GOETIA
Note: Ini
adalah pembahasan tentang Goetia (Beast I) dan peran dia dalam perkembangan
cerita FGO, dan berhubung dia itu unobtainable chara, ga ada review gameplay di
artikel ini, murni sharing. Diharap bagi pembaca untuk menyadari perbedaan yg
versi nasuverse dan yg asli. Kalo mau langsung baca yg nasuverse, pencet CTRL
+ F lalu ketik “pembahasan Nasuverse”
Hai, jumpa lagi
dengan saya di artikel ini, khusus minggu ini mungkin saya akan bahas para
BEAST yg sudah pernah muncul di FGO. Ya, Beast berisi makhluk yang bisa kita
anggap adalah salah satu musuh terkuat di Nasuverse dan di artikel ini, kita akan membahas
Beast I, Goetia.
Goetia atau
Goëtia (Latin Abad Pertengahan, sebagai goety/ˈɡoʊ.ɪti) adalah sebuah praktik
yang berkaitan dengan roh jahat, khususnya yang dipanggil oleh salah satu tokoh
di kitab, Solomon. Penggunaan istilah ini dalam bahasa Inggris sebagian besar
berasal dari grimoire abad ke-17 The
Lesser Key of Solomon, yang menampilkan Ars Goetia sebagai bagian pertama.
Ini berisi deskripsi tentang pembangkitan, atau pemanggilan 72 iblis.
Goetic Theurgy,
praktik lain yang dijelaskan dalam Lesser Key of Solomon, mirip dengan
deskripsi buku tentang Goetia, tetapi digunakan untuk memanggil roh udara.
Γοητεία adalah
sebutan untuk sihir di dunia Yunani-Romawi. Bentuk Latinnya adalah goëtia.
Pada abad ke-16, bahasa Inggris mengadopsinya sebagai goecie atau goety (dan
bentuk adjektif dari goetic), melalui bahasa Perancis goétie.
Selama masa Renaisans,
goëtia kadang-kadang dikontraskan oleh magia sebagai sihir hitam
(Kegelapan/Egois) vs sihir putih (Cahaya/Tak egois), atau dengan sihir sebagai
sihir "rendah" vs "tinggi".
Berhubung nanti
akan disinggung pula tentang buku lainnya, maka akan dijelaskan keseluruhan tidak
hanya tentang Ars Goetia, tapi tentang buku lain di Lesser Key of Solomon.
The Lesser Key
of Solomon, juga dikenal sebagai Clavicula Salomonis Regis atau Lemegeton,
adalah grimoire anonim (spellbook) tentang demonologi, dikompilasi pada pertengahan abad ke-17, sebagian besar materi berumur beberapa abad lebih tua. Ini dibagi
menjadi 5 buku, yaitu Ars Goetia, Ars Theurgia-Goetia, Ars Paulina, Ars Almadel,
dan Ars Notoria.
A.
Ars Goetia
Ars Goetia
adalah bagian pertama dari Lesser Key of Solomon, yang berisi deskripsi dari 72
iblis yang dikatakan telah dibangkitkan Solomon dan terkurung dalam sebuah
wadah perunggu yang disegel oleh simbol-simbol sihir, dan diperintah bekerja
untuknya. Ars Goetia memberikan peringkat dan gelar bangsawan kepada
masing-masing dari mereka, dan memberikan mereka tanda-tanda yg membuktikan
kesetiaan, atau segel. Daftar entitas dalam Ars Goetia sesuai dengan yang ada
di dalam Pseudomonarchia Daemonum,
sebuah lampiran yang muncul dalam edisi-edisi belakangan dari De praestigiis daemonum-nya, tahun
1563 (meski ada beda urutan).
Edisi bahasa
Inggris Ars Goetia yang telah direvisi diterbitkan pada tahun 1904 oleh Samuel
Liddell MacGregor Mathers dan Aleister Crowley sebagai The Goetia yang didasarkan pada manuskrip-manuskrip dari British Museum,
dengan tambahan oleh Crowley, termasuk sebuah Doa Pendahuluan yang diambil dari
Fragment of Graec Goodwin Egyptian Work
on Magic, dan esai The Initiated
Interpretation of Ceremonial Magic. Ini bukan edisi yang sesuai dari naskah
sumber, tetapi berisi beberapa inovasi, termasuk beberapa penggalan dalam
Enochian yang ditulis oleh Crowley. Dalam pengantarnya, Crowley berpendapat
bahwa proses pembangkitan setan hanyalah suatu bentuk eksplorasi diri secara
psikologis. Sejak itu buku ini menjadi buku sihir yang cukup terkenal dan
bahkan telah ditampilkan di tempat-tempat seperti novel grafis Promethea karya Alan Moore, novel Black Easter karya
James Blish, dan
trilogi Forsaken Comedy karya Kevin
Kauffmann.
Sumber yang
paling jelas untuk Ars Goetia adalah karya Johann Weyer, Pseudomonarchia Daemonum di dalam daemon De praestigiis miliknya. Weyer menunjukkan bahwa
Lemegeton tidak berasal dari karyanya, bukan sebaliknya. Urutan rohnya berubah
antara kedua versi (Ars Goetia dan karyanya), 4 roh ditambahkan ke karya
berikutnya, dan 1 roh (Pruflas) dihilangkan. Penghilangan Pruflas,
kesalahan yang juga terjadi dalam edisi Pseudomonarchia
Daemonum yang dikutip dalam The
Discoverie of Witchcraft karya Reginald Scot, menunjukkan bahwa Ars Goetia
tidak mungkin dikompilasi sebelum tahun 1570. Memang, tampaknya bahwa Ars
Goetia lebih bergantung pada terjemahan Scot atas pendapat Weyer dari pada karya
Weyer sendiri. Selain itu, beberapa isinya berasal dari karya Heinrich
Cornelius Agrippa yg berjudul Three Books
of Occult Philosophy, Heptameron karya pseudo-Pietro d'Abano, dan Magical Calendar.
Officium Spirituum
milik Weyer, yang kemungkinan terkait dengan sebuah naskah 1583 berjudul The Office of Spirits, tampaknya telah diperluas
pada naskah abad ke-15 berjudul Le Livre
des Esperitz (30 dari 47 roh hampir identik dengan yang di Ars
Goetia).
Dalam salinan
yang kemudian dibuat oleh Thomas Rudd (1583? –1656), bagian ini diberi label
"Liber Malorum Spirituum seu Goetia", segel dan iblis dikaitkan
dengan mereka, 72 malaikat Shemhamphorasch yang dimaksudkan untuk melindungi
sang penyihir dan mengendalikan iblis yang dia panggil. Nama-nama malaikat dan
segelnya berasal dari naskah karya Blaise de Vigenère, yang makalahnya juga
digunakan oleh Samuel Liddell MacGregor Mathers (1854-1918) dalam karyanya
untuk Hermetic Order of the Golden Dawn
(1887-1903). Rudd mungkin telah mendapatkan salinan Liber Malorum Spirituum karya Johannes Trithemius (yang mengajar Agrippa, yang pada gilirannya
juga mengajar Weyer) yg katanya telah hilang.
Bagian karya ini
kemudian diterjemahkan oleh S. L. MacGregor Mathers dan diterbitkan oleh
Aleister Crowley dengan judul The Book of
the Goetia of Solomon the King. Crowley menambahkan beberapa tambahan doa
sebelumnya yang tidak terkait dengan karya aslinya, serta esai yang
menggambarkan ritual itu sebagai eksplorasi psikologis, bukan pemanggilan
setan.
Nama-nama iblis
di bawah ini diambil dari Ars Goetia, berbeda dalam hal jumlah dan urutan dari Pseudomonarchia Daemonum milik Weyer.
Sebagai hasil dari beberapa terjemahan, ada beberapa ejaan untuk beberapa nama,
yang diberikan dalam artikel yang berkaitan dengan mereka.
1.
King Bael
2.
Duke Agares
3.
Prince Vassago
4.
Marquis Samigina
5.
President Marbas
6.
Duke Valefor
7.
Marquis Amon
8.
Duke Barbatos
9.
King Paimon
10. President
Buer
11. Duke
Gusion
12. Prince
Sitri
13. King
Beleth
14. Marquis
Leraje
15. Duke
Eligos
16. Duke Zepar
17. Count/President
Botis
18. Duke
Bathin
19. Duke
Sallos
20. King
Purson
21. Count/President
Marax
22. Count/Prince Ipos
23. Duke Aim
24. Marquis
Naberius
25. Count/President
Glasya-Labolas
26. Duke Buné
27. Marquis/Count
Ronové
28. Duke
Berith
29. Duke
Astaroth
30. Marquis
Forneus
31. President
Foras
32. King
Asmoday
33. Prince/President
Gäap
34. Count Furfur
35. Marquis
Marchosias
36. Prince
Stolas
37. Marquis
Phenex
38. Count
Halphas
39. President
Malphas
40. Count Räum
41. Duke
Focalor
42. Duke Vepar
43. Marquis
Sabnock
44. Marquis
Shax
45. King/Count
Viné
46. Count
Bifrons
47. Duke Vual
48. President
Haagenti
49. Duke
Crocell
50. Knight
Furcas
51. King Balam
52. Duke
Alloces
53. President
Caim
54. Duke/Count
Murmur
55. Prince
Orobas
56. Duke
Gremory
57. President
Ose
58. President
Amy
59. Marquis
Orias
60. Duke
Vapula
61. King/President
Zagan
62. President
Valac
63. Marquis
Andras
64. Adipati
Flauros
65. Marquis
Andrealphus
66. Marquis
Kimaris
67. Duke
Amdusias
68. King
Belial
69. Marquis
Decarabia
70. Prince
Seere
71. Duke
Dantalion
72. Count
Andromalius
Semua iblis ini digambarkan diperintahkan oleh 4 ‘Raja’
dari 4 arah mata angin: Amaymon (Timur), Corson (Barat), Ziminiar (Utara), dan
Gaap (Selatan). Catatan kaki dalam satu varian malah mencantumkan mereka sebagai
Oriens/Uriens, Paymon/Paymonia, Ariton/Egyn, dan Amaymon/Amaimon, atau dikenal
sebagai Samael, Azazel, Azael, dan Mahazael. Magical
Calendar mencantumkan mereka sebagai Bael, Moymon, Poymon, dan Egin,
meskipun Peterson mencatat bahwa beberapai varian malah mencantumkan
'"Asmodel di Timur, Amaymon di Selatan, Paymon di Barat, dan Aegym di
Utara", "Oriens, Paymon, Egyn, dan Amaymon", atau juga
"Amodeo (Raja dari Timur), Paymon (Raja dari Barat), Egion (Raja dari
Utara), dan Maimon."
B.
The Ars Theurgia
Goetia
The Ars Theurgia
Goetia sebagian besar berasal dari Steganographia
milik Trithemius, meskipun segel dan perintah untuk rohnya berbeda karena
transmisi rusak via manuskrip. Ritual yang tidak ditemukan di Steganographia ditambahkan di sini, dalam
beberapa hal bertentangan dengan ritual serupa yang ditemukan dalam Ars Goetia
dan Ars Paulina. Sebagian besar roh yang dipanggil terikat pada titik-titik
pada kompas, empat ‘Kaisar’ terikat pada poin kardinal (Carnesiel di Timur,
Amenadiel di Barat, Demoriel di Utara, dan Caspiel di Selatan), 16 Bangsawan terikat
pada poin kardinal, inter poin-kardinal, titik tambahan di antara itu. Ada
tambahan 11 ‘Pangeran’ Pengembara, total 31 pemimpin roh yang masing-masing
memerintah beberapa lusin spirit.
C.
Ars Paulina
Berasal dari
book two Steganographia karya
Trithemius dan bagian-bagian dari Heptameron,
tetapi konon disampaikan oleh Paulus dari Tarsus (seperti yang diklaim oleh
Trithemius), bukan Raziel. Elemen dari The Magical Calendar, segel astrologi
oleh terjemahan Robert Turner tahun 1656 dari Archidoxes
of Magic Paracelsus, dan pengulangan penyebutan nama senjata dan tahun 1641
menunjukkan bahwa bagian ini ditulis pada paruh akhir abad ke-17. Tradisi Paul
yang berkomunikasi dengan kekuatan surgawi hampir sama tuanya dengan
Kekristenan itu sendiri, seperti yang terlihat dalam beberapa penafsiran
tentang 2 Corinthians 12 : 2-4 dan Apocalypse
of Paul yg masih diragukan. Ars Paulina pada gilirannya dibagi menjadi 2
buku, yang pertama merinci 24 malaikat selaras dengan 24 jam sehari, yang kedua
(berasal lebih dari Heptameron) merinci 360 roh sesuai derajat zodiak.
D.
Ars Almadel
Disebutkan oleh
Trithemius dan Weyer, yang kemudian mengklaim buku ini berasal dari sumber Arab.
Sebuah salinan abad ke-15 dibuktikan oleh Robert Turner, dan salinan Ibrani
ditemukan pada abad ke-20. Ars Almadel menginstruksikan penyihir tentang cara
membuat tablet lilin dengan desain khusus yang ditujukan untuk menghubungi
malaikat melalui scrying(scrying =
melihat sesuatu seperti masa depan atau makhluk gaib dengan bola kristal atau
objek yg bisa memantulkan cahaya seperti air).
E.
Ars Notoria
Bagian tertua
dari Lemegeton, Ars Notoria (Notory Art) pertama kali disebutkan oleh Michael
Scot pada 1236. Ars Notoria berisi serangkaian doa (terkait dengan mereka di The Sworn Book of Honorius) dimaksudkan
untuk memberikan memori eidetik (berhubungan/menunjukkan
gambaran mental yang memiliki kejelasan dan detail yang tidak biasa,
seolah-olah benar-benar terlihat dengan mata) dan pengetahuan kepada penyihir dalam sekejap. Beberapa
salinan dan edisi dari Lemegeton menghilangkan bagian ini sepenuhnya. A. E. Waite
mengabaikan bagian ini sepenuhnya ketika menggambarkan Lemegeton. Ini juga
dikenal sebagai Ars Nova.
Ok, sekarang
masuk ke pembahasan Nasuverse
Nama asli Beast
I adalah Goetia (ゲーティア, Gētia), King of the Demon Gods (魔神
王, Majin-ō), bentuk satuan dari 72 iblis Solomon.
Awalnya diciptakan sebagai ritual sihir untuk menjaga umat manusia,
menggantikan posisi Solomon sebagai penjaga manusia setelah kematiannya, sebagai Human
Order Correction Ritual (人理補正式, Jinri Hosei-shiki). ‘Sistem’ ini "sedih" dan
mengamuk melihat hubungan antara Solomon dan manusia, berubah menjadi kutukan
yang mencoba menaklukkan "ketidaksempurnaan manusia" yang selama ini
terus diabaikan Solomon. Karena kebencian itu, ‘sistem’ ini akhirnya berubah
menjadi Human Order Incineration Ritual (人理焼却式, Jinri
Shōkyaku-shiki). Sebuah magecraft dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai
kebijaksanaan sejati, dan sekarang berusaha mencapai “awal dari semuanya”
dengan memanfaatkan energi dari seluruh sejarah manusia.
Setelah kematian
Solomon, 72 iblis yang disegel di dalam tubuhnya terbangun dengan ideologi
mereka sendiri, mengambil identitas tuannya itu, dan beberapa waktu kemudian
membentuk tubuh iblis Goetia, memulai usaha baru untuk mengubah seluruh umat
manusia menjadi energi. Dengan demikian, Goetia melanjutkan rencananya
dengan membuat mayat Solomon menjadi wadahnya, tetapi ada dilema besar dalam hatinya,
entah apa itu.
Dalam bahasa
Yunani, istilah "Goetia" mengacu pada tindakan sihir itu sendiri.
Goetia merupakan original Thaumaturgical Foundation yang digunakan dalam Modern
Magecraft. Kutukan genetik yang dia tanam dalam Magic Crest 72 garis keturunan
magus terpilih, yg menjadi wadah Demon Gods-nya, menjadi dasar dikembangkannya Thaumaturgical
Circuits pertama. Untuk memastikan bahwa ke-72 itu bertahan hidup dan menjalankan perintahnya tanpa bunuh diri,
dia memberi kutukan Coronal Rank
Designation. Dengan para bawahannya (keturunan ke-72 magus itu) selama 3000
tahun, menciptakan singularity, dan mengumpulkan energi, Goetia bisa
menggunakan energi itu untuk Ars Almadel Salomonis dan untuk rencananya.
Sepuluh cincin Solomon
dipasang di semua jari di kedua tangannya, tetapi yg di jari tengah tangan kanannya
sendiri adalah replika (yg asli ada di Dr. Roman)
Karena dia menggunakan
mayat Solomon sebagai wadah, kepribadiannya itu cerdas (meskipun
menakutkan). Dikatakan karena dia adalah tubuh satuan dari 72 iblis,
kepribadiannya berjumlah sebanyak 72.
Dia memiliki kekuatan
omnipotent yang menyebabkan seluruh logika alam semesta mematuhinya, dan aura mengintimidasi yang tampaknya mengatakan bahwa dia membenci semua umat manusia.
Awalnya, dia memiliki kualifikasi lebih dari cukup untuk menyandang gelar ‘King
that rules over men’. Namun, dia tidak bisa memahami manusia karena kekuatan omnipotent-nya, tidak bisa mencapai jawaban karena keabadiannya, dan dengan demikian dia
tidak dapat menjadi raja para manusia.
Beast I sangat
simpatik terhadap Mashu dan percaya bahwa dia, yang diciptakan dengan rentang
hidup pendek hanya untuk melayani orang lain, dapat memahami pandangannya tentang
penghapusan konsep kematian.
https://www.pixiv.net/member_illust.php?illust_id=63500649 &mode=medium |
Dia memiliki banyak
dendam terhadap Solomon, selalu menggambarkan kepribadian Solomon hanya dengan
kata sifat negatif. Dia menganggap Solomon sebagai manusia paling bodoh dan
raja yang tidak kompeten. Sebagian besar kebencian Beast I terhadap Solomon
berasal dari sikap tidak peduli Solomon terhadap penderitaan umat manusia, dan
karena menciptakannya hanya untuk mengawasi manusia, sebuah fungsi yang
dianggapnya sia-sia karena percaya bahwa manusia akan tetap menderita sampai
mati meski diawasi. Meskipun mengetahui ketidakberdayaan mereka, keburukan
mereka, Solomon menerima semua manusia tanpa mengoreksi kesalahan mereka.
Para iblisnya tidak bisa menerima ini, dan akhirnya menyimpulkan bahwa manusia
akan mengalami kehancuran di masa depan, dan takut hasilnya akan menjadi
kepunahan total. Kepunahan bangsa mereka sendiri mereka anggap biasa,
tetapi mereka merasa benci jika semua makhluk akan musnah suatu
hari nanti karena kelalaiannya.
Terlepas dari hinaan mereka bahwa manusia tidak memiliki nilai, para iblis tetap sadar kalau mereka tidak bisa eksis tanpa manusia.
Aib bahwa derajat mereka harus tetap berada di bawah manusia, meski manusia
adalah satu-satunya dan yg berperan terbesar dalam pemborosan SDA di semesta ini, dan meskipun para iblis merupakan bentuk kehidupan dari dimensi
yang lebih tinggi, benar-benar tak terhindarkan. Goetia tidak dapat menerima kontradiksi dan ketidaksetiaan
semacam itu, dan memulai pembaruan diri. ‘Menyetel ulang’ tujuan awalnya untuk melayani
manusia (mengubah program dari Solomon). Ingin membuktikan secara mutlak bahwa dia adalah eksistensi tertinggi di planet ini.
Mencapai puncak yang bahkan tidak bisa dicapai Solomon. Tujuan Goetia adalah
mencapai puncak, untuk menjadi satu-satunya eksistensi di planet ini. Dengan
kata lain, awal dari usaha besar menjadi Tuhan.
Dia menciptakan
Holy Grail sebagai Singularities yang menyimpangkan sejarah, tertanam pada magi
yang dia rancang (untuk berubah menjadi iblis sesuai dengan kehendak Goetia),
sebagai keturunan dan menghasilkan tujuh poin detonasi. Itulah penyebab di
balik runtuhnya fondasi "anthropic principle" di setiap era. Anthropic principle adalah sebuah teori yang mengatakan kalau alam semesta memiliki sesuatu yg membuatnya pasti ditinggali oleh makhluk intelektual (cmiiw). Intinya adalah, dia "membakar" prinsip itu agar tidak ada lagi makhluk intelek di bumi, lalu menciptakan prinsip baru sesuai keinginannya.
Goetia dalam
wujud Solomon muncul sebagai antagonis terakhir di London, yang dilayani oleh Makiri
Zolgen, Charles Babbage, dan Paracelsus. Setelah kekalahan Nikola Tesla dan
Artoria Alter, ‘Solomon’ muncul dan menghadapi tim Ritsuka, dibantu dengan 4 Demon
Gods, menyingkirkan Shakespeare, Kintoki, dan Tamamo no Mae. Dia juga hampir
membunuh Mordred, tetapi berhasil diselamatkan oleh Andersen, yang kemudian menghadapi
‘Solomon’ dan bertanya tentang asal usul sistem Perang Cawan Suci. Dia menegaskan teori
Andersen sudah benar dan mengungkapkan bahwa dirinya adalah Grand Caster, lalu membunuh
Andersen sesudahnya. ‘Solomon’ kemudian memutuskan untuk mundur, karena dia
tidak menganggap Chaldea sebagai ancaman nyata sampai mereka sanggup menghancurkan
7 singularity.
Lalu sampailah
sekarang ke pembahasan di Final Singularity. Selama pertempuran antara Chaldea
dan Demon Gods di Grand Time Tabernacle, Goetia (Solomon form) dimohon berulang
kali oleh Baal untuk mengaktifkan Ars Almadel Salomonis untuk memusnahkan
Heroic Spirit dari Chaldea. Namun, dia menjawabnya dengan berkata bahwa akan ada lebih banyak Servant yang akan datang, karena itu hanya Ritsuka yang harus mati untuk menghapus
mereka semua.
Kemudian, dia
bertemu Ritsuka dan Mashu, dia menjelaskan kedua Noble Phantasm miliknya dan
rencananya untuk menggunakan Energi Sihir dari penyimpangan sejarah untuk menggerakkan
tujuan sebenarnya. Tanpa basa-basi dia maju untuk membunuh Ritsuka agar para Heroic
Spirit ikut memudar, tetapi dihadang Mashu.
Setelah wujud Solomon-nya
dikalahkan, dia terkesan dengan ketahanan Mashu, dia memutuskan untuk menghapus
penyamarannya dan mengungkapkan identitas aslinya sebagai Beast I, Goetia. Dia
kemudian mencoba meyakinkan Mashu untuk bergabung dengannya dalam menciptakan dunia
di mana tak akan ada kematian, tetapi dia dengan tegas menolak tawarannya
setelah mendengar pandangan kelamnya tentang kehidupan. Kecewa, Goetia meluncurkan
Ars Almadel Salomonis padanya, tetapi dia menggunakan Lord Camelot untuk
melindungi Ritsuka dengan mengorbankan hidupnya sendiri. Goetia berhasil
membunuh Mashu sampai tubuhnya menguap tanpa sisa, walau Ritsuka terpental
cukup jauh dan masih hidup.
Ritsuka marah dan
sempat adu mulut dengan Goetia. Namun, Romani Archaman menyela mereka berdua
dan mengungkapkan identitasnya sebagai Solomon yg asli, Goetia merasa
terguncang dan diremehkan dengan kehadirannya. Awalnya dia ga percaya kalo dia
Solomon yg asli, tapi ketika ngeliat cincin di jari tengahnya, akhirnya dia
percaya. Goetia mengeluarkan keluhannya akan ketidakpedulian Solomon saat dia
hidup, dan Solomon mengaku bersalah. Goetia mengatakan bahwa sudah terlambat
untuk menghentikannya, Goetia bersiap untuk membunuhnya. Keduanya sempat melakukan pertarungan singkat. Karen tau kalau Goetia sudah terlalu omnipotence, Solomon
mengaktifkan Ars Nova. Goetia kaget dan takut saat tau kalo ternyata Solomon
masih punya NP yg ga dia ketahui, dia ga percaya kalo Solomon selama hidupnya
menyembunyikan sebuah NP tanpa pernah sekalipun digunakan maupun dibahas.
Solomon menjelaskan NP-nya ini, Ars Nova, sebagai sebuah upacara untuk
mengembalikan tubuh, pengetahuan, harta, dan segalanya milik Solomon, kembali
kepada Tuhan. Goetia sempat menganggap ini gertakan dan mengira Solomon ga
mungkin berbuat sejauh itu, tapi dia salah. Solomon udah mengakui Mashu sebagai 'adik' dari Romani Archaman, karena itu dia merasa Ars Nova
adalah hal yg pantas dia gunakan untuk menghapus keabadian Goetia dan membalas luka 'adik'nya. Goetia marah
dan bersiap untuk membunuh semuanya, tapi terlambat. Setelah Ars Nova
diaktifkan, dia kehilangan hampir semua kekuatannya, tubuhnya bahkan sudah
mulai memudar, semua koneksi dengan Demon Gods terputus. Para Demon Gods memperoleh
kesadarannnya masing-masing, beberapa bunuh diri, beberapa melarikan diri
dengan membuat dimensi baru, beberapa bahkan membantu Heroic Spirit untuk
melarikan diri saat Grand Time Tabernacle mulai runtuh akibat Ars Nova. Tinggal menunggu waktu
beberapa menit sampai tubuh Goetia & Grand Time Tabernacle memudar
sepenuhnya. Namun Goetia, yg nyaris tak sanggup berdiri lagi dalam wujud iblisnya,
sudah melemah, bahkan beberapa anggota tubuhnya sudah mulai rusak, masih menolak untuk
mundur & menyerah demi membunuh Ritsuka. Ritsuka menjawab tantangannya
dengan bertarung menggunakan perisai Mashu ditambah kemarahan memuncak karena
kehilangan 2 orang yg paling dia cintai. Keduanya baku hantam dan akhirnya Goetia
kalah dan terpental oleh Ritsuka (boosted by CS).
Namun, kemudian saat Ritsuka mencoba melarikan diri dari runtuhnya Grand Time Tabernacle, Goetia tiba-tiba muncul lagi
di hadapan mereka (Ritsuka dan para Heroic Spirit) dalam wujud setengah manusia
untuk mencegah pelarian mereka, menyatakan bahwa mereka harus binasa bersama di
dalam dimensi yg runtuh itu. Pada akhirnya, Goetia memutuskan untuk menggunakan
sisa kekuatannnya untuk membunuh Ritsuka meskipun mengetahui bahwa tindakan itu
tidak ada artinya lagi, dan Ritsuka berhasil menghindarinya. Setelah itu,
Goetia dengan puas & tersenyum memudar di dalam reruntuhan dimensi
buatannya, menyatakan bahwa di dalam singkatnya kehidupan manusia, ternyata
sangat menarik. Dia menyesalkan bahwa semua rencananya telah gagal karena pengorbanan
Solomon, tetapi dia juga sadar dan telah mencapai pemahaman tentang manusia,
tentang betapa berharganya hidup itu, tentang kenapa manusia selalu bisa
tersenyum meski selalu dibayang-bayangi kematian.
ATK: 2,268/24,721
HP: 11,400/688,560
Voice Actor:
Sugita Tomokazu
Illustrator:
Yamanaka Kotetsu
Attribute:
Beast
Growth Curve:
Linear
Star Absorption: 0
Star Generation:
0%
NP Charge ATK:
0%
NP Charge DEF:
0%
Death Rate: 0%
Alignments:
Chaotic・Evil
Gender: Unknown
Traits: King
Strength: A | Endurance: A |
Agility: D | Mana: A+ |
Luck: B | NP: A+++ |
NOBLE PHANTASM
King of Humans
1.
Lord, Rejoice in
Life
Rank: -
Classification:
-
Type: Arts
Hit-Count: -
Effect: Powerful
attack to all enemies
Overcharge
Effect: Reduce MAX HP of all enemies.
King of Demon Gods
1.
Ars Paulina -
The Time of Crowning has Come, He is the One who Begins All
Rank: A
Range: 999
Maximum number
of targets: ?
Ars Paulina:
The Time of Crowning has Come, He is the One who Begins All (戴冠の時きたれり、其は全てを始めるもの, Taikan no Toki Kitareri, So wa Subete wo Hajimeru
Mono) adalah Noble Phantasm kedua dari Solomon, yg kemudian digunakan oleh
Goetia. Ini adalah Reality Marble milik Solomon yang posisinya berada di luar
alam semesta dan di luar aliran waktu, yang terletak di ruang Imaginary Number.
Ini menggunakan Sirkuit Sihir Solomon sendiri sebagai sumber energinya.
Kematian disini tidak "dihitung" di dunia nyata, jadi masih mungkin
untuk menghidupkan kembali orang-orang yang mati di ruang ini dengan kekuatan
yang cukup.
Setelah
kekalahan Goetia, kuil ini runtuh, hanya menyisakan reruntuhan dan singgasana,
serta 10 cincin Solomon. Setelah peristiwa Epic of Remnant, ditampilkan di
anime Moonlight/Lostroom, bahwa ada seseorang memasuki ruang dimensi ini dan mengambil
salah satu cincin. Masih ga ada penjelasan tentang siapa dia. Tapi ada
spekulasi kalau dia itu Solomon, bisa juga Asmodeus (salah satu dari 72 iblisnya), dan
mungkin magus lain mengingat Chaldea punya alat (sebelum Rayshift diciptakan)
untuk menyelami Imaginary Number.
2.
Ars Almadel
Salomonis - The Time of Birth has Come, He is the One who Masters All
Rank: EX
Classification:
Anti-Humanity, Anti-Unit
Type: Arts
Hit-count: 3
Effect: Powerful
attack to all enemies
Overcharge
Effect: Decrease enemies Quick, Arts, or Buster card performance (decrease 100%)
for 1 turn.
“Then I shall show you. The end of your journey. The
demise of human history that will redo this planet. The moment my great
undertaking is completed! Third Noble Phantasm, deploy. The Time of Birth has
Come, He is the One who Masters All. Now, burn up like trash!"
"Ars Almadel Salomonis!”
—Beast I
“My feat! My ideal! Know the true purpose of my
birth! This planet will be reborn! All life will become the past! Sing your
praises. My name is Goetia! Human Order Incineration Ritual, King of Demon
Gods, Goetia!”
—Beast I
Ars Almadel
Salomonis: The Time of Birth has Come, He is the One who Masters All (誕生の時きたれり、其は全てを修めるもの, Tanjō no Toki Kitareri, So wa Subete wo Osameru
mono) adalah Noble Phantasm ketiga milik Solomon, yg direncanakan akan
digunakan oleh Goetia untuk melakukan time travel ke awal penciptaan Bumi. Tampak
sekilas seperti lingkaran cahaya yang mengitari Bumi. Lingkaran cahaya yang
menandakan kematian manusia. Sebagai sesuatu yang mampu mengubah seluruh
sejarah manusia menjadi energi panas, perjalanan waktu selama beberapa tahun
dimungkinkan dengan mengumpulkan, mempercepat, dan menyatukan ratusan juta
lingkaran cahaya itu. Setiap pilar cahaya di dalam AAS dikatakan memiliki daya hancur ekstrim yang sebanding dengan A-rank Noble Phantasm seperti
Excalibur. Tidak ada apa pun di permukaan Bumi yang melampaui panasnya Noble
Phantasm ini. Ketika Goetia mengisi dan memfokuskan energinya ke dalam mode serangan,
pancaran energinya digambarkan sebagai aliran panas yang cukup untuk menembus
planet ini. Bahkan sekalipun ketika Mashu berhasil menahannya menggunakan
perlindungan spiritual Lord Camelot, jumlah panas yang dia terima jauh lebih
dari cukup untuk menguapkan tubuhnya yg berada di balik perisai.
Ars Almadel
Salomonis mengapung di langit di atas setiap Singularity, dan diperkirakan berukuran
sebesar Amerika Utara. Energinya yang sangat besar dikumpulkan melalui
pembakaran semua manusia dari suatu era, yang dicapai melalui Singularity dan Grail.
Meskipun pembakaran Bumi memberinya banyak energi, pembakaran bentuk
kehidupan cerdas seperti manusia dan peradabannya menghasilkan energi dalam
jumlah yang lebih besar, yang bisa digunakan untuk mengisi Noble Phantasm ini.
Dengan membakar semua manusia dari setiap era selama 3.000 tahun, Goetia mampu
mengumpulkan Mana yang melampaui jumlah Mana saat awal Bumi diciptakan, dengan kata lain bahkan melampaui Mana pada Age of Gods. Dengan
mengumpulkan, mempercepat, dan menyatukan panas dari lingkaran cahaya itu,
memungkinkan time reversal dalam skala besar.
Dengan
menggunakan Noble Phantasm ini sebagai bagian dari rencana Retrogression Canal-Genesis
Light-Year, Goetia berencana untuk kembali ke masa awal pembentukan Bumi dengan
time reversal berskala planet dan menciptakan kembali Bumi sehingga konsep
"kematian" tidak ada. Sebuah pencapaian yang mendekati True Magic,
dengan Noble Phantasm yang mirip dengan Fifth Magic (Time Travel) milik Aoko.
3.
Incineration
Ceremony: Beleth - Cremation Ritual of the Demon God
Rank: -
Classification:
Anti-Humanity
Type: Arts
Hit-Count: 3
Effect: Powerful
attack to all enemies
ACTIVE SKILL
King of Demon Gods
1.
Evocation
Rank: EX
Effect: Increase
NP charge by 1
a.k.a Summoning
(召喚術, Shōkan-jutsu) adalah sebuah magecraft yang
membangkitkan tubuh spiritual dari masa lalu, atau mungkin dari masa depan.
Setelah kematian Solomon, konsep 72 iblis yang ditinggalkannya, yg bersarang di
dalam mayat Solomon dilahirkan kembali sebagai entitas baru. Meskipun ia tidak
dapat melakukan pemanggilan Heroic Spirit atau Familiars, ia dapat dengan bebas
memanggil salah satu dari 72 iblis ke jaman sekarang. Mungkin lebih mudah
dipahami jika dideskripsikan sebagai konverter yang memproyeksikan iblis fiktif
yang bersarang di dalam dunia Solomon ke dunia fisik.
2.
Anthropic
Principle Charging
Effect: Increase
NP charge to MAX & Pierce invulnerability for 1 turn & Increase NP
damage threefold
Dia akan (dan
hanya akan) menggunakan ini di turn pertama, sebelum melepaskan NP-nya. Dijamin
membunuh semua Servant di barisan depan kecuali punya guts atau bisa lock-skill
(Chapter 12 Arrow 2).
3.
Nega-Summon
Rank : EX
Effect: At the
start of battle, increase NP resistance and critical damage resistance (3
turns)
Mampu
membatalkan semua Noble Phantasms dari Servant yang disummon ke Grand Time
Tabernacle baik dengan menyerapnya atau meniadakannya. Hanya ada satu
"pengecualian" dan karena pengecualian ini, skill ini yang harusnya
memiliki otoritas mutlak (★) diturunkan jadi rank EX. Sebagai enemy di game,
ini membuatnya benar-benar kebal selama 3 turns pertama.
4.
Clairvoyance
Rank: EX
Karena
Clairvoyance adalah skill yg terikat dengan raga, Goetia juga bisa
menggunakannya layaknya Solomon. Mampu melihat masa lalu maupun masa depan.
King of Humans
1.
Solomon’s Ring
Rank: EX
Adalah kumpulan
cincin yang diberikan kepada Solomon oleh Tuhan, yg kemudian diambil oleh
Goetia sejumlah 9 cincin (yg satu dibawa Dr. Roman untuk jaga-jaga jika Goetia menyimpang
dan ingin menggunakan efek aslinya. Jika semua (kesepuluh) cincin ini
disatukan, dia bisa mengontrol maupun meniadakan semua magecraft yang digunakan
manusia.
2.
Sage's Wisdom
Effect: Increase
defense (3 turns) + Reduce overall damage received (3 turns) + Increase debuff
resistance (3 turns) + Increase NP charge by 1
3.
Clairvoyance
Rank: EX
Karena
Clairvoyance adalah skill yg terikat dengan raga, Goetia juga bisa
menggunakannya layaknya Solomon. Mampu melihat masa lalu maupun masa depan.
PASSIVE SKILL
1.
Ten Crowns
Effect: Passive
skill that negates class affinity weakness + Rider and Ruler will still resist
his attacks + Alter Ego ignores this passive, giving the class the ability to
deal x2.0 against him.
Adalah Skill
yang memberi penggunanya Divine Authority. Otoritas ini tidak lain adalah
kekuatan membawa kematian sekaligus memberi kehidupan. Tampaknya pengguna skill
ini memiliki beberapa koneksi dengan Root,
dan dengan demikian, ini adalah kelas Misteri tertinggi yang tidak dapat
dikalahkan oleh Misteri yang lebih rendah. Bahkan Gilgamesh, Heroic Spirit
tertua, tidak memiliki kemampuan maupun Misteri yg mampu untuk melampaui Skill
ini.
2.
Territory
Creation
Rank: A
Dialah yang telah
menciptakan Kuil Yerusalem.
3.
High-Speed
Incantation
Rank: A
Dahulu (saat
masih memakai mayat Solomon) kecepatan membaca mantranya hanya rata-rata,
tetapi sekarang ini sebanding dengan High Speed Divine Words.
4.
Item
Construction
Rank: C
Mungkin karena
dia berspesialisasi dalam kontrak, kemampuan skill ini berada pada level
rata-rata.
5.
Independent
Manifestation
Rank: A
Skill khusus, versi superior dari Independent
Action. Karena kemampuan fiksasi eksistensi skill ini, dia memiliki resistensi terhadap
serangan seperti instakill dan manipulasi waktu. Mereka yang memiliki skill ini
tidak menerima pengaruh dari Human Incineration Protocol (Singularity), atau
dari Compilation of Human Order (*****). Dia bisa memanifestasikan diri selama
persyaratan terpenuhi.
Kesimpulan:
Ok, berhubung
ini bukan review gameplay, jadi yg akan disimpulkan adalah kisah dia di FGO.
Kebenciannya bermula dari keacuhan Solomon terhadap hati rakyatnya, lalu
berkembang dan memberontak, menciptakan proyek sendiri, meski dengan cara yg
bener-bener salah, dia melakukan semuanya demi manusia, karena dia bisa melihat
bahwa manusia ga punya masa depan, bahwa manusia akan mati semua, karena itu dia
merupakan representasi dari 7 keburukan manusia, dia mewakili “Pity”. Ini
alasannya Galahad dan A-team di anime Moonlight/Lostroom mengatakan manusia
tidak akan memiliki masa depan karena kita menggagalkan rencana Goetia.
5 comments:
Gan, link stream atau download moonlight lostroom ada?
Min sekalian review solomon/romani nya dong
Mantapp
up
Post a Comment