Saturday, May 5, 2018

Review Jeanne Ruler

REVIEW JEANNE RULER
“—Kindness, Humility, Honesty, Purity, Faith — the Maid's heart carried only these things and nothing else."”“Whatever thing men call great, look for it in Joan of Arc, and there you will find it.."” 
—Mark Twain in Personal Recollections of Joan of Arc

  Namanya adalah Jeanne d'Arc, Saint of Orleans. Orang suci Katolik yang lahir di Domrémy, Prancis, dan pahlawan wanita Prancis yang membebaskan Orléans dari Perang Seratus Tahun.
  Jeanne d'Arc adalah putri petani biasa. Dia mengklaim telah menerima perintah Tuhan untuk berperang. Dia mendengar keluh-kesah Tuhan bahwa dunia berubah menjadi neraka. Tuhan menangis karena tidak ada yang bisa menghentikan itu dan orang-orang bahkan tidak diizinkan untuk hidup sederhana, dan dipaksa untuk menjadi ‘makhluk buas atau makanan’. Konflik tidak pernah berakhir, dan darah terus menerus turun seperti hujan dan merendam tanah. Dia menerima wahyu dari Tuhan, suara itu tidak mengandung kemuliaan atau kemenangan, tidak ada kewajiban ataupun tujuan, tetapi hanya penyesalan dari Tuhan. Dia menangkap bisikan kecil-Nya yang lemah, yang tidak pernah didengar oleh orang lain.
  Dia menjawab panggilan itu dengan membuang kehidupannya sebagai seorang warga desa biasa. Bahkan tidak akan ada kompensasi. Dia tahu dia pasti akan dicemooh oleh massa baik dari pihak musuh dan sekutu, mengingat keyakinan mereka dalam pedoman gereja terhadap wanita. Itu adalah hal yang sangat menakutkan untuk direnungkan. Itu gila untuk seorang gadis desa untuk melompat ke medan perang, tempat penuh dengan niat membunuh. Dia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk menentang neraka dunia ini untuk membantu menghentikan air mata Tuhan dan menenangkan-Nya. Dia mengenakan armor di tubuhnya, menggantung pedang di pinggangnya, dan membawa bendera. Dia bertarung bersama dengan Gilles de Rais.
  Dilahirkan di keluarga petani, Jeanne hampir tidak pernah tahu isi dari buku doa. Dia berusaha keras untuk mempelajarinya, tetapi tampaknya dia dilahirkan tidak mampu membaca atau menulis. Yang pernah dia pelajari adalah bagaimana cara menandatangani namanya. Meski begitu, pada akhirnya, dia memutuskan bahwa dia perlu sedikit lebih banyak berdoa kepada Tuhan. Seperti yang diingatnya, salah satu rekan yang menemaninya, Gilles, pernah sekali tertawa dan berjanji bahwa yg dia lakukan sudah lebih dari cukup.
  Mereka mengatakan bahwa dalam kenyataannya, Jeanne menggunakan taktik ksatria yg tidak pernah digunakan waktu itu, terlepas dari rasa hina dan kehormatan. Dia tercatat sebagai salah satu Heroic Spirits dalam sejarah yang menggunakan kekuatan Counter Force untuk menyelesaikan perbuatannya sebagai seorang pahlawan.
  Baik Jeanne dan Gilles dianggap sebagai penyelamat dan pahlawan nasional oleh King Charles di katedral, dengan melodi Ars Nova dimainkan sebagai background music.
  Jeanne dihukum mati di Place du Vieux-Marché di Rouen. Dihujat saat dia dibawa ke tumpukan kayu dan merasa sedikit sedih saat ditahan, dia telah meninggalkan emosi seperti rasa takut, kekecewaan, dan penyesalan sejak awal terjun ke medan perang, jadi dia bisa berjalan ke arah eksekusi tanpa takut. Ketika dia secara tidak sadar memegang salib yang ada di dadanya (sebelum pihak eksekutor mengambilnya dari dia), dia merasakan kesedihan karena tidak ada yang mendukung hatinya. Tak lama setelah itu, dia diberi sebuah salib kayu yang dibuat oleh seorang Inggris yang memujanya, berterima kasih padanya dengan tenang saat dia berlutut dan menangis. Tangannya diikat pada tonggak kayu di belakangnya, dan imam yang hadir menyelesaikan pembacaan penghakiman terakhirnya sebelum melemparkan obor ke atas tumpukan kayu. Karena mereka percaya bahwa kehilangan tubuh adalah ketakutan terbesar, itu adalah hukuman paling kejam yang bisa dijatuhkan padanya.
  Api mulai membakar kulitnya, menghanguskan dagingnya, dan ‘membungkus’ tulang-tulangnya. Ketika dia terbakar, dia melihat visi masa lalunya, keluarga biasa di pedesaan dan dirinya sendiri, "orang bodoh yang melarikan diri dan membuang semua itu." Setelah mengetahui bagaimana perjalanannya akan berakhir sejak awal, dia merasa bahwa dia mungkin telah melakukan tindakannya dengan bodoh, bahwa seharusnya dia mungkin dapat menjalani kehidupan sehari-hari, menikah, dan hidup bersama dengan suami dan anaknya kelak.
  Dia tahu sejak saat dia memilih untuk bertempur, bahwa dia akan memiliki akhir yang seperti itu, tapi dia merasa bahwa dia tidak akan pernah menghina pilihannya itu. Dalam kebiadaban itu, dia hanya menyimpan satu doa dalam hatinya sampai akhir, tanpa cacat oleh penyesalan dan dipenuhi dengan ketulusan. Saat dia mengucapkan kata-kata terakhirnya,
"... Ya Tuhan, aku menyerahkan diriku kepada-Mu ..."

  Kesadarannya mulai berakhir dan dia dilepaskan dari penderitaannya.
  Kematiannya menyebabkan Gilles de Rais menjadi gila, berbalik menentang Tuhan dengan berlatih ilmu hitam, dan melakukan kekejaman sebelum akhirnya dia ditangkap dan digantung sampai mati.
  Di Apocrypha, Jeanne masuk ke tubuh seorang gadis Prancis bernama Laeticia yang secara fisik, spiritual, kepribadian, dan energi sihir kompatibel dengannya. Tapi ukuran payudaranya sedikit lebih besar dari Jeanne d'Arc. Matanya digambarkan berwarna seperti permata kecubung dan benar-benar murni. Dia memiliki kecantikan luar biasa yang hampir tidak terasa nyata. Dalam mode pertempurannya, dia bisa bertransformasi dengan armor yang ditenun dari energi sihir untuk melindunginya. Sebagai orang khusus untuk memerintah para Servant selama Great HGW, di punggungnya ada CS dengan bentuk yang mirip seorang malaikat. Gilles di F/Z mengira King Arthur sebagai Jeanne d'Arc.
  Jeanne digambarkan sebagai gadis pendiam dan cuek ketika bertindak sebagai Servant, tetapi dasarnya hanyalah gadis 16 tahun yang polos dan pendiam. Dia selalu menempatkan perintah di atas segalanya, dan akan mencabut pedangnya demi menegakkan aturan.
  Jeanne dan wadahnya, Laeticia, tidak berbagi dua kepribadian dalam satu tubuh, tetapi kepribadian mereka digabungkan menjadi satu. Karena imannya, Laeticia menerima Jeanne ke dalam tubuhnya sepenuhnya. Meski Jeanne bertindak sebagai dominan utama, kesadaran Leticia masih tetap ada. Secara khusus, Laeticia berfungsi sebagai dasar untuk pengetahuan Jeanne yang menyangkut hal-hal di luar HGW, alias kehidupan dunia modern. Dia tidak pernah bisa membaca atau menulis ketika masih hidup, tetapi dia mendapatkan kemampuan untuk melakukannya melalui tubuh Laeticia. Kadang-kadang sifat Leticia akan mempengaruhi Jeanne. Misalnya, Leticia buruk dalam menangani pria sehingga itu akan memengaruhi sifat Jeanne. Contohnya adalah Jeanne tidak dapat berinteraksi secara normal dengan Sieg ketika mereka tinggal bersama di rumah Serge, karena itu dia cukup menjaga jaraknya saat berbicara.
  Dia tidak memiliki keinginan untuk Holy Grail, kalaupun ada, dia hanya ingin HGW dilakukan dengan benar. Dia tidak keberatan jika orang lain menginginkan keinginan pribadi di depan Holy Grail. Selama itu tidak mengisyaratkan kehancuran dunia, dia akan menghormati keinginan itu.
  Dia tidak memiliki penyesalan dalam hidupnya. Dia tidak ingin membalas dendam ataupun ingin diselamatkan, dan itu cukup baginya untuk mengetahui kehidupan yang dia jalani sendirian.
  Dia percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan satu orang pun. Karena itu dia cukup tenang saat dieksekusi. Berdoa, memberikan persembahan, semua itu adalah tindakan bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk Tuhan. Dia percaya doa akan menyembuhkan keluhan dan kesedihan Tuhan. Baginya, setiap detik doa sama pentingnya dengan setiap napas yang dia ambil. Satu hari tidak akan berlalu dimana dia tidak berdoa. Dia memiliki kebiasaan aneh dengan mencolok mata Gilles ketika dia cukup mencurigakan.
  Karena anomali Great HGW dan eksistensi Ruler dari HGW sebelumnya, Shirou Kotomine, Jeanne dipanggil dalam kondisi yang aneh (butuh wadah). Meskipun dia bertindak sebagai mediator yang tidak memihak antara kedua faksi, dia berfirasat bahwa ada seseorang yang tidak dikenal yang harus dia temui, yaitu Shirou. Alih-alih diberi tubuh spiritual, ia malah memiliki wadah seorang gadis manusia bernama Laeticia, karena Ruler sebelumnya masih ada. Bertindak sebagai Laeticia dan menggunakan kemampuan alaminya sebagai Ruler agar orang lain mempercayai kata-katanya, ia memberi tahu teman-temannya dan guru sekolahnya bahwa ia akan melakukan perjalanan panjang.
  Tidak dapat melakukan perjalanan dalam bentuk spiritual, ia harus melakukan perjalanan secara normal melalui kendaraan umum dan pesawat terbang. Mengumpulkan info saat di pesawat, dia tahu tentang situasi di antara kedua faksi, khawatir tentang berapa banyak kerusakan yang akan disebabkan oleh 14 Servant. Tidak dapat menentukan alasan yang tepat atas pemanggilannya, dia memutuskan untuk tidak berspekulasi sampai mencapai medan perang.
  Saat sampai di Trifas, dia langsung dihadang Karna, yg diperintah untuk membunuh Ruler. Saat itulah Siegfried dan masternya datang. Terjadi pertarungan sengit antara mereka berdua, dan saat itu Gordes mencoba menghasut Jeanne untuk bergabung ke kastil Yggdmillenia, namun ditolak.
  Saat perang dimulai, ia ingin menemui Shirou karena dia sangat mencurigakan. Jeanne terjebak di tengah pasukan Dragon-Tooth warrior yg berasal dari HGoB. Ia curiga karena merasakan kalau Amakusa terjun ke medan perang meski dia adalah Master. Dia terus mencarinya sambil membantai pasukan Dragon-Tooth warrior. Jeanne makin heran ketika dia merasakan ada adu kekuatan antara Shakespeare dan Frankenstein, yg seharusnya tidak mungkin terjadi. (Fyi, Shakespeare melakukan enchant terhadap pedang Amakusa, Miike Tenta Mitsuyo, sehingga berubah menjadi C-rank NP, ini alasannya Jeanne merasakan kalo kekuatan Shakespeare beradu dengan Franky).
  Dia kembali hadir saat Spartacus mengamuk tak terkendali. Jeanne mencoba menahannya agar tidak mengincar kota, namun kesulitan. Wujud Spartacus saat itu sudah hampir overload, dan saat ditebas dengan Clarent, Spartacus sudah tidak bisa menahan tubuhnya lagi. Dia bersiap melepaskan energi sihirnya yg overload itu kea rah kota. Jeanne berhasil menahannya dengan Luminosite Eternelle.
  Dia juga datang saat insiden Vampire Vlad. Jeanne memerintah semua Servant yg ada di depannya untuk bekerja sama menghentikan vampire itu.
“In the name of Ruler—of Jeanne d’Arc. I order all Servants gathered here with my Command Spells! Defeat the vampire who was once Vlad III!”—Ruler

  Mereka pun bertarung, hingga suatu ketika semua Red Servants tumbang karena suatu alasan. Vampire itu melarikan diri dan dikejar Jeanne bersama Chiron. Chiron bertindak sebagai penghancur sistem keamanan HGoB agar Jeanne bisa mengejarnya dengan lebih leluasa. Saat Jeanne sampai ke ruangan geraja milik Amakusa, dia kaget ketika meliat Amakusa mengalahkan vampire itu sendirian. Kecurigaannya terjawab, Amakusa juga adalah Ruler, sama sepertinya.
  Saat penyerangan Black Faction terhadap HGoB, Jeanne dihadang Atalanta, yg marah karena Jeanne membantai semua anak kecil dalam ilusi Jack. Keduanya bertarung, Jeanne unggul dalam semua hal sampai akhirnya Atalanta menggunakan Agrius Metamorphosis. Jeanne kesulitan menghadapinya dalam wujud Demon Boar, hingga akhirnya Achilles datang dan menyuruh Jeanne pergi.
  Di bagian akhir F/Apo, saat Amakusa sudah mengaktifkan Heaven’s Feel, Jeanne kembali datang untuk mengehntikannya. Jeanne disiksa secara mental oleh First Folio + the Globe milik Shakespeare. Shakespeare juga menciptakan phantom dengan Saint Graph Gilles de Rais. Jeanne saat itu hampir menyerah kepada provokasi Amakusa dan Gilles, sampai akhirnya Sieg datang dan menentang Amakusa. Jeanne akhirnya bangkit dari depresinya dan kembali berdiri tegak, sambil sedikit menangis karena melihat Sieg datang untuk menyelamatkannya. Gilles ga paham kenapa Jeanne bisa nangis. Jeanne menjelaskan semuanya kepada Gilles dan Amakusa kalo rencana penyelamatan umat manusia tidak diperbolehkan atas aturan bahwa makhluk yg sudah mati tidak berhak ikut campur atas dunia makhluk yg masih hidup. Gilles masih mencoba menjelaskan kalo rencana itu adalah jawaban terbaik untuk menghilangkan semua penderitaan di dunia. Sekali lagi Jeanne menolak, berkata bahwa meski Tuhan adalah Maha Pengampun, tapi orang yg pernah dia bunuh tidak akan pernah memaafkannya, dan dia harus terus hidup untuk menebus dosanya. Gilles menangis ketika mendengar bahwa dosanya tidak bisa dimaafkan. Naas, Heaven’s Feel sudah terlanjur diaktifkan. Karena itu, Jeanne mencoba menghancurkan Greater Grail bersama dengan Amakusa. Jeanne mencabut pedang. Gilles sadar akan apa yg Jeanne coba lakukan, dan sekali lagi menangis. Jeanne paham betul akan sifat Gilles, karena itu dia tersenyum dan meminta Gilles untuk memegang benderanya sebentar. Saat Jeanne mulai membaca doa (mantra), Amakusa takut karena Jeanne ternyata punya NP yg belum pernah dilihatnya. Gilles, yg mendapat kepercayaan Jeanne untuk memegang benderanya, marah kepada Amakusa karena berani mernyerang Jeanne yg sedang berdoa. Amakusa menciptakan banyak homunculus raksasa dengan Xanadu Matrix, dan Gilles menahannya dengan bendera Jeanne. Shakespeare kaget, bagaimana bisa phantom buatannya bisa beratrung sekuat itu. Gilles bisa sekuat itu karena kecintaan, rasa saling percaya, dan kepatuhannya terhadap Jeanne. Karena tubuh Phantom tidak sekuat tubuh Servant, Gilles tidak bisa menahan homunculus itu terlalu lama. Tepat saat tubuh phantom Gilles hancur, Jeanne berhasil menyelesaikan doanya, mengaktifkan La Pucelle. Semua homunculus tadi diarahkan ke Jeanne dan semuanya terbakar oleh La Pucelle. Amakusa yg merasa terpojok memotong tangan kanannya, Evil Eater, untuk menciptakan pseudo-black hole. Api dari La Pucelle disedot oleh lubang hitam itu. Tapi karena api itu terlalu kuat, lubang hitamnya meledak dan menghancurkan sebagian dari Greater Grail. Jeanne tumbang disini karena efek samping La Pucelle.
  Di scene terakhir, Jeanne, yg sudah mengalami pemanggilan ribuan atau bahkan jutaan kali ke HGW, akhirnya berhasil menemui Sieg dalam wujud Fafnirnya di Reverse Side of the World. Di sana dia menyatakan cintanya kepada Sieg. Scene ini kurang lebih sama kaya true ending di Fate route FSN.
  Dia adalah karakter sentral dari singularity Orleans, di mana dia harus menghadapi Jeanne Alter, wujudnya yang rusak, yang lahir dari keinginan Gilles de Rais (Caster) ke Holy Grail, untuk membalas kematiannya. Jeanne dipanggil ke singularity tidak lama setelah kematiannya, meskipun dia melemah dan dia tidak memiliki keterampilan kelas Ruler. Karena perbuatan Jeanne Alter, dia diburu dan tidak dipercaya oleh banyak penduduk Perancis.
  Jeanne bertemu Ritsuka dan Mashu ketika mereka mengikuti sekelompok tentara Prancis ke Vaucouleurs, di mana dia membantu mereka berperang melawan wyverns. Setelah itu, dia memberitahu mereka tentang keadaannya, dia memutuskan untuk mengumpulkan informasi tentang Orleans. Keesokan harinya, kelompok itu melakukan perjalanan ke La Charite untuk mengumpulkan informasi tentang Orleans, tetapi mereka menemukan kota itu telah dihancurkan oleh monster. Setelah membunuh monster, dia dan yang lainnya bertemu Jeanne Alter, yang mengirim Carmilla dan Vlad III untuk membunuhnya. Kelompok kita mampu mengalahkan mereka, Jeanne Alter mengirimkan tiga Servant-nya lagi kepada kita. Untungnya, Jeanne dan yang kita diselamatkan oleh Marie dan Mozart, membantu kelompok kita melarikan diri. Setelah melarikan diri, Jeanne berbicara dengan yang lain tentang bagaimana semua Servant Jeanne Alter memiliki Mad Enhancement, terlepas dari latar belakang mereka. Malam itu setelah mengalahkan Saint Martha, kelompok kita diberitahu olehnya untuk pergi ke Lyon, di mana kita akan menemukan sang Dragon Slayer yang dapat membunuh naga Jeanne Alter.
  Keesokan harinya, Marie mengumpulkan intel tentang Lyon dari kota terdekat, sementara yang lain menunggu di luar karena kehadiran Jeanne akan membuat takut warga. Marie melaporkan bahwa Lyon dihancurkan beberapa waktu yang lalu, meskipun begitu mereka memutuskan ke kota untuk mencari Dragon Slayer yg dimaksud. Saat mencari di kota, Jeanne dan lainnya menemukan dan membunuh Phantom of the Opera. Romani kemudian memperingatkan mereka tentang seekor naga dan tiga Servant datang ke arah mereka, tetapi Jeanne dan yang lainnya memutuskan untuk melanjutkan pencarian mereka. Sesampainya di kastil kota, tempat yg ditunjuk Romani dari alat pelacak Servantnya, kelompok kita menemukan sang Dragon Slayer, Siegfried. Keluar dari kastil, mereka bertemu Jeanne Alter dan naganya, Fafnir, yang kemudian diperintahkan untuk membakar kita semua. Jeanne dan Mashu mampu melindungi semua orang dari api naga, lalu melarikan diri ketika Balmung milik Siegfried menyebabkan Fafnir mundur. Saat melarikan diri, mereka menemukan banyak tentara Prancis diserang oleh wyverns. Jeanne melindungi para prajurit dari wyverns sementara yang lain melawan Sanson dan Lancelot. Saat melawan wyverns, Jeanne bertemu Carmilla, yang menghina dia karena ditakuti sekarang sebagai "Dragon Witch", tetapi Jeanne tidak goyah. Akhirnya, Gilles (bukan servant) tiba untuk menyerang wyverns dengan artileri, memberi Jeanne kesempatan untuk menyerang Carmilla. Ketika Carmilla mundur bersama Sanson, Jeanne diserang oleh Lancelot, yang salah mengira dirinya sebagai Raja Arthur. Setelah meminta maaf kepada Lancelot karena dia bukan raja yg dimaksud, Jeanne dihentikan oleh Gilles. Gilles yg ini bukanlah Servant, tapi Gilles asli dari dunia ini. Dia sudah sadar semenjak dulu kalo Jeanne yg asli dengan Dragon Witch adalah dua orang berbeda. Gilles senang melihat Jeanne karena beberapa hari sebelumnya dia dieksekusi. Untuk memantapkan keyakinannya, dia bertanya padanya apakah dia Jeanne yang asli. Menolak untuk menjawabnya agar tidak membahayakan posisi Gilles, dia pergi bersama yang lain tanpa berbicara.
  Tiba di sebuah benteng yang telah ditinggalkan, Jeanne dan yang lainnya sadar kalao Siegfried telah dikutuk semenjak disummon. Tapi Jeanne tidak dapat menghapus kutukan itu karena kutukannya sangat banyak, jadi dia dan yang lainnya berpencar untuk mencari saint untuk membantu menghilangkan kutukan Siegfried. Pergi dengan Marie, Jeanne diberitahu oleh Marie untuk mengabaikan semua ejekan Jeanne Alter, yang membantu menghilangkan beberapa keraguan Jeanne tentang dirinya sendiri. Akhirnya mereka mencapai kota, yg berada di bawah perlindungan Georgios. Jeanne dan Marie mencoba untuk mengajaknya, tetapi dia menjawab bahwa dia tidak bisa pergi sampai warga kota dievakuasi. Namun, ketika Jeanne Alter datang untuk menyerang kota, Marie tetap di belakang untuk melindungi kota sementara Jeanne dan Georgios melarikan diri. Bertemu dengan yang lain di Thiers, Jeanne memberitahu semua orang tentang pengorbanan Marie, lalu dia dan Georgios menghilangkan semua kutukan dari Siegfried. Kemudian pada malam itu, Jeanne bercakap-cakap dengan Mozart tentang Marie, di mana Mozart mengatakan kepadanya bahwa keinginan Marie hanyalah memiliki seorang teman, yg terpenuhi berkat Jeanne. Jeanne mengakhiri percakapan dengan menegaskan pada Mozart bahwa dia akan menyelamatkan Prancis untuk menghormati Marie.
  Keesokan harinya, kelompok kita memutuskan untuk melakukan serangan frontal di Orleans dan Jeanne memutuskan untuk menghadapi Jeanne Alter sendiri. Kemudian di medan perang, Jeanne menghadapi Jeanne Alter sementara yang lainnya berurusan dengan Fafnir dan Servant lain. Jeanne Alter segera mundur karena kematian Fafnir oleh Siegfried, Jeanne dan yang lainnya mengejar. Membunuh Atalanta di perjalanan. Jeanne dan yang lainnya tiba di istana Orleans, di mana dia bertanya pada Gilles (Caster) apakah Jeanne Alter adalah dirinya yg asli, tapi jawaban Gilles menghasilkan perkelahian ketika Jeanne menegaskan bahwa dia akan menghadapi sang Alter. Kemudian ketika Elizabeth dan Kiyohime menahan Gilles Caster, Jeanne pergi untuk menghadapi Jeanne Alter di mana dia akhirnya menang. Namun, Gilles Caster mengungkapkan kalau dia menciptakan Jeanne Alter dengan Holy Grail demi membalas dendam pada Prancis. Namun, Jeanne menegaskan kepadanya bahwa dia tidak akan pernah menjadi Dragon Witch, meski dengan akhir tragisnya, dia tidak pernah bisa membenci tanah airnya. Ketika Gilles meninggal, Jeanne berterima kasih kepadanya karena selalu mempercayainya, dan mengatakan kepadanya bahwa dirinya tidak menyesal tentang hidupnya. Kemudian, ketika singularity mulai runtuh, dia memberitahu Gilles bahwa meskipun dia meninggal dan bersedih, dia yakin bahwa mereka akan bertarung di sisi yg sama lagi dengan cara dan bentuk yang berbeda. Setelah itu, Jeanne mengatakan selamat tinggal pada Ritsuka dan Mashu, merasa mereka akan bertemu lagi.
  Dalam novel Kara no Kyoukai, Mikiya Kokutou menyebutkan nama Jeanne ketika dia berdiskusi dengan Touko Aozaki tentang pahlawan yang menggunakan kekuatan Counter Force.
  Jeanne juga disebutkan dalam percakapan antara Orlando Reeve dan Francesca di FSF. Orlando mengatakan bahwa sistem grail akan menentang mereka pada waktunya, tetapi Francesca mengoreksinya, mengatakan bahwa akan terlambat bagi Ruler untuk ikut campur ketika fake grail menjadi versi asli. Francesca memiliki obsesi dengan Jeanne, ia menunjukkan beberapa dorongan sadis dengan mengklaim bahwa dia menantikan untuk membakar dan membuatnya menderita untuk kedua kalinya.
  Jeanne memiliki kualifikasi sebagai Saber. Di bawah kelas Ruler, dia adalah Heroic Spirit khusus yang dipanggil oleh Holy Grail sendiri untuk bertindak sebagai administrator dari HGW. Setiap Servant yang berpartisipasi dalam HGW dapat mempelajari identitas dan informasi Servant lain, namun informasi tentang Ruler sangat rahasia, ada banyak misteri. Beberapa kemampuannya sebagai Ruler tidak berfungsi dengan benar di Apocrypha karena keberadaan Ruler perang sebelumnya
  Jeanne memiliki wadah manusia, anomali summon yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia memiliki kemampuan fisik seorang Servant, tetapi karena ia terkait dengan tubuh fisik manusia melalui alam bawah sadar, ia harus melanjutkan hidupnya sebagai manusia. Dia tidak bisa berubah menjadi bentuk spiritual, dan dia harus mengatasi kebutuhan tubuh seperti rasa lapar dan tidur. Ketika Jeanne mencapai tujuannya atau jika dia terbunuh di tengah-tengah perang, pada saat itu, tubuh Laeticia akan kembali ke bentuk aslinya dan tergantung pada situasinya, akan dengan paksa dipindahkan ke suatu tempat yang aman. Dengan proses itu, tidak peduli berapa banyak luka yang diterima tubuhnya, ia akan segera beregenerasi dan semua luka ditanggung Jeanne, Laetecia tak akan mendapat luka sedikitpun.
  Dia bisa membuat orang lain mempercayai kata-katanya karena statusnya sebagai Ruler, berbeda dari magecraft tipe sugesti, karena dia hanya harus memaksakan maksudnya kepada manusia biasa agar mereka setuju. Dia (saat pertama kali masuk ke tubuh Laetecia) membujuk guru dan teman-teman sekolahnya bahwa dia harus melakukan perjalanan dan membuat mereka mengerti bahwa itu benar-benar diperlukan.
  Dia memiliki kemampuan unik yang memungkinkan dia untuk memindai sekitarnya dari berbagai jarak dalam radius 10 kilometer. Scan memungkinkannya untuk mencari posisi Servant, yang bahkan dapat melacak pengguna Presence Concealment. Salah satu dari banyak hak istimewa yang diberikan adalah fungsi untuk mencari Servant. Saat dia mencelupkan tangan kanannya ke air suci dan mencipratkannya ke udara. Air itu membuat cahaya redup dan kemudian menggambar peta tiga dimensi. Kemampuan penglihatan Ruler melebihi Spirit Board (霊器盤, Reikiban?). Ketika Siegfreid melakukan bunuh diri, dia bisa menegaskan bahwa dia belum sepenuhnya terputus dengan dunia ini. Tidak jelas di mana tepatnya dia, tetapi energinya masih terdeteksi hidup. Ketika Sieg menggunakan Dead Count Shapeshifter, dia bisa merasakan energi Siegfreid yg tadinya sekarat menjadi hidup dan aktif.

ATK: 1,482/9,593
HP: 2,420/16,500
Grail ATK: 10,501
Grail HP: 18,076
Voice Actor: Sakamoto Maaya
Illustrator: Takeuchi Takashi
Attribute: Star
Growth Curve: Reverse S
Star Absorption: 99
Star Generation: 10.1%
NP Charge ATK: 0.76%
NP Charge DEF: 3%
Death Rate: 21%
Alignments: LawfulGood
Gender: Female
Height/Weight: 159 cm44 kg
Source: Historical Fact
Region: France
Role: defender, debuff cleaner, healer, survivor
Traits: Female, Humanoid, Saberface, Servant, Weak to Enuma Elish
Strength: B
Stats4
Endurance: B
Stats4
Agility: A
Stats5
Mana: A
Stats5
Luck: C
Stats3
NP: A++
Stats5

DECK
QAAABEx
Q: 2 hit
A: 2 hit
B: 1 hit
Ex: 3 hit
  Untuk NP gain ,jelas chain terbaik adalah Arts chain, dengan NP charge atk 0,76%, asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya :
Arts + Arts + Arts + 20% + Extra
= 6,08% + 8,36% + 10,64% + 20% + 4,56%
= 49,64%
Kalo diliat per card, NP gain dia cukup seret. Untung deck dia Arts-oriented.

  Untuk stargen, chain terbaik dia adalah ABQEx. Dengan stargen 10,1%, asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya :
Arts + Buster + Quick + Extra
= 20,2% + 25,1% + 380,2% + 330,3%
= (0 star dan 20,2% untuk 1 star) + (0 star dan 25,1% untuk 1 star) + (3 star dan 80,2% untuk 4 star) + (3 star dan 30,3% untuk 4 star)
= 6~10 star
Dia dah punya skill buat ngasih star sih, jadi ga masalah

NOBLE PHANTASM
1.      Luminosité Eternelle - God is Here With Me
Rank: A- > A (ada interlude)
Classification: Barrier
Type: Arts
Hit-Count: -
Range: 1~10
Maximum number of targets:???
Effect: Grants party Invincibility for 1 turn + Increases party's defense (NP1 5%) for 3 turns + Removes party's debuffs.
Overcharge Effect: Recovers party's HP (1000~3000 tergantung OC) every turn for 2 turns.
“Here's the work of the Lord!”
“My flag, defend our brethrens!"
"Luminosité Eternelle!”
—Ruler

Luminosité Eternelle: God is Here With Me adalah bendera pertempuran suci yang dia bawa di sisinya seumur hidupnya. Kebetulan, Jeanne menggunakan bendera ini sebagian besar untuk menyerang dalam pertempuran. "Ada ujung tombak di ujungnya, jadi itu adalah tanda bahwa bendera ini harus digunakan untuk menyerang musuh", adalah apa yang dikatakannya sebagai alasan setiap kali ada Servant yg protes tentang bendera itu. Ini adalah senjata utamanya, yang disimpan sebagai senjata utama di medan perang, cukup kuat untuk dengan mudah menghancurkan Dragon Tooth Warriors, menangkis serangan dari Servant musuh, dan menusuk dengan ujungnya.
Bendera itu telah mengilhami dan mengangkat moral para prajuritnya yang percaya bahwa seorang saint berjalan di antara mereka, dikatakan terus melindungi Jeanne saat maju dalam pertempuran di barisan depan. Noble Phantasm ini adalah kristalisasi legenda Joan of Arc yang melambai-lambaikan bendera di medan perang dan berjuang sampai akhir dengan hampir tidak ada luka. Dengan menusukkannya ke tanah, menggenggamnya dengan erat, dan mengaktifkannya sebagai Noble Phantasm, ia mengubah EX-rank Magic Resistance miliknya menjadi perlindungan terhadap semua bahaya, baik fisik maupun spiritual. Perlindungan ini diprakarsai oleh berkah dari malaikat, dan itu berpusat di sekitar bendera dalam kisaran 10 (entah itu meter atau apalah). Ini mengeluarkan cahaya yang benar-benar mengisolasi siapa pun di dalamnya dan memotong mereka dari lingkungan luar, seperti laut yg terbelah dari mitos Musa membelah Laut Merah. Ini cukup kuat untuk mengisolasi Jeanne, Sieg, dan Astolfo, bahkan dari serangan terakhir yang sangat kuat dari ledakan Crying Warmonger (overload), yang menghancurkan daratan medan perang dan menghancurkan setengah dari benteng Yggdmillennia.
Kelemahan dari NP ini adalah bahwa kerusakan terakumulasi di dalam bendera, menyebabkannya mulai robek saat dia menggunakannya, jadi secara alami, dia tidak bisa menahan Anti-Fortress Noble Phantasm secara berturut-turut. Juga, hanya Heroic Spirit yang telah menyaksikan legenda hidup Jeanne, dengan kata lain hanya Gilles dalam bentuk masa lalunya sebagai Marsekal Prancis, yg dapat menggunakan Noble Phantasm ini selain Jeanne.
Untuk gameplay, skill ini memberi invul dan heal yg tentu sangat berguna di saat-saat krusial. Meski ada deff up, dengan persentase kecil di NP1, ga terlalu bisa diharapkan. Sebelum interlude dia punya demerit berupa stun 2 turns, yg membuatnya ga terlalu disukai oleh player. Tapi semenjak interlude, demerit ini menghilang dan bahkan ditambah dengan ada debuff cleaner. Minat untuk mendapatkan dia kembali melonjak tinggi setelah interlude.
2.      La Pucelle - The Crimson Saint
Classification: Suicide
Rank: C (Before activation), EX (After activation), A++ (Extella rank-down)
Range: ???
Maximum number of targets: ???
“O' Lord, I entrust this body to you—”
—Ruler

La Pucelle: The Crimson Saint adalah Noble Phantasm tipe bunuh diri (sama kaya Stella) yang digunakan oleh Jeanne d'Arc.  Ini adalah kristalisasi Senjata Konseptual yang bertindak sebagai interpretasi ofensif terhadap dirinya yang terbakar di tiang pancang. Sub-tipe dari Reality Marble yang menggambarkan pemandangan eksekusi pembakaran Jeanne, yang dikristalkan sebagai pedang suci. Pedang itu sendiri adalah jiwa pahlawan Joan of Arc. Ia menggunakan pedang St. Catherine, yang tidak pernah diayunkan sekali pun dalam masa hidupnya, sebagai katalisnya, dan memanifestasikan api yang pernah membakarnya sampai mati dengan mengatakan "Ya Tuhan, aku percayakan tubuh ini kepadamu—", sebuah kalimat dari puisi kematian, sebagai mantera aktivasi.
Dengan menggunakan Noble Phantasm ini, Jeanne akan kehilangan nyawanya sendiri setelah menggunakannya. Tapi sebagai ganti nyawanya, dia bisa memusnahkan apapun yang ada di hadapannya. Yup, apapun. Rank C hanya mengacu pada keadaan sebelum aktivasi, di mana pedangnya masih dilindungi sarung pedang. Rank EX adalah bentuk setelah aktivasi, memiliki rank itu karena kekuatan destruktif murni-nya tidak dapat dihitung. Api ini hanya menghancurkan apa yang menurutnya harus dihancurkan. Dengan kata lain, Noble Phantasm ini tidak akan bisa digunakan hanya sekedar untuk melawan musuh yang kuat atau karena emosi seperti kebencian. Api ini ada untuk menyelamatkan sesuatu, dan di Fate/Apocrypha, dia memutuskan untuk menggunakan Noble Phantasm ini karena rasa tanggung jawabnya untuk menyelamatkan masa depan umat manusia.

ACTIVE SKILL
1.      Revelation
Rank: A
Effect: Gains critical stars (9 star di level 10) every turn for 3 turns.
Cooldown: 8/7/6
Revelation (啓示, Keiji) adalah Skill untuk mendengar suara dari surga (wahyu) dan mengambil tindakan optimal. Skill yang setara dengan Instinct, indera keenam tentang pertempuran. Namun, Revelation mengakomodasi semua hal yang terkait dengan pencapaian tujuan (misalnya, memilih jalur yang paling sesuai saat bepergian). Karena tidak ada dasar untuk itu, sulit dijelaskan kepada orang lain. Ini adalah skill yg terhubung kepada jiwa pengguna, bukan fisik.
Untuk gameplay, ini membantu produksi star untuk tim, lebih bagus dari skill instinct karena bertahan 3 turns, solusi buat yg punya CE 2030.
2.      True Name Discernment > Restoration of the Brilliant Holy Light
Rank: B > A (ada strengthen)
Effect: Reduces one enemy NP damage (reduce 30% di level 10) for 1 turn + Reduces their defense (20% di level 10) for 1 turn + Further reduces their defense (30% di level 10) for 3 turns.
Cooldown: 7/6/5
Disummon sebagai Ruler, dia bisa mengetahui nama asli Servant dan seluruh informasinya, secara otomatis terungkap. Servant dengan skill Presence Concealment juga bisa diungkap, walaupun membutuhkan Luck Check. Untuk gameplay, ini hanya aktif ke Servant, artinya kalo musuh selain servant mau NP, skill ini ga berguna. Tapi skill ini juga kurang disukai karena kurang efektif terhadap musuh yg punya NP dmg tinggi. Atk down lebih preferable daripada ini karena juga berguna mengurangi dmg musuh di normal attack.
Setelah upgradem jadi ga terbatas ke Servant. Bahkan, sekarang dia bisa sedikit membantu menyerang karena punya def down ke musuh.
3.      God's Resolution
Rank: A
Effect: Chance (120% di level 10) to Stun one enemy servant for 1 turn.
Cooldown: 8/7/6
Dua CS dapat digunakan untuk setiap Servant yang berpartisipasi dalam HGW. Tidak bisa menggunakan jatah CS milik Servant lain bila jatah 2 CS dari Servant tertentu sudah habis digunakan. CS Jeanne terletak di punggungnya. Vampire yang dulunya Vlad dan Darnic telah meninggalkan posisinya sebagai Servant dan tidak bisa terikat dengan Command Spells miliknya. Jeanne menganggap vampir ini sebagai ancaman terbesar yang bisa menghancurkan HGW dan dia menggunakan hak istimewanya untuk memaksa gencatan senjata dengan para Servants of Black dan Red untuk membasmi vampire itu.
Untuk gameplay, ini sangat efektif memberi stun kepada salah satu servant musuh, bahkan bisa dijamin ga akan miss. Tapi ga akan berguna kalo musuh bukan Servant.

Dia juga punya skill lain yg ga dimasukkan ke FGO, yaitu:
1.      Charisma
Rank: C
Sosok Joan yang berpartisipasi dalam perang sambil mengangkat bendera mampu menaikkan moral para prajurit sampai batas tertentu dan menyatukan pasukan. Berkat karismanya, memungkinkan dia untuk membuat orang lain percaya pada wahyu yg dia sampaikan meski tidak tahu dasarnya.
2.      Saint
Rank: B
Saint (聖人, Seijin) menunjukkan kalau dia diakui sebagai orang suci. Ketika disummon sebagai Servant, dia bisa memilih salah satu skill Saint di antara :
- Meningkatkan efektivitas sakramen
- Pemulihan HP otomatis
- 1 rank-up untuk Charisma
- Memungkinkan produksi selubung suci

PASSIVE SKILL
Name: Magic Resistance
Rank: EX
Effect: Increases own debuff resistance by 25%.
Magic Resistance umumnya milik Saber-Class, tetapi Jeanne memiliki Magic Resistance yang tinggi karena imannya yang tak tergoyahkan. Namun, karena skill ini hanya menghindari magecraft, Jeanne akan diselamatkan dari serangan sihir jarak jauh, tidak dapat melindunginya dari  sakramen Gereja. Magic Resistance-nya adalah rank EX. Dengan demikian, dia tidak dapat terluka bahkan oleh sihir dari Age of Gods. Namun, resistensi ini hanya mengubah arah sihir yg menyerangnya. Dengan kata lain, skill ini tidak menerima maupun meniadakannya. Sihir lightning beam HGoB Semiramis ditekan tidak pada satu tempat, tetapi seluruh area, arahnya diubah tanpa melukai dirinya. Dia melakukannya dengan bantuan benderanya.

BOND CE
Name: Revelation from Heaven
Illustrator:?
Min/Max ATK: 100/100
Min/Max HP: 100/100
Stars: 4
Cost: 9
Max Level: 80
Craft Essence ID: 194
Effect: When equipped on Jeanne d'Arc, increases Buster Card performance of all allies by 15% while she's on the field.
Lore:
She heard the Lord’s divine voice.
I want you to save the people, he said,
with a gentle voice, as if he were in pain.
The girl who had only dreamed of tomorrow,
for her village, for her country,
chose her path to fight in the name of the Lord.
Goodbye, Jeanne d’Arc of Domrémy.
The happiness you dreamed of
is even now in the wide Domrémy sky.

Saran CE
Prisma Cosmos
Iron-Willed Training
2030
Formalcraft
Afternoon Party
The Faithful Dog Who Waits
Awakened Will
Witch of Moonlit Night
Vessel of Saint (kalo belum NP interlude)
Dll

Saran Servant separty
Waver
Hans
Mashu
Tamae
Boudica
George
Leonidas
Any Zerk
Any Servant yg butuh debuff cleaner
Kiritsugu

Kelebihan
Stat HP tertinggi di game
Survivability tinggi
Mats buat raise dia murah meriah
Semenjak ada interlude, dia jadi debuff cleaner
Ruler, otomatis semua kelas except zerk resist ke dia

Kekurangan
NP gain agak seret
Sebelum interlude ada demerit
Star absorb dia setara Saber-class, jadi harus hati-hati
2/3 Skill Jeanne cuma efektif ke servant, membuatnya dipandang sebelah mata
Ruler, cuma efektif ke zerk dan Moon Cancer (baru ada di JP)
Andai ada taunt, bakal keren

Kesimpulan
Menjadi Ruler dengan HP tertinggi di game, Jeanne memiliki keunggulan pertahanan di atas semua Servant. Dikombinasikan dengan party invul dan heal, Jeanne memberikan stabilitas yang tinggi kepada tim. Salah satu kelemahan terbesarnya adalah dia tidak punya taunt untuk membuat HP-nya yg besar dan kelasnya sebagai Ruler berguna bagi tim. Overall dia tetep ok kok, apalagi habis interlude.

Sekian artikel kali ini, jangan lupa komen untuk kritik ato sekedar iseng
Jangan lupa follow ya~















 

7 comments:

Kang Photo said...

Jutaan kali pemanggilan apa g berlebihan?

Birb Dechi said...

Ga kok
Inget klo Throne of Heroes itu eksis di luar dimensi maupun aliran waktu.
Kalo elu dah pernah main FSN yang rute Fate di VN, si Shirou juga gitu ceritanya, sampe akhirnya bisa ketemu Altria di pulau Avalon

Unknown said...

Jeanne alter tuh dari anime mana?
Walaupun baca di atas tetap TDK tau maklum IQ rendah:v

Hikki said...

Dari seri game FGO(Singularity Orleans)

Unknown said...

Dari fate aporycha

Anonymous said...

Maaf gue lebih suka Jeanne yang asil daripada tiruan jahat murahannya

Anonymous said...

Sieg: Tidak semudah itu ferguso...

Singularity Point F - Fuyuki

Singularity Point F – Fuyuki: The Contaminated City in Flames Translated from: http://www.fgostory.blogspot.com/p/main-story.html Sou...

Popular Posts