Chapter 11 – Lonceng Petang yang Membunyikan Lonceng Kematian (1/2)
Hundred
Face
Kita
akan berpisah sekarang. Aku akan kembali ke daerah terlantar untuk menyiapkan
serangan kita terhadap Kota Suci. …Masih ada beberapa desa yang mungkin bergabung
dengan kita. Aku bertekad untuk merekrut 1000 prajurit lagi. Ayo kita bertemu
di desa timur.
Cursed
Arm, kuserahkan sisanya padamu. *leave*
>>>Back
to present>>>
Mashu
…Jadi,
sudah 2 hari sejak kita berpisah dari Hundred Face. Kita akhirnya bisa melihat
desa timur, Senpai.
Bedivere
Sudah
seminggu penuh sejak insiden gilanya Arash itu… Rasanya seperti mimpi lama yang
tak ingin kuingat.
Sanzang
Hm?
Bicara soal sesuatu yang menyenangkan, ya?
Arash
Pastinya!
Tawanya datang tanpa henti!
Aku
memang menyarankan agar kita terbang lagi untuk kembali, tapi mereka menolakku.
Sangat mengecewakan. Yha, kenyataannya, kita punya lebih banyak orang kali ini.
kita mungkin kehilangan kecepatan dan harus melakukan pendaratan darurat.
Mashu
Kurasa
namanya tabrakan… Waktu itu penting, tapi kuyakin keselamatan juga penting…
Cursed
Arm
Nona
Mashu benar. Jika kau berhati-hati, kau tidak akan bertemu dengan musuh apa
pun. Nah, kalian bisa melihat desanya sekarang.
>>>Fast
forward>>>
>>>Switch>>>
Rushd
Selamat
datang kembali, Mashu, Ritsuka! *hug*
Mashu
Wow!
Fou
Fou!
Cursed
Arm
Hahaha.
Rushd, aku tahu kau senang, tapi kurasa melompat dari bayangan bukan ide yang
bagus.
Kalau
saja itu Serenity atau Sanzang, kau akan kesakitan sekarang.
Rushd
Tidak
perlu mengkhawatirkan itu! Aku memilih kepada siapa aku melakukannya!
Cursed
Arm
Baiklah,
itu bagus. Jika kau bisa membedakan antara yang aman dan bahaya, aku tidak perlu
khawatir.
Mashu
Um…
Meski begitu, saat kau melompat keluar dan memelukku itu masih mengejutkanku… Namun,
aku senang mekihatmu baik-baik saja, Rushd. Apa semuanya baik-baik saja di
desa?
Rushd
Iya,
benar! Meski, orang-orang cemas karena Arash dan pemimpin desa pergi.
Cursed
Arm
…Hm.
Kurasa kita membuat mereka khawatir… Namun, kali ini kami membawakan kalian
sesuatu yang bagus. Nah, Tuan Touta, bisakah anda tunjukkan ke mereka? Anda
tahu… Itu lho. Sudah 2 hari sejak perjamuan terakhir. Kurasa “itu” sudah terisi
ulang?
Tawara
Touta
Tentu,
aku mengerti! Ini tidak sebanyak sebelumnya, tapi aku menyimpannya! Ini dia!
Hujan beras yang enak!
Rushd
Wooooow!
Dia saaaaangat luar biasa! Dia seorang pemanah seperti Arash, tapi lebih keren!
Arash
Yeah,
Tuan Touta adalah penyelamat kami! Aku harus banyak belajar darinya!
>>>Fast
forward>>>
Cursed
Arm
…Yha.
Kita biasanya akan menginap di desa dan beristirahat… Namun, kali ini kita akan
terus berjalan. Tujuan kita adalah pedalaman pegunungan. Aku meminta kalian
untuk menemaniku ke suatu tempat yang bahkan dijauhi orang-orang gunung: Kuil
Azrael.
Roman
Azrael?
Maksud anda Azrael, Malaikat Kematian?
Serenity
…Benar.
Sang malaikat agung Azrael yang, di bawah perintah ilahi, datang untuk
memberitahu orang-orang tentang kematian mereka… Di sana kita akan menjumpai
seorang pembunuh yang menerima gelar yang bahkan tidak beliau harapkan:
“Penguasa Gunung” yang paling pertama. Pelindung sekte kami. Beliau tidak ada
tandingannya. Para Kesatria Meja Bundar tidak akan setara dengannya. Bahkan
Raja Singa tidak akan menjadi ancaman.
Mashu
Penguasa
Gunung pertama… Dengan kata lain, leluhur kalian! Memang, akan sangat membantu
bila beliau bisa bergabung dengan pihak kita!
Roman
Hmmm,
aku tidak yakin soal itu. Beliau mungkin adalah Penguasa Gunung pertama, tapi
dia, tetap saja, adalah Servant Assassin, kan? Kuyakin beliau kuat melawan
perorangan, tapi apa beliau bisa bertahan melawan para Kesatria Meja Bundar
dengan Karunia mereka dan tuan mereka sang Raja Singa… Maksudku, jika beliau
mampu, kenapa beliau belum membunuh Raja Singa?
Pilihan jawaban
a. Mungkin
beliau punya alasan tersendiri?
b. Kau
ada benarnya…
Serenity
…Um…itu
memang benar, tapi…
Bedivere
Tidak,
Tuan Magus. Deskripsinya Serenity sudah akurat. Servant yang ada di Kuil Azrael
itu spesial. Baginya, semua Servant sama saja. Baik kuat atau lemah, Servant
apa pun hanyalah “satu nyawa” di hadapan pedangnya. Servant itu tidak membunuh
lawannya sendiri. Sebaliknya, setiap orang yang menentangnya dibunuh oleh “takdir
mereka sendiri”.
Mashu
Oleh
takdir mereka sendiri? Senpai, apa maksudnya itu?
Pilihan jawaban
a. Itu
terlalu sulit untuk kupahami
b. Itu
sesuatu yang mirip seperti MEODP…
Cursed
Arm
…Sir
Bedivere. Meski aku senang karena anda menunjukkan rasa hormat yang luar biasa
kepada pendiri kami, sekarang aku merasa anda lebih dari sebuah misteri. Anda
adalah seorang Kesatria Meja Bundar. Bagaimana bisa anda tahu sebanyak itu?
Bedivere
Ini
adalah pengetahuan turunan. Sesuatu yang kupelajari dari magus sebelum datang
ke sini. Aku hanyalah kesatria tidak berpengalaman yang pernah duduk di Meja
Bundar.
Cursed
Arm
…Baiklah.
Kalau begitu biarkan saja begitu, Tetap saja, anda adalah pembohong yang payah.
Bedivere
Benar,
maafkan aku… Tidak, aku tidak berbohong! Itu bukan kebohongan! Aku mendengar
soal Penguasa pertama di Perancis!
Pilihan jawaban
a. …
b. (Kau
menyulitkan dirimu sendiri…)
Fou
Foooou…
Bedivere
*ahem*
Pokoknya, aku setuju dengan pemikiran bahwa anda membimbing kami ke Kuil
Azrael. Jika legenda tentang Penguasa Gunung itu benar, maka itu bagus. Jika
tidak, kita tetap akan mendapatkan sekutu. Kan?
Roman
Benar.
Hassan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kuil?
Cursed
Arm
Dengan
arahanku, butuh 2 hari untuk sampai ke sana dan pulang. Bagaimana, Ritsuka?
Pilihan jawaban
a. Tentu
saja, tolong bimbing jalannya
b. Jadi
orang ini juga punya wajah tengkorak?
Mashu
(Master,
itu bisa jadi tidak sopan bagi Hassan! Tolong berhati-hatilah saat berbicara
dengan pendiri mereka!)
>>>Fast
forward>>>
>>>Switch>>>
Arash
Aku
mengerti. Aku juga tertarik dengan kuil itu, tapi aku harus tinggal lagi kali
ini. Ada masalah dengan Mordred juga. Seseorang harus melindungi warga. Aku
bisa melihat bagian bawah gunungnya dari sini. Jika mataku bisa mencapainya,
begitu pula dengan panahku. Bahkan jika pasukan Kota Suci datang, aku bisa
bertahan selama sekitar 2 hari. Jangan khawatirkan kami.
Mashu
Ya,
dia benar. Panahnya Arash memang mencapai desa barat dari sini…
Rushd
Wow,
sampai ke desa di barat!? Kalo Mashu yang bilang, berarti itu benar! Kau keren,
Arash! Kau seperti Arash Kamangir sungguhan!
Arash
Hey,
sudah kubilang kalau aku ini asli. Saat debunya mengendap, aku akan mengajarimu
dasar-dasar memanah, oke?
Rushd
Yay!
Kita mulai dengan pembuatan panah, kan Arash?
Sanzang
Anak
itu… Lihatlah kilau di matanya. Aku tidak tahu Arash begitu baik dengan
anak-anak.
Tawara
Touta
Yeah,
kurasa kuakui itu. Aku juga suka anak-anak, hanya saja tidak lebih besar dari
kesukaanku pada wanita.
Roman
(Yha,
ucapan itu bisa membuatnya dalam masalah besar… Namun, Sanzang hanya berdiri di
sana dan tersenyum? Dia tentu menahan diri…)
Cursed
Arm
Nah…
Bisakah kita berangkat?
Rushd,
kembalilah ke desa.
Rushd
Tentu.
Semoga perjalanannya aman, Mashu. …Ini tidak akan jadi perpisahan, kan?
Mashu
Tentu
saja tidak. Sampai jumpa, Rushd.
Arash
Berhati-hatilah.
Aku menantikan kabar baik. Juga, Sir Bedivere… Anda pada akhirnya tidak memberitahu
mereka.
Bedivere
…Tuan
Arash. …Terima kasih atas perhatian anda. Namun, ini adalah masalahku… Tidak
layak untuk dibicarakan.
Arash
…Baiklah.
Kuhargai keputusanmu. Namun, jangan paksakan diri. Aku juga mengatakan ini pada
Mordred, tapi kalian para Kesatria Meja Bundar bertarung dengan cara yang
salah. Kalian harus membuat pilihan, jadi pilihlah yang di mana semuanya
selamat. Itu cara terbaik untuk menyelesaikan pertarungan apa pun.
Bedivere
Benar,
aku setuju. Ini sangat berarti karena terucap dari anda, Tuan Arash.
>>>Fast
forward>>>
>>>Switch>>>
Sfx:
wind noises
Mashu
Benar-benar
tebing yang curam! Aku tidak diberitahu soal ini, Master! Bolehkah aku
benar-benar jujur padamu!?
Pilihan jawaban
a. Kakimu
gemetaran, Mashu
b. Ini
lebih menakutkan daripada Arash Airlines!
Mashu
Tentu
saja lebih menakutkan. Itu sudah insting bertahan hidup. Jika aku tidak
berhati-hati, aku akan jatuh dan tidak akan pernah bisa bangun lagi!
Serenity
Jika
anda ketakutan, anda boleh berpegang padaku. …Aku tidak akan melepaskan anda,
apa pun yang terjadi.
Mashu
*blush*
Tidak, aku baik-baik saja, kurasa aku sudah terbiasa. Serenity, anda bisa fokus
pada apa yang ada di depan kita.
Serenity
Baiklah.
Kalau begitu aku akan berada tepat di samping anda, Ritsuka, sambil aku
memperhatikan apa yang ada di depan.
Sanzang
Hey
hey… Tunggu sebentar. Lengannya Ritsuka itu punyaku! PUNYAKU!
Oh,
aku mulai pusing hanya dengan melihat ke depan! Aku akan jatuh! Aku tidak
baik-baik saja dalam situasi ini!
Tawara
Touta
Ugh,
gini lagi! Tidak tahan panas, tidak tahan dingin, lemah dengan ruang bawah
tanah, lemah dengan ketinggian… dan anda menyebut diri anda Biksu Sanzang!?
Bagaimana anda bisa melewati semua dunia iblis itu dan mencapai Barat Jauh!?
Sanzang
*blush*
Aku sudah mempersiapkan mental sebelumnya! Aku bekerja keras! Aku menerima
banyak berkat! Namun, aku tidak menduga ini! Aku tidak bagus kalau dihadapkan
dengan situasi yang belum kupersiapkan, tak peduli apa situasinya!
Cursed
Arm
…Aku
tidak pernah mengira kalau hari seperti ini akan tiba, hari ketika pergi ke
kuil itu akan semeriah ini… Sangat menarik. Takdir punya caranya sendiri.
Roman
Huh.
Bukannya “hidup punya jalannya sendiri”?
Cursed
Arm
Yha,
sekarang aku adalah seorang Heroic Spirit. Aku sudah melihat akhir dari hidupku
sebagai manusia. …Memang, itu adalah kehidupan yang penuh kekecewaan, dan tak
ada yang bisa kulakukan untuk mengubahnya. Duh, kupikir aku menjalani kehidupan
yang sukses, ternyata aku hanya naif. Sekarang aku sudah menjadi Heroic Spirit,
aku dibuat sadar dengan kebodohanku sendiri. Itu adalah kehidupan yang hampa,
aku merasa senang telah menjalaninya. Makanya “takdir punya caranya sendiri”.
Bedivere
…
Roman
Tunggu,
aku mendeteksi kehadiran musuh. Hassan, apa ada yang hidup di ketinggian ini?
Cursed
Arm
Tidak!
Normalnya tidak ada manusia maupun binatang buas yang akan mendekati tempat
ini, karena mereka takut dengan suara belnya! Sepertinya situasinya jauh lebih
mengerikan daripada yang kita bayangkan! Ritsuka, bersiaplah untuk bertarung!
Orang-orang ini sudah kehilangan akal sehatnya!
[fight]
Bedivere
Kita
berhasil menumbangkan mereka… Namun, kenapa mereka ada di tempat seperti ini?
Cursed
Arm
Mereka
kemungkinan melarikan diri… dari gurunnya Raja Singa. Jauh di kedalaman
pegunungan ini, tidak ada tanaman yang tumbuh. Tidak ada burung yang datang.
Tidak ada yang bisa dimakan selain cacing.
Tawara
Touta
Mereka
tidak punya pilihan. Yha, kesampingkan itu…
Pilihan jawaban
a. Kenapa
anda tidak bertarung, Serenity?
b. Kenapa
anda tidak bertarung, Sanzang?
Serenity
Karena…
Aku melindungi belakangmu. Punggungmu sangat… Hangat…
Bedivere
…Pokoknya,
kita harus menunggu sampai fajar sebelum kita pergi ke kuil. Ayo naik ke tempat
di mana kita bisa mendirikan tenda.
Cursed
Arm
Kita
harusnya bisa sampai ke pondok peziarah menjelang sore. Tidak dalam kondisi
sangat baik sih, karena jarang digunakan.
Tawara
Touta
Tidak
masalah, selama kita bisa terhindar dari hujan dan angin, dan akan kuurus
makanannya!
Sepertinya
kita punya lebih banyak pekerjaan sebelum itu. Mereka ini orang yang terpisah
dari grup sebelumnya. Biarkan aku melihat kalian bertarung kali ini!
[fight]
>>>Fast
forward>>>
Mashu
Sanzang,
apa anda masih bangun? Semuanya saat ini sudah tertidur…
Sanzang
Hm?
Aku bara saja menulis apa yang terjadi hari ini sebelum tidur. Bagaimana dengan
Ritsuka? Apa semuanya sudah tidur?
Mashu
Iya,
mereka semua tertidur lelap. Bahkan Dokter Roman meninggalkan stafnya yang
bertanggung jawab dan sedang istirahat.
Sanzang
Begitu
ya. Pekerjaannya Chaldea itu sulit. Tidak, bukan hanya sulit… itu luar biasa.
Maksudku, adalah tugasnya Chaldea untuk mengirim Ritsuka dan dirimu bolak-balik
selama ini, kan? Sistem Servant mereka juga luar biasa. Normalnya, Heroic
Spirit tidak muncul seperti ini, kau tahu. Saat seseorang di dunia ini memanggil
Heroic Spirit, yang mereka lakukan hanyalah memanggil fenomena yang berkaitan
dengan rohnya. Contohnya, dalam kasusku mereka akan mengatakan: “Aku telah
memanggil Sanzang! Sekarang aku lebih pintar!”
Sebuah
Singularitas yang diciptakan oleh sejenis Holy Grail mungkin memang mengandung
Servant seperti Touta dan aku… Namun, memanggil Heroic Spirit tanpa distorsi
ruang-waktu dan menggunakan mereka sebagai familiar itu normalnya mustahil.
Jadi saat aku menyadari kalau Chaldea bisa melakukan keajaiban seperti itu…
Yha, kau bisa bayangkan keterkejutanku.
Mashu
…Aku
sendiri tidak tahu banyak, tapi… sampai kejadian Grand Order, yang sebenarnya terjadi
hanyalah kegagalan demi kegagalan. Chaldea hanya berhasil memanggil 3 Heroic
Spirit… di mana yang kedua meminjamkan kekuatannya padaku.
Sanzang
Hmmm.
Siapa pun itu, dia pasti punya mata yang bagus. Kurasa Heroic Spirit itu
mungkin mengira akan sia-sia jika dia tidak melakukannya. Lagipula, bagi kami
para Heroic Spirit, dipanggil sebagai Servant adalah keajaiban itu sendiri.
Mashu
Benarkah?
Sanzang
Iya,
benar. Seperti yang kukatakan, Heroic Spirit tidak lebih dari “kekuatan” untuk
dimanfaatkan.
Kami
tidak pernah dipanggil sebagai diri kami sendiri sebelumnya. Ini luar biasa. Setiap
Heroic Spirit yang terpanggil sebagai Servant mungkin berpikiran sama:
“Keajaiban seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi”. Makanya Sebagian besar
dari kami mengikuti jalan kami sendiri setelah dipanggil, karena ini seperti
mimpi kedua, sebuah kelanjutan yang seharusnya tidak terjadi. Yang akan kita
sadarkan jika kita tidak berhat-hati. Beberapa
mebgikuti prinsip yang mereka jalani di kehidupan mereka sebelumnya. Beberapa
mencoba untuk menghapus penyesalan dan kekecewaan mereka sendiri. Menurut
pendapatku, kedua jalan itu tidak jahat. Itu hanyalah perilaku yang didasarkan
pada alignment seseorang sebagai Heroic Spirit. Namun, aku memang merasa itu agak kejam.
Maksudku, kita diberikan kesempatan hidup sebagai diri kita sendiri, meski
sementara. Namun pada akhirnya, kami pun hanya tamu. Kami tidak menjadi warga
di zaman di mana kita dipanggil. Kami akan selalu jadi orang luar dari masa
yang berbeda.
Mashu
Itu
tidak benar… Aku tidak pernah menganggap anda sebagai orang luar…
Sanzang
Terima
kasih, tapi jangan khawatir. Perasaan keterasingan hanya datang dari dalam
diri. Aku memang merasa bahwa kau dan Ritsuka benar-benar mengandalkanku!
Mashu
…Benar.
Aku sangat senang saat anda bergabung dengan kami.
Sanzang
Kan!?
Aku tahu satu atau dua hal soal perjalanan, tahu?
Mashu
Ah,
benar! Perjalanan anda ke Tianzhu! Sebuah perjalanan yang sangat sangat panjang
bersama 3 rekan anda: Sun Wukong, Zhu Bajie, dan Sha Wujing.
Um…
Bolehkah aku menanyakan sesuatu? Ada satu hal yang menggangguku saat aku
membaca “Perjalanan ke Barat”… Sanzang, kenapa anda berusaha keras untuk
melanjutkan perjalanan anda? Legenda anda tidak benar-benar menyebutkan
motivasi anda…
Sanzang
Kenapa?
Tentu saja, untuk mendapatkan kitab Buddha, membuat diriku terkenal, pensiun,
dan hidup bahagia di Kuil Leiyin! …Bercanda, walau sebagian benar. Masalahnya
adalah, aku hanya tidak tahu caranya berhenti. Aku benar-benar tidak tahu. Aku
bisa direinkarnasikan 3 atau 9 kali dan masih tidak belajar dari kesalahan.
Juga, tidak pernah aku hanya berpikir, “Kurasa aku akan pergi ke Tianzhu!”
Tidak, itu adalah sumpah, “Aku akan sampai ke Tianzhu apa pun yang terjadi”.
Mashu
…Apa
itu seperti sumpah Bodhisattva dalam ajaran Buddha? Salah satu syarat yang
diperlukan untuk mencapai nirwana?
Sanzang
Tidak,
itu agak berbeda. …Kau lihat, terkadang aku bisa mendengar suara Buddha. Saat
aku mendengarnya, tak ada yang bisa menghentikanku. Aku biasanya pengecut,
orang cengeng yang egois… Namun saat kau mendengar suara Buddha, pilihan apa
yang ada selain mematuhi dengan segenap kemampuanmu? “Pergilah ke Tianzhu.”
“Tertibkan Wukong.” “Keluarlah dari Kota Suci ini.” “Pergilah melintasu gurun.”
Hal-hal seperti itu. Jadi kali ini, aku pergi melintasi gurun.
Wukong
pernah berkata padaku: “Itu adalah suara Buddha, tapi bukan yang berasal dari
yang di atas: itu dari dalam hatimu. Lagipula, kau lah yang bilang kalau setiap
manusia bisa menjadi Buddha. Jadi apa yang kau dengar saat ini adalah suaramu
sendiri. Suara dari dirimu yang tercerahkan di masa depan.”
Si
murid konyol itu… Dia sesekali mengatakan sesuatu yang keren. Hmm, pokoknya…
Intinya adalah, tindakanku tidak bisa dijelaskan dengan alasan. Aku hanya
melakukan apa pun yang kumau, bagaimana pun aku mau, kapan pun aku mau. Ini
lebih seperti… aku benar-benar percaya pada apa yang kurasakan sebagai hal yang
benar untuk dilakukan. Hal yang sama pasti juga berlaku untukmu. Sebagai
seorang pendeta wanita agung, aku bisa tahu.
Mashu
…Anda
mungkin benar. Ini bukan pertama kali aku mendengarnya. Kapten Drake, seorang
individu yang menghabiskan waktunya bersama kami, mengatakan hal yang serupa:
bahwa aku sudah punya harapan. …Namun juga aku lebih baik tidak menyadari apa
itu. Aku pada akhirnya akan tahu, katanya.
Sanzang
…Aku
tidak yakin apa artinya itu, tapi mungkinkah hal yang seperti ini? “Mereka yang
menyadari untuk apa mereka hidup setelah kau memberi mereka dorongan, berbeda
dari mereka yang hanya menyadari untuk apa mereka hidup di akhir”? Itu
kata-kata yang bagus, tapi ucapannya terdengar sangat berlawanan dengan siapa
kita ini. Dia pasti sangat materialistis!
Mashu
Benar,
dia adalah orang yang luar biasa. Dia menyelamatkan dunia dengan mengikuti
ketamakannya sendiri.
…Umm.
Sanzang, anda telah bergabung dengan pihak kami, iya… Namun, kami tidak pernah
bertanya apa tujuan anda. Apa Raja Singa musuh bagimu?
Sanzang
Yeah
soal itu… aku tidak membenci Raja Singa. Aku sebenarnya tidak tertarik melawan
Kota Suci, atau melawan Raja Ozymandias di gurun. Pada akhirnya, ada wanita
menjengkelkan yang mencegahku bertemu dengannya, tapi… aku melihat bagaimana
negara gurun itu bekerja. Negara itu berada di bawah kediktatoran ketat, tapi
damai. Raja Singa dan Ozymandias sama saja. Keduanya berusaha untuk melindungi
rakyat negaranya. Aku paham rasa keadilan dari kedua belah pihak, tapi… sebenarnya,
tunggu, tidak. Itu tidak benar. Izinkan aku mengatakannya lagi: Aku paham
kesalahan kedua belah pihak. Itu sebabnya aku tidak bisa memihak. Namun…
Mashu
Namun?
Sanzang
Namun,
sekarang aku punya mimpi. Sebagai Servant yang dipanggil. Sebagai sesorang yang
pada akhirnya bertemu denganmu dan seorang Master bernama Ritsuka.
Mashu.
Setelah membawa kedamaian ke zaman ini, aku ingin pergi ke Chaldea. Di sana,
aku ingin mengajari Ritsuka. Bersama kita akan tertawa, menangis, dan tertawa
lagi.
Uh…
Raja Penyihir, ya? Mimpiku adalah supaya kita mendapatkan kemenangan besar atas
dirinya. Itu adalah suara yang kudengar yang datang dari lubuk hatiku. Itu yang
paling ingin kulakukan. Meski jika kehidupan ini hanya sementara, itulah
keinginanku. Karena itulah aku akan bertarung… bersama kalian.
Mashu
Sanzang…
Benar. Anda pasti akan melakukannya. Aku menantikan momen itu.
>>>Fast
forward>>>
Sanzang
Nah,
sekarang Mashu juga sudah tertidur. Kurasa lebih baik aku juga ikut tidur. …Aku
benar-benar senang aku dipanggil saat dalam perjalanan kembali dari Tianzhu.
Lagipula, aku menemukan tujuan yang kelihatannya lebih menarik daripada
perjalananku di sana. Baiklah. Butuh waktu lebih lama bagiku untuk menjadi
seorang Buddha sekarang, tapi kuyakin Tuan Tathāgata kali ini akan
membiarkannya, kan?
No comments:
Post a Comment