Chapter 10 – Perjamuan di Desa Barat (1/2)
Hundred
Face
Kelamaan,
dasar bodoh! Sejam penuh?! Kukira aku akan mati!
Mashu
Maafkan
aku! Kerja bagus, Hundred Face!
Serenity
Kau…
Kau dari desa barat, kan? Bahkan kau juga datang ke sini?
Hundred
Face
Hmm.
Sepertinya segalanya berjalan dengan lancar. …Oh, aku melihat Agravain berkuda
ke Kota Suci barusan. Ngerasa sih kalau itu bakal kejadian. Kerja bagus,
Ritsuka. Kurasa semua pertempuran sengit yang kulakukan tidak sia-sia.
Sfx:
lug lug
Hundred
Face
…Tetap
saja ada yang bertahan. Kubiarkan kalian mengurus mereka. Aku akan mencuri
beberapa kuda. Otakku tidak berfungsi. Ah, aku ingin makan beberapa buah manis…
Pilihan jawaban
a. Ini
pekerjaan fisik, tapi malah menguras mental anda
b. Seharusnya
aku membawa bakpao
Hundred
Face
Benar.
Aku mengubah semua kepribadianku menjadi pedangku sendiri. Begitulah caraku
bertarung. Makanya semakin lama aku bertarung, jadi semakin lambat proses
berpikirku. Mencuri kuda adalah satu-satunya yang bisa kulakukan sekarang. …Yang
jelas. Serenity, waktunya bagimu untuk menunjukkan pada Ritsuka kekuatan
sejatimu. Pria itu akan memimpin kita mulai dari sekarang. Biarkan dia tahu kau
ini bisa apa.
Serenity
Baik,
tentu saja! Tolong serahkan padaku, Master Ritsuka!
Prajurit
Benteng
Itu
mereka! Ikuti aku! Bawa sebanyak mungkin Golem! Jangan biarkan siapa pun kabur.
Bunuh mereka semua!
[fight]
Serenity
…Mmm.
Itulah kemampuanku, Master Ritsuka. Silakan gunakan aku semaumu…
Cursed
Arm
Ritsuka,
kuda-kudanya sudah siap. Kita harus segera meninggalkan benteng. Sangat
disayangkan kita melepaskan Agravain, tapi kurasa kita harus bangga dengan apa
yang kita raih. Faktanya, melihatnya lari tunggang langgang adalah kesenangan
yang luar biasa. Ini akan jadi cerita yang laku untuk waktu yang lama, ha!
Hundred
Face
Sudahlah,
Cursed Arm. Kita harus kembali ke pegunungan sebelum fajar. Meski jika Tuan
Arash ada di sana, kita sekarang sudah pergi dari desa selama 2 hari. Itu
membuatku khawatir.
Cursed
Arm
Mmm, kau benar! Kita
juga punya 2 tamu baru. Ayo buruan pulang dan berkumpul kembali.
No comments:
Post a Comment