaan mereka, sang
raja selalu terlihat muram. Segalanya berbeda sebelum Camelot dipulihkan sih…
Sir Kay berkata kalau sang raja
biasanya lebih sering tersenyum, dulu saat beliau masih sering berkelana dengan
menyamar. Namun sekarang, tidak ada jejak senyumnya yang tersisa. Sang raja
sendirian melihat awan gelap menunggu di cakrawala.
…Mungkin matahari terbenamnya
membuatku nostalgia, karena pada saat itu, aku mengajukan pertanyaan pada sang
raja dengan malu-malu, yang berasal dari keraguan dan keresahan yang
menggangguku sejak aku diberi tempat di Meja Bundar.
Bedivere
Kenapa
anda memilih seorang kesatria yang sepayah diriku untuk menjadi Kesatria Meja
Bundar?
???
Kau
merasa tidak pantas karena kau lebih rendah dari yang lain? Bodohnya. Hal yang
sama juga berlaku untukku. Dalam membangun, aku tidak sebanding dengan yang
lain. Dalam ilmu pedang, banyak yang lebih baik dariku. Namun, ikatan tidak
boleh diukur dengan kekuatan dan kelemahan saja. Kawan dan lawan, kebaikan dan
keburukan, manfaat dan kerugian… Sama seperti perbedaan itu, para Kesatria Meja
Bundar semuanya melayani tujuan yang berbeda.
Kawan dan lawan. Kebaikan dan
keburukan. Kawan itu bagus. Lawan itu buruk. Namun, sang raja berkata kalau itu
berbeda. Ini tidak terduga. Di zaman perang ini, beliaulah satu-satunya
kesatria yang melihat ke bawah dan melihat situasinya secara keseluruhan.
Kemungkinan besar, sang raja tidak pernah mengatakan ini kepada kesatria
lainnya. Itu adalah sesuatu yang hanya beliau katakan padaku, dan sudah jelas
kenapa. Pada waktu itu, sang raja memberitahuku,
???
Para
penjajah Saxon adalah musuh kita, tapi mereka tidak jahat.
Jika beliau mengutarakan pemikiran
seperti itu kepada kesatria lain, banyak yang akan mengkritiknya.
???
…Benar.
Bangsa Saxon hanya datang ke pulau ini karena mencari wilayah untuk hidup. Bagi
kita mereka ini musuh, tapi tindakan mereka tidak jahat. Apa yang mereka
inginkan pada dasarnya baik, dan jika baik--------pasti akan ada masanya ketika
mereka akan melayani fungsi penting untuk pulau ini.
Selama
kita masih manusia, konflik akan muncul. Pemisahan kawan dan lawan terlahir
dari manfaat dan kerugian. Kita sekarang berada di zaman yang ekstrim. Sebuah
zaman dingin di mana tidak ada pihak yang mengalah sampai salah satunya
dihancurkan. Aku benci membayangkan membuat Meja Bundar yang hanya terikat oleh
kekuatan di saat seperti itu. Meja Bundar akan jatuh ke dalam kejahatan. Kita
tidak melakukan sumpah untuk membunuh musuh-musuh kita. Kita mengangkat senjata
untuk masa depan saudara-saudara kita. Itulah mengapa---------- Itulah mengapa
kita butuh begitu banyak tugas, Bedivere. Apa Camelot kita bersinar karena
dibuat oleh kekuatan? Tentu saja tidak. Tempat ini dibuat untuk mimpi semua
orang, ditempa dari keinginan manusia semata-mata untuk menciptakan utopia…
meski hanya nyaris. Makanya kami butuh kesatria seperti dirimu. Kesatria penuh
kasih sayang yang dapat menangkap detail kehidupan orang-orang. Detail yang tidak
akan Gawain dan aku sadari.
…Bahkan sekarang, hatiku sakit
setiap kali memikirkannya. Aku tidak tahu betapa putus asanya sang raja saat
itu… Tidak sampai aku mendengarnya dari Merlin. Bodoh dan lemah seperti pada
waktu itu, aku menanggapinya begini,
Bedivere
Itu
topik yang terlalu sulit untuk kupahami, tapi, aku juga menikmati hidup di
Camelot. Istrinya Thomas baru saja melahirkan beberapa hari yang lalu. Gadis
kembar. Benar-benar anak yang menggemaskan--------
Benar-benar tanggapan yang biasa, tapi
aku ingat mengatakannya dengan kepuasan, sangat menggembirakan.
???
----------Syukurlah,
kau membuatku khawatir untuk sesaat. Kekhawatiran seperti itu tidak cocok
denganmu, wahai Bedivere yang sederhana dan jujur. Bagaimana pun, aku berbesar
hati mengetahui kau menjalani kehidupan yang memuaskan. Itu harusnya jadi
sumber topangan bagi semuanya.
-----------Rambutnya bersinar
keemasan saat matahari terbenam. Itulah saat ketika aku akhirnya merasa berada
di hadapan seorang raja sejati. Para kesatria takut karena mereka tidak melihat
sang raja tersenyum dalam waktu lama, tapi bukan itu masalahnya. Sungguh. Sang
raja tidak tersenyum untuk dirinya sendiri. Beliau tersenyum melihat
kebahagiaan orang lain.
Beratnya dosaku membuatku ingin
mencabut hatiku sendiri. Meski mengingat itu, aku tetap mengembalikan pedang
yang tidak setia kepada sang raja. Oh-----------maafkan aku. Aku telah
melakukan perbuatan yang tidak pantas sebagai seorang kesatria yang melayani
anda. Kumohon, berikan keadilan atas pelanggaranku. Semua yang telah kulakukan,
malam demi malam, adalah demi------
>>>Back
to present>>>
Arash
Aku
sudah meletakkan Bedivere untuk tidur. Dia tidak punya luka yang terlihat, tapi
secara fisik dia kelelahan. Jika saja kita punya Servant yang ahli dalam perawatan
medis… Baik Tuan Cursed Arm dan aku tidak punya pengetahuan seperti itu.
Mashu
Aku
juga belum menguasai mantra pengobatan… Apa kau pikir Noble Phantasm-nya
Bedivere melelahkan tubuhnya?
Arash
Noble
Phantasm-nya benar-benar memberi dampak pada tubuhnya… Bukan hanya secara
fisik, tapi ternyata juga secara mental. Dia barusan menangis dalam tidurnya.
“Maafkan aku, rajaku”, katanya.
Mashu
Itu…
tidak mengejutkan. Meski hanya digabungkan dengan seorang Kesatria Meja Bundar,
bahkan aku merasakan kemarahan yang tak terlukiskan saat kita melawan mereka. …Rasa
bersalahnya mengatakan padaku bahwa ini adalah pengkhianatan terhadap Raja
Arthur. Jadi bagi Sir Bedivere, seorang anggota Meja Bundar sungguhan, pasti jauh
lebih buruk.
Pilihan jawaban
a. Kesatria
macam apa Bedivere ini?
b. …Itu
terkait dengan akhir kisah Raja Arthur
Mashu
…Sir
Bedivere adalah salah satu kesatria yang paling lama melayani Raja Arthur. Meski
hanya memiliki satu lengan, dikatakan kalau dia 3 kali lebih sukses dari para
kesatria lainnya dalam pertempuran. Oh, “kesatria lain” yang kumaksud itu
kesatria biasa. Dibandingkan dengan Kesatria Meja Bundar lainnya, kemenangannya
Sir Bedivere paling rendah. Anekdot paling terkenal soal dirinya adalah dari
kisah akhir kehidupan Raja Arthur. …Pertempuran terakhirnya Raja Arthur,
Pertempuran Camlann. Itu bukan perang melawan serangan bangsa Saxon, tapi
perang saudara antara para kesatria Britania. Meski membunuh Mordred si
pengkhianat di Camlann, Raja Arthur sendiri juga menderita luka fatal. “Sang
raja tidak bisa pulih di bukit yang basah dengan darah”. Percaya demikian, Sir
Bedivere membawa Raja Arthur ke hutan yang murni dan terlindungi. Berbaring di
sana, sang raja berkata dengan lirih, “Di balik hutan ini dan di atas bukit ada
sebuah danau. Lemparkan pedangku yang terkenal ke dalamnya.”
Roman
…Legenda
pengembalian pedang suci Excalibur kepada Wanita Danau yang terkenal. Raja
Arthur, yang merasakan kematiannya sendiri, memilih mengembalikannya ke pemilik
sebenarnya. Namun… itu akan menandai akhir hidupnya. Pengikutnya yang setia,
Bedivere, karena khawatir dengan sang raja, gagal 2 kali dalam tugas ini. Selama
pedangnya eksis, sang raja abadi. Bedivere percaya kalau pedang itu memiliki
kekuatan untuk menyembuhkan luka fana.
Melewati
hutan, melewati bukit, memperdebatkan kembalinya pedang dalam setiap perjalanan
ke danau, dia akan gagal dan kembali ke sang raja. Saat kembali, dia akan
berbohong kepada sang raja dengan mengatakan. “Aku telah mengembalikan
pedangnya”. Dikatakan kalau itu adalah satu-satunya tindakan ketidaksetiaan
yang dilakukan Sir Bedivere.
Mashu
Iya.
Keputusan yang sangat iba, sesuai dengan karakternya Bedivere. Namun, Raja
Arthur tidak bisa dibohongi. Dalam suara lirih, dia akan berkata padanya.
“Lakukan tugasmu”. Maka Bedivere melakukan perjalanan ketiga kalinya melintasi
bukit. Kali ini, saat fajar. Menerima bahwa dirinya tidak bisa lagi
menggerakkan hati sang raja, dia melemparkan pedang suci itu ke kedalaman danau.
Dengan
kembalinya Excalibur kepada Wanita Danau, dia berjalan kembali ke hutan. …Begitulah
bagaimana Raja Arthur menarik nafas terakhirnya, dan memenuhi tanggung
jawabnya. Tubuh sang raja dikirim ke laut di atas kapal, dan dikatakan telah
mencapai surga yang legendaris, Avalon.
Roman
Benar.
Diyakini kalau dia akan kembali ketika Britania terancam, dan sekali lagi
memimpin orang-orang. Batu nisannya Raja Arthur di Inggris dikatakan memiliki
tulisan, “Hic iacet Arthurus, rex quondam rexque futurus”
Hic iacet Arthurus, rex quondam rexque
futurus memilik makna di mana di mana Arthur akan bangkit dari pembaringannya
dan sekali lagi memimpin orang-orang dalam menumpas kejahatan.
Pilihan jawaban
a. Bedivere…
b. Pasti
sulit…
Roman
Benar.
Kegelisahan Sir Bedivere memang memprihatinkan. Bertarung melawan mantan
saudara sendiri pasti juga sulit, tapi di atas semua itu, Raja Arthur
tercintanya menjadi penguasa kejam, benar-benar berbeda dari bagaimana dia saat
masih hidup. Bahkan meski mengatasnamakan keadilan, berbalik melawan raja yang
pernah kau layani pasti merupakan tindakan tak termaafkan bagi seorang
kesatria.
Cursed
Arm
Di
sana kau rupanya, Ritsuka. Maafkan keterlambatanku. Aku baru saja kembali
setelah memeriksa desa. Berkat kalian, kita dapat menjaga kerusakan seminimal
mungkin. Mewakili pemimpin desa ini, dengan rendah hati aku mengucapkan terima
kasih. Kami benar-benar berhutang budi kepada kalian…
Arash
Anda
mungkin benar. Jika saat itu kita menyerah, desa ini tidak akan berada di sini
sekarang. Itu adalah keputusan yang mendadak, tapi sepertinya taruhan Ritsuka
benar!
Pilihan jawaban
a. Um,
itu keputusan mendadak karena…
b. Aku
sangat senang
Mashu
Iya.
“Insiden Arash terbang di langit”. Biarkan itu tenggelam dalam sejarah Chaldea selamanya.
Kita juga akan mengatakan, “Ketika Arash mengikat tali ke panahnya,
waspadalah”. Iya. Semoga tidak ada orang lain yang jadi korban seperti kita!
Roman
Omong-omong,
Hassan. Apa rencanamu mulai dari sekarang?
Cursed
Arm
Memperkenalkan
kalian ke pemimpin desa ini, tentu saja. Lagipula, kita sudah datang sejauh
ini. Ini kesempatan yang bagus. Kita sudah saling bekerja sama satu sama lain.
Aku akan memperkenalkan kalian semua sebagai kekuatan militer baruku. Hahaha,
kuyakin pembicaraannya akan berjalan lancar. Dia juga berterima kasih atas
bantuan kalian. Oh. Panjang umur. Iya, sini, Hundred Face. Mereka adalah para
saudara baruku yang kuceritakan padamu.
Hundred
Face
…Aku
minta maaf atas keterlambatan ini. Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas
bantuan kalian pada kesempatan ini. Aku adalah penjaga desa ini, seorang
Penguasa Gunung, Hundred Face Hass--------- Huuuuuuuh!? Apaaaa---------!? Kalian
yang dari---------
Pilihan jawaban
a. Whooooaaaa!
b. Taiiiiiii!
Cursed
Arm
Ah.
Jadi kalian sudah pernah bertemu? Baguslah. Hahahahahaha.
>>>Fast
forward>>>
Hundred
Face
Aku
menolak. Mereka tidak bisa dipercaya. Bertarung bersama benar-benar tidak
mungkin. Bersyukurlah karena aku tidak membantai kalian di sini saat ini di
depan para penduduk desa ini! Kami juga tidak akan memberi kalian makan. Tempat
ini kekurangan makanan, bahkan untuk hari ini. Untuk 2 hari dari sekarang, para
penduduk desa hanya punya sedikit air dan garam. Kami tidak punya makanan untuk
orang seperti kalian.
Cursed
Arm
…Apa-apaan
ini? …Sampai mengungkapkan wajahmu sambil memberi ancaman seperti itu… Ritsuka…
Apa yang sebenarnya terjadi? Hundred Face memang keji dan keras kepala. Mudah
marah, tapi juga Hassan yang paling perhitungan. Bahkan tanpa penjelasanku, dia
harusnya tahu bahwa bantuan Ritsuka itu bernilai emas…
Pilihan jawaban
a. Kita
bertemu sekali, dulu di Mesir…
b. Anda
tidak pernah tahu apa yang takdir bawa….
Hundred
Face
Hey,
berhenti bicara seolah semuanya sudah berakhir! Apa kau tahu seberapa
menderitanya aku, gara-gara kalian!? Kalian mengganggu penculikan Nitocris yang
kubuat dengan saksama, memaksaku mengungkapkan wajahku… dan sekarang, menderita
penghinaan karena diselamatkan oleh musuh yang sangat dibenci! Jika pendiri
agung mengetahui tentang hal ini, aku pasti akan dihukum! Aku tidak akan pernah
bertarung bersama kalian! Ada apa denganmu, Cursed Arm!? Percaya pada seorang
Kesatria Meja Bundar, dari semuanya!?
Cursed
Arm
Hahaha.
Seperti melihat masa laluku. Bakal sulit meyakinkan yang satu ini.
Pilihan jawaban
a. Ini
bukan waktunya untuk bersantai!
b. Baiklah
kalau begitu, ayo bertarung!
Hundred
Face
Tidak,
terima kasih! Apa kalian pikir aku akan mengakui kalian jika kalian
mengalahkanku!? Kalau pun iya, aku akan lebih membenci kalian! Bodoh, tolol!
Arash
Hmm.
Dia lebih buruk dari Mordred. Sebenarnya apa yang kalian lakukan padanya?
Roman
…Namun,
dia juga seorang Penguasa Gunung. Tanpa bantuannya, kita tidak bisa maju ke
Kota Suci. Kita harus meyakinkannya entah bagaimana…
Cursed
Arm
Hm.
Omong-omong, Hundred Face, bagaimana soal masalah lainnya?
Hundred
Face
…Oh,
itu. Tidak ada perkembangan. Kalau begini terus, hanya tinggal menunggu
kematian. …Kuyakin dia bukan orang yang bisa memecah kesunyiannya, tapi…
kudengar ada ahli penyiksaan dalam Meja Bundar. Jika dia mengungkapkan rencana
kita sebelum meninggal, kita akan kehilangan peluang serangan balik…
Cursed
Arm
Hm.
Itu mengkhawatirkan, benar-benar mengkhawatirkan. Kalau saja kita bisa
menemukan seseorang di suatu tempat… Seseorang yang lebih kuat dari kita, bisa
bekerja sendiri, bagus dalam memimpin Servant, dan mau membantu kita…
Hundred
Face
Di
mana kau akan menemukan penolong sebagus itu!? Beri aku istirahat,
bodoh---------
--------Di
sini, di hadapanku! Bodoh. …Ugh. Ugggggh!
Pilihan jawaban
a. Aku
tidak mengerti situasinya, tapi aku mendengar cerita kalian
b. (←Diam-diam
melakukan shadowbox)
Mashu
Senpai.
Sepertinya kita bisa membantu mereka dengan suata cara.
Cursed
Arm
Benar.
Sederhananya, seorang Penguasa Gunung telah ditangkap oleh musuh. Jika itu
adalah Penguasa Gunung yang lain, kami tidak akan khawatir. Mereka akan bunuh
diri saat ditangkap. Namun, yang ini masih muda, dan tubuh bawaannya
mencegahnya bunuh diri--------- Kecuali kita menyelamatkannya, dia mungkin pada
akhirnya membocorkan informasi kami kepada musuh.
Hundred
Face
Sayangnya,
benteng tempat dia ditahan adalah milik Meja Bundar. Akan sulit untuk ditembus.
Kami telah mengirim beberapa orang terpilih untuk mencobanya, tapi sejauh ini,
belum ada yang kembali…
Pilihan jawaban
a. Baiklah,
serahkan pada kami!
b. Maaf
soal Nitocris, Hundred Face!
Hundred
Face
Kata
“maaf”mu tidak membantu! Aku mengalami perjalanan pulang yang menyedihkan!
Termasuk tatapan dingin dari bawahanku!
Cursed
Arm
Oh,
sangat disayangkan. Aku tahu kau akan berkata begitu! Jadi, bagaimana, Hundred
Face? Kau bilang kita tidak bisa mempercayai Ritsuka? Setelah menyelamatkan
hidup kita 2 kali, pastinya kau tidak punya keluhan. Tetap saja, itu semua
tergantung pada apa yang mereka lakukan selanjutnya.
Hundred
Face
…Ayo
buat mereka menyiapkan sandera. Ada banyak yang berjanji untuk membantu, lalu
kabur. Tinggalkan salah satu anggotamu di sini. Itu akan jadi pertukaran dengan
Penguasa Gunung yang ditangkap. Aku tidak akan keberatan.
Arash
Itu
sempurna! Kita bisa membiarkan Bedivere beristirahat.
Mashu
Kalau
begitu tolong ambil salah satu pemimpin kami, Sir Bedivere, sebagai sandera! Jaga
dia dengan orang-orangmu yang paling keras, sehingga dia tidak bisa melakukan
apa-apa selain berbaring!
Hundred
Face
O-Oke.
Kesatria Meja Bundar itu, ya? Kedengarannya seperti pertukaran yang adil.
Cursed
Arm
Kalau
begitu sudah diputuskan. Siap, Ritsuka?
Pilihan jawbaan
a. Ya.
Ayo pergi dengan beberapa orang terpilih
b. Terima
kasih, Cursed Arm Hassan.
Cursed
Arm
Tidak
tidak, sama-sama. Kau cerdas.
>>>Fast
forward>>>
>>>Switch>>>
Hundred
Face
Kalau
begitu, ayo. Aku akan menunjukkan bentengnya.
Mashu
Um,
bagaimana dengan Arash? Aku tidak melihatnya di sini…
Hundred
Face
Aku
sudah meminta Tuan Arash untuk melindungi desa. Tidak ada jaminan kalau Mordred
tidak akan kembali, dan tanpa aku, desa tidak akan memiliki siapa pun yang
menyediakan makanan. Namun untungnya, kalau soal berburu, Tuan Arash lebih
terampil daripada aku. Dia akan memastikan semua orang makan. Ini bukan baris
depan… Ini adalah tempat berlindung bagi orang-orang yang tidak bisa bertarung.
Mashu
Jadi
begitu… Itu sebabnya semua orang tampak sangat khawatir…
Hundred
Face
…Ayo
pergi. Tidak perlu simpati yang tidak penting. Lagipula, butuh seharian penuh
untuk sampai ke benteng. …Sebelum itu, ada latihan pemanasan. Aku tidak tahu
apakah ini pertanda baik atau tidak… Kita dikepung oleh para bandit. Waktunya
terlalu berharga untuk digunakan untuk memutar arah. Kita akan mengalahkan
mereka dan maju, Ritsuka!
[fight]
No comments:
Post a Comment