Sunday, September 13, 2020

Sixth Singularity - Camelot (Chapter 13 Part 1)


Chapter 13 – Menuju Gurun Atlas (1/3)

Lancelot
Aku telah kembali, Yang Mulia. Maafkan atas keterlambatannya. Sir Agravain punya urusan mendesak yang harus kutangani.

Raja Singa
Tidak masalah. Aku memerintahkanmu untuk melindungi manusia mana pun yang cocok untuk Seleksi Kudus. Jika itu tercapai, aku tidak punya hukuman untuk diberikan. Angkat kepalamu.

Lancelot
Baik, Yang Mulia. Terima kasih banyak. Mengetahui bahwa aku belum mencemari kebaikan Yang Mulia membawakanku kegembiraan yang tak terkatakan.
Ada 12 manusia yang cocok untuk Seleksi Kudus. Kami sudah membawa mereka ke Kota Suci, dan menyerahkannya kepada pengawas. …Mulai sekarang, aku juga akan bergabung dalam pertahanan Kota Suci. Apa bisa diterima, Sir Agravain?

Agravain
…Tentu saja. Memang bermasalah karena butuh waktu lama untuk menekan para pemberontak, tetapi sang raja telah memaafkannya. Aku akan membiarkannya. Aku ingin kau membantu menjaga menara ke-3, Sir Lancelot. Berkat pekerjaanmu, rencana sang raja telah memasuki tahap akhir. Konfronstasi dengan Ozymandias sudah dekat. Menara ke-3 akan menjadi kunci untuk melindungi istana kerajaan. Anggap tugasmu sebagai suatu kehormatan. Pergilah ke menara itu segera.

Lancelot
…Sebelum itu. Kumohon pada raja kita untuk mengizinkanku bertanya.

Agravain
Tidak sopan dan tidak perlu. Sang raja harus mempersiapkan tombak suci. Tanpa diskusi.

Raja Singa
Tunggu, Agravain. Itu adalah permintaan dari seorang kesatria yang belum pernah meminta imbalan dalam semua tahun pelayanannya. Aku tidak bisa menolaknya.

Agravain
…Baik, Yang Mulia. Kau boleh bicara, Sir Lancelot. Ada apa?

Lancelot
Aku baru saja kembali setelah menyerang desa para pemberontak, menanggapi permintaan Sir Tristan. Aku menerimanya karena desa itu menerima para pemberontak yang berbuat dosa di depan gerbang utama Kota Suci.

Raja Singa
Aku telah mendengarnya. Itu hasil yang cemerlang, Lancelot. Ada apa?

Lancelot
…Kenapa tombak suci dilepaskan? Pembakaran medan perang yang dilakukan Sir Tristan saja sudah berlebihan. Menjatuhkan Cahaya Penghakiman setelahnya itu kejam. Sejauh ini, Yang Mulia telah mengacungkan tombak suci untuk memerintah daerah-daerah kritis. Namun, bahkan untuk pemberontakan, Cahaya Penghakiman tidak pernah dilepaskan ke pemukiman manusia.
…Di bawah keadaan yang menekan ini, kita memanfaatkan rasa takut untuk mempercepat pemerintahan. Kita percaya bahwa ini adalah keadilan sang Raja Singa. Namun, menggunakan tombak suci terhadap sebuah desa itu salah. Itu bukan keadilan. Itu bahkan bukan rasa takut. Rajaku. Kenapa melakukan hal seperti itu ke desanya? Aku ingin mendengar niat sebenarnya di balik itu. …Terutama jika itu bukan keputusan Yang Mulia, tapi dari orang lain… keputusan seseorang yang mengurus pemerintahan. Apa kalian para kesatria lain juga tidak penasaran tentang itu? Apakah keputusan sang raja benar-benar keputusan beliau sendiri?

Agravain
…Apa maksudmu, Sir Lancelot? Itu adalah pidato yang cukup sugestif.

Lancelot
Hanya yang bersalah yang akan mendengarnya. Kami para Kesatria Meja Bundar tidak menghargai mereka yang memiliki hati nurani yang salah.

Sfx: shiiiiing

Agravain
…Beraninya kau.

Raja Singa
Tenanglah, Agravain. …Heh. Untuk beberapa alasan, kau jadi pemarah saat Lancelot jadi lawanmu, dan dengarkan aku, para kesatriaku. Eksekusi melalui tombak suciku sepenuhnya atas kehendakku sendiri. Alasan kenapa aku tidak pernah menjatuhkannya di pemukiman manusia itu jelas. Membakar desa hanya akan mengipasi api pemberontakan. Ikatan antar orang gunung hanya akan menguat, dan mereka bahkan dapat mempersiapkan pasukan untuk menyerbu Kota Suci. Itu tidak perlu. Sampai persiapan dengan tombak suci selesai, aku tidak bisa buang-buang waktu dengan pertikaian sepele. Namun… Tombak sucinya sudah memasuki tahap akhir. Menara di Ujung Dunia akhirnya akan menyambut kita.
…Musuh terbesar kita adalah waktu. Kita harus membuka menaranya sebelum raja itu memasuki tahap berikutnya setelah Insinerasi Umat Manusia, dan itu akan segera terjadi. Pembangkangan orang gunung hanyalah masalah sepele. Makanya, aku meluncurkan eksekusi langsung ke desa. Jika pasukan pemberontak bangkit karenya, semakin bagus. Jika hanya sejumlah kecil yang mencapai Kota Suci dalam pertarungan mati-matian, Sir Gawain dapat mengatur pemusnahan mereka sendiri. Inilah niatku yang sebenarnya. Apa kau keberatan, Lancelot?

Lancelot
Namun…! Jika itu masalahnya, tidak perlu ada eksekusi! Jika pertahanan Kota Suci selesai, tidak perlu merenggut nyawa mereka begitu saja secara sembrono!

Tristan
*arrive* …Namun kau lihat, pertahanannya belum selesai. Ancaman yang mengganggu hati sang raja, tapi masih hidup. …Sir Lancelot. Ini tentu saja karena kegagalan kita.

Gawain
Kau sudah kembali, Tristan. …Apa maksudmu barusan?

Tristan
…Sayangnya, desa timur belum dimusnahkan. Para Servant pemberontak pasti melawan. Memang sulit dipercaya, mereka benar-benar menangkis cahaya sang raja.

Agravain
Mereka menangkis serangan tombak suci!? Tidak ada di antara mereka yang mampu melakukan hal seperti itu!

Tristan
Ah, tapi ada: Arash Kamangir. Kemampuannya bahkan menyaingiku.

Mordred
Serius!? Sial, pria itu boleh juga!

Agravain
Berisik, Mordred! Kau akan membuat sang Raja Singa marah!

Tristan
…Ya, dia cukup mengesankan. Dia juga orang yang diurus Sir Lancelot karena permintaanku, …Mungkin itu penilaian yang buruk, benar. Namun, ada juga kegagalan di bagianmu, Lancelot. Akibatnya, para pemberontak selamat, dan meninggalkan gunung. Mereka menuju ke arah gurun… dan ke sana lah aku memetik busurku. Mereka mungkin bermaksud untuk bergabung dengan Ozymandias. …Sejauh yang bisa kulihat, itu adalah kombinasi terburuk.

Agravain
Kesalahan besar! Bagaimana caramu untuk memperbaiki kesalahanmu, Lancelot!?

Lancelot
…Mengejar para pemberontak dan menangkap mereka, tentunya. Hukumanku akan diberikan sesudahnya. Karena telah mempermalukan Yang Mulia, aku tidak punya pilihan selain menawarkan kepalaku.

Agravain
Siapa yang butuh kepalamu, dasar bodoh! Aku akan menugaskan pengejarannya ke orang lain! Aku tidak akan memberi keringanan hukuman untukmu! Sir Gawain, tangkap Lancelot! Pada esok hari, kau akan dibebastugaskan dan dijatuhi hukuman kurungan----------

Raja Singa
…Bisakah kau melakukannya tepat waktu, Lancelot? Bintang para pemberontak bergerak cepat dan bebas. Bisakah kau menangkap mereka?

Lancelot
Tentu saja. Aku bersumpah atas Arondight milikku yang berharga.

Agravain
Yang Mulia!

Raja Singa
Aku memerintahkanmu mengejar para pemberontak, Lancelot. Cepatlah. Dinding kastilnya akan segera muncul. Kembalilah sebelum itu.

Lancelot
Baik, Yang Mulia! *leave*

Agravain
Tch…!

Raja Singa
Jangan terlalu marah, Agravain. Dengan Lancelot, tidak akan ada kesalahan.

Agravain
…Itu pasti benar. Anda selalu percaya begitu.
…Maafkan aku, rajaku. Itu adalah ucapan yang tidak baik.

Tristan
…Sir Agravain. Bolehkah aku melanjutkan dengan satu laporan lagi?

Agravain
Apa? Masih ada lagi?

Tristan
Ya. …Aku melihatnya. Di antara para pemberontak. Sang kesatria bertangan satu. Yang paling setia di antara Kesatria Meja Bundar. …Rekan seperjuangan kita, Sir Bedivere.

Agravain
…Ap-Apa!? Bedivere! Kenapa dia ada di sana!? Itu tidak mungkin! Simpan leluconmu untuk kedai minuman dan para wanita, Sir Tristan! Bedivere? Cerita yang paling mustahil!

Mordred
Yeah, itu benar, Agravain. Gila, ya? Seorang kesatria lemah sepertinya, untuk suatu alasan, di antara mereka---------

Agravain
Mordred! Kau tahu!?

Mordred
Er… Aku tidak merasa itu pantas itu dilaporkan, gitu aja! Maksudku, ayolah, Gawain juga tidak bilang apa-apa soal itu, kan?!

Agravain
Simpan alasan konyolmu… Tidak, tunggu, begitu ya. Jadi itulah pertarungan di gerbang utama.
Sir Gawain. Apa maksudnya ini? Kenapa kau tidak melaporkannya pada kami, pada sang raja? Dengan Bedivere yang membantu para pemberontak, tidak heran Sir Tristan menderita rasa kesal.
Pria itu mungkin kurang dari segi kemampuan, tapi dia adalah ahlinya dalam urusan internal Meja Bundar! Sebagai tambahan, dia adalah pengikut paling dekat sang raja---------- Tidak, lupakan itu. Apa kau bilang padaku kalau kau membiarkan perasaan pribadi mengaburkan penilaianmu!?

Gawain
Alasanku tidak melaporkan soal Sir Bedivere adalah karena itu tidak layak menjadi perhatian. Dia hanyalah orang yang belum berpengalaman, yang bahkan tidak pernah dipanggil oleh sang Raja Singa. Dia seorang pemberontak, tidak lebih. Tidak perlu memperlakukan kesatria seperti itu secara khusus. Karena… raja kita itu sempurna. Dalam penilaian, dalam ideologi, dalam tindakan. Aku percaya beliau sempurna. Yang mana, satu atau dua kesatria yang berpindah sisi tidak akan mempengaruhi rencana keseluruhan. Apa yang bisa dilakukan Sir Bedivere? Tak peduli apa yang dia lakukan, hati sang Raja Singa tidak akan terganggu. Apa itu tidak benar, Agravain?

Agravain
…Benar. Bahkan jika pria itu berpihak ke musuh, bukan berarti dia bisa berbuat apa pun.
…Bagus, Sir Gawain. Kau dapat kembali melindungi gerbang utama.

Tristan
…Bukan berarti dia bisa berbuat apa pun? Benar, jika saja dia adalah Sir Bedivere yang dulu.

Agravain
…Apa yang ingin kau sampaikan? Bedivere adalah teman dekatmu. Mungkin perasaan mencegahmu melakukan sesuatu soal dia.

Tristan
…Tentu saja tidak. Aku tidak punya perasaan pribadi. Karuniaku adalah “Kontradiksi”. Kau tidak melupakannya, kan?

Agravain
…Mana mungkin aku lupa? Benar, tidak mungkin kau, yang sekarang, akan mengalah pada perasaan pribadi.
Sir Tristan, jaga pemukiman di sekitar kastil. Sir Mordred, teruskan menyisir lingkungan kota.
…Maafkan kami karena mengganggu singgasana anda, rajaku. Kumohon jangan biarkan kabar Sir Bedivere membuat anda khawatir. Itu bisa jadi hanya kesalahpahaman Sir Tristan. Bahkan jika itu benar, yang harus kita lakukan adalah menyambutnya ke Meja Bundar milik Yang Mulia.
…Tidak ada masalah. Silakan buka gerbang ke Menara di Ujung Dunia sepenuh hati.

Raja Singa
…Tunggu. Apa yang kalian bicarakan dari tadi?

Agravain
Huh?

Raja Singa
Bedivere… Siapa… Bedivere ini?

>>>Switch>>>
Bedivere
Musuh terlacak di depan! Semuanya, bersiap untuk bertarung!

Roman
Responnya tidak banyak. Kalian harusnya bisa mengurus mereka! Setelah kalian melewati ini, kalian akan berada di gurun. Komunikasi dariku tidak akan sampai ke sana. Namun, aku akan selalu memantau responmu, Ritsuka, jadi bukan berarti aku menghilang!
Sayang sekali aku tidak bisa membantu kalian menavigasi. Berhati-hatilah! Saat kau kembali ke daerah terlantar, pastikan untuk menunjukkan padaku seberapa besar kau telah berkembang, Ritsuka!

Pilihan jawaban
a.       Serahkan padaku!
b.      Terima kasih karena selalu menolong kami, Dokter!

Roman
Tidak tidak, aku yang berterima kasih. Aku tidak akan pernah bisa cukup berterima kasih. Secara pribadi begitu. Oops, tidak ada waktu untuk mengobrol. Aku juga harus bisa jadi lebih berguna.

Fou
Foooooou!

Mashu
Kita sebentar lagi bertemu mereka! Semuanya, turun dan bersiap untuk melawan!

[fight]




No comments:

Singularity Point F - Fuyuki

Singularity Point F – Fuyuki: The Contaminated City in Flames Translated from: http://www.fgostory.blogspot.com/p/main-story.html Sou...

Popular Posts