REVIEW ARJUNA
Note: Ini adalah
pembahasan tentang Arjuna dan dia di nasuverse, juga kalkulasi gameplay dia di
FGO, mohon kesadarannya (bagi non-player & bagi pengunjung biasa) kalo ini
akan sedikit berbeda dari kisahnya saat memasuki bagian nasuverse. Tambahan,
kalo mau langsung baca bagian nasuverse, ketik CTRL + F, habis itu ketik
"pembahasan nasuverse”
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Arjuna_statue.JPG |
Ya halo, jumpa
lagi kita di blog ripiuw yg satu ini. Gimana ni kabar JP player, dah pada
kelarin Ooku event? Nanti siang kayanya dah kelar lho. Karena w ngerasa kalo
LB4 dah dekat, kali ini w bakal review Arjuna. Ga mungkin kalian ga tau nama
ini (walau ga tau kisahnya). Minimal pasti pernah nonton lah versi TV seriesnya. Yuk baca kisahnya!
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Ravi_Varma -Arjuna_and_Subhadra.jpg |
Arjuna
(Sanskerta: अर्जुन, IAST: Arjuna) adalah karakter sentral dari epos
India kuno Mahabharata, yang
memainkan peran penting dalam Bhagavad
Gita bersama Krishna. Dipercayai bahwa Arjuna adalah pemanah terbaik di
dunia saat itu. Arjuna adalah putra Pandu dari Kerajaan Kuru. Dalam siklus
sebelumnya, dia adalah saint bernama Nara yang merupakan sahabat seumur hidup
dari saint lain, Narayana, inkarnasi Dewa Wisnu yang kemudian lahir kembali
sebagai Dewa Krishna. Dia adalah anak ketiga di antara 5 Pandawa bersaudara dan
menikah dengan Dropadi, Ulupi, Chitrāngadā, dan Subadra (saudara perempuan
Krishna dan Balarama) pada waktu yang berbeda. Anak-anaknya adalah Srutakarma,
Iravan, Babruvahana, dan Abhimanyu. Kekuatan Arjuna setara dengan 12 prajurit
kelas maharatha.
Kelahiran Arjuna
adalah yang paling terkenal dan dia dilahirkan tujuh bulan setelah kelahiran
Krishna.
Setelah kematian
Pandu (dan upacara sati yg dilakukan Madri), Pandawa dan ibu mereka tinggal di
Hastinapura, di mana mereka dibesarkan bersama dengan sepupu mereka, para Kurawa.
Bersama saudara-saudaranya, Arjuna dilatih dalam agama, sains, administrasi,
dan seni militer oleh Bhishma.
Suatu hari,
ketika para pangeran bermain, bola mereka jatuh di sumur. Ketika anak-anak lain
menyerah, Arjuna tetap tinggal dan berusaha mendapatkannya. Ada orang asing
datang dan mengambil bola untuknya dengan membuat rantai "sarkanda"
(rumput liar). Ketika Arjuna yang kaget menceritakan kisah itu dengan Bhisma,
Bhisma menyadari bahwa orang asing itu tidak lain adalah Drona. Bhisma meminta
Drona untuk menjadi guru para pangeran Kuru. Mencari perlindungan dari
Panchala, Drona setuju. Banyak asura (sejenis iblis dewa) mati di tangan
Drona.
Di bawah
pengawasan Drona, para Kurawa dan Pandawa, bersama dengan para pangeran sekutu
dan pengikut Hastinapura, mempelajari persenjataan. Arjuna menjadi murid favorit
Drona dan paling berprestasi, khususnya karena dia ahli dalam menggunakan busur
dan anak panah. Dalam sebuah kisah terkenal, Drona menganggap bahwa dari semua muridnya,
bahkan putranya sendiri Ashwatthama, tidak ada seorang pun selain Arjuna yang
memiliki fokus teguh hanya untuk menembak mata seekor burung di pohon. Dan dia
terbukti benar. Suatu hari, saat ditanyai oleh Ashwatthama tentang mengapa ayahnya
memihak Arjuna, Drona menjawab bahwa dia tidak memihak siapa pun, hanya saja
favoritnya itu Arjuna. Niatnya sangat jelas bahwa dia mencintai Arjuna, tetapi
tidak memperlakukan orang lain dengan buruk. Dia memerintahkan Ashwatthama
untuk mengumpulkan semua muridnya, termasuk Ashwatthama, untuk berkumpul di
dekat danau pada suatu malam. Drona sedang mandi, tiba-tiba seekor buaya muncul
menyerang Drona. Tak seorang pun kecuali Arjuna yang berani masuk ke danau.
Arjuna kemudian melompat ke danau & menyerang buaya itu dengan tangan
kosong. Tiba-tiba buaya itu menghilang. Drona mengatakan kepada semua orang
bahwa buaya itu hanya ilusi dan diciptakan dia sendiri untuk menguji semua
pangeran & Ashwatthama. Drona memarahi semuanya kecuali Arjuna, mengatakan
bahwa mereka tidak siap untuk menyelamatkan guru mereka. Dengan demikian, Drona
dengan bangga menyatakan bahwa Arjuna adalah murid kesayangannya.
Ikatan
persahabatan antara Krishna dan Arjuna adalah ikatan yang paling terkenal dalam
mitologi Hindu, diikuti oleh ikatan Rama dan Hanuman. Menurut Mahabharata,
Arjuna adalah inkarnasi dari Dewa Nara yang merupakan sahabat terbaik Dewa
Wisnu. Bersama dengan Nara, Dewa Wisnu mengalahkan semua iblis setelah mengaduk
Samudra Manthan. Menurut Dewa Siwa, Nara dan Dewa Wisnu memegang seluruh alam
semesta dan menjelma di setiap Yuga untuk mengakhiri semua kejahatan dan
menegakkan kebenaran. Cinta Krishna untuk Arjuna terbukti di Adi Parva, di mana setelah pertarungan
di hutan Khandava, daripada meminta senjata atau kekuatan apa pun, Dewa Krishna
memberi tahu Indra bahwa persahabatannya dengan Arjuna akan bertahan selamanya.
Krishna juga menggambarkan cintanya untuk Arjuna di Vana Parva dengan mengatakan bahwa siapa pun yang membenci Arjuna sama
dengan membenci Krishna, dan siapa pun yang mengikuti Arjuna berarti mengikuti
Krishna. Dia bahkan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang
lebih berharga baginya daripada Arjuna, dan dia dapat mengorbankan apa pun
termasuk putra-putranya, istri, dan warganya hanya demi Arjuna. Dalam
percakapan terakhirnya dengan ayahnya (Vasudeva), dia mengatakan kepadanya
bahwa dia ingin Arjuna melakukan hak-hak terakhirnya, juga mengatakan bahwa
Krishna adalah Arjuna, dan Arjuna adalah Krishna (mungkin ini alasannya kenapa
di nasuverse itu Krishna adalah sebutan dari kepribadian Arjuna yg satu lagi?).
Begitulah kebesaran Arjuna sehingga dewa tertinggi siap untuk mengorbankan apa
pun untuknya.
Peristiwa hutan
Khandava adalah pertama kalinya Arjuna bertemu Krishna. Khandavaprastha adalah
tempat persahabatan Arjuna dan Krishna benar-benar ditempa. Suatu ketika ketika
berkeliling di Khandava Vana, Arjuna dan Krishna bertemu dewa api, Agni. Agni
sangat lapar dan harus membakar seluruh Khandava Vana untuk memuaskan rasa
laparnya. Tapi Takshaka, raja ular yg tinggal di hutan itu adalah teman Indra.
Jadi Indra membawa hujan lebat untuk menggagalkan rencana Agni. Agni meminta
Krishna dan Arjuna untuk membantunya.
Arjuna meminta
Gandiva pada Agni karena busur normal tidak mampu menanggung kekuatan lengannya.
Mereka bertiga kemudian memanggil Varuna, Dewa Lautan, yang memberkati Arjuna
dengan Gandiva. Agni juga memberi Arjuna kereta berpijar dengan empat kuk kuda,
dan membawa bendera yang suatu hari nanti akan digunakan oleh Vishwkarma.
Arjuna juga mendapatkan keongnya yang terkenal di sini.
Dengan Krishna yg
menggunakan Chakra Sudarshana, mereka mengobarkan pertempuran yang berhasil
melawan Indra dan membantu Agni membakar seluruh Khandava Vana. Kebanggaan
Indra atas keberhasilan Arjuna melampaui kemarahannya, dan dia memberikan
kekuatan yang lebih besar pada Arjuna. Akhirnya semua dewa, iblis, dan ular
dikalahkan oleh Arjuna pada perang Khandava ini.
Gaya, seorang Raja
Gandharva, saat bergerak melintasi langit, melemparkan wajan dari pesawat dewanya.
Itu jatuh ke telapak tangan Sri Krishna, yg sedang berdoa kepada Surya. Sri
Krishna sangat marah dan bersumpah untuk membunuhnya. Gaya adalah pemuja
Krishna yang hebat. Namun Krishna tidak bisa mengambil kembali sumpahnya.
Narada menyarankan Gaya untuk mendekati Arjuna dan mencari jaminan untuk
melindunginya, sebelum mengungkapkan tentang lawannya. Sesuai saran Narada, Gaya
mendekati Arjuna untuk meminta perlindungan. Baru setelah janji dibuat, Gaya
mengatakan kalau Krishna lah musuhnya. Arjuna, meskipun terkejut, menepati
janjinya pada Gaya. Baik Arjuna & Krishna merasa sangat sedih karena akan
melawan orang yg paling dicintai. Intervensi dari Subadra, Narada, Rukmini,
Satyabhama, dan lainnya gagal, sehingga terjadi pertempuran langsung.
Perang pecah dan
duel Krishna vs Arjuna dimulai. Keduanya bertarung sengit. Senjata & astra
yang digunakan oleh keduanya menyebabkan kerusakan berat karena Krishna
memiliki Kodanda & Arjuna memiliki Gandiva. Keduanya tidak terkalahkan dan
tidak ada yang terluka. Akhirnya Krishna menggunakan Chakra Sudarshana &
Arjuna menggunakan Vaishnavastra. Dewa Siwa muncul di hadapan mereka dan
meminta mereka untuk menarik senjata destruktif masing-masing untuk mencegah
bencana ke dunia. Krishna menjelaskan niat di balik pertempurannya melawan
Arjuna. Banyak orang termasuk Balarama mengeluh bahwa Krishna tidak menyukai
Pandawa. Melalui ini, ia membuktikan bahwa ia tidak berpihak pada siapa pun,
tetapi pada keadilan. Juga, ia mengatakan bahwa dirinya & Arjuna setara
& sama. Maksudnya, Pandawa adalah pengikut keadilan, dan Arjuna menjadi
orang yang paling tulus. Itulah alasan mengapa dia sangat mencintai mereka,
terutama Arjuna.
Setelah
pertempuran di Khandava, Indra berjanji pada Arjuna untuk memberikan semua
senjatanya sebagai hadiah karena dia setara dengannya dalam pertempuran, dengan
persyaratan bahwa Siwa senang dengannya. Mengikuti saran Yudhistira untuk
melakukan meditasi atau "tapasya" untuk mendapatkan Pasuphatastra,
Arjuna meninggalkan saudara-saudaranya untuk penebusan dosa.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Kiratarjuniya.jpg |
Arjuna melakukan
perjalanan sebentar sebelum mencapai gunung Indra keeladri, Vijayawada. Di sini
dia bermeditasi atas nama Dewa Siwa. Arjuna berhasil menyenangkan Dewa Siwa
dengan pertapaannya hanya dalam beberapa bulan karena pertapaannya itu menghasilkan
begitu banyak panas yang tak tertahankan bagi semua makhluk hidup di bumi,
memaksa Dewa Siwa untuk datang ke bumi. Siwa segera muncul dengan menyamar
sebagai pemburu, yang menantang Arjuna untuk berkelahi. Dalam pertempuran
sengit, bahkan 8 wujud Dewa Siwa gagal mengalahkan Arjuna. Sang Mahadewa
terpuaskan dalam pertempuran, mengubah dirinya untuk menunjukkan avatar aslinya
dan memberkati Arjuna dengan Pashupatastra. Siwa memberi tahu Arjuna tentang
kemampuan senjata itu, serta penilaian yang harus dia gunakan saat memegangnya.
Setelah Siwa
pergi, para Lokapala muncul di hadapan Arjuna, yg diikuti Kubera, Yama, dan
Varuna. Mereka memberkati Arjuna dengan senjata ampuh masing-masing. Indra
kemudian mengundang putranya itu ke istananya di surga.
Arjuna kagum
pada kemegahan istana ayahnya di Amaravati. Penari seperti Urvashi, Tilottama,
Rambha, dan Menaka menghiburnya. Ada perjamuan besar yang menyajikan berbagai
jenis hidangan surga. Arjuna belajar nyanyian dan tarian dari Gandharva,
Chitrasena, dan Indra sendiri mengajarinya tentang semua senjata dewa dan juga
memberinya Vajra.
Arjuna mendapat
kesempatan untuk menguji kemampuannya ketika Indra memintanya untuk mengalahkan
musuhnya sebagai pelatihannya. Arjuna dibawa ke istana Nivata-kavacha, suku
Asura yang memiliki istana megah di bawah lautan. Arjuna menggunakan
Mohini-astra dan Madhava-astra untuk menghancurkan para asura ini.
Dia juga dibawa
ke Hiranyapura, sebuah istana di langit yang diciptakan oleh seorang penyihir
bernama Puloma dan suku asura-nya dari Kalakanja. Di sini Arjuna menggunakan
Raudra-astra dan memusnahkan para iblis.
Ketika perang
semakin dekat, Arjuna diliputi dengan keraguan tentang kebenaran yg
mengharuskannya berperang melawan saudara dan kerabatnya sendiri. Dia bingung
memikirkan kalau dia harus bertarung dengan teman-teman dan keluarganya,
seperti guru terkasihnya, Drona dan Bisma. Saat itulah Krishna mengambil alih
dan menjelaskan perlunya dan betapa tak terhindarkannya perang kepada Arjuna.
Percakapan ini adalah bagian penting dari Mahabharata
yang dikenal sebagai Bhagavad Gita,
dan dianggap sebagai kitab suci agama Hindu.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Bhagvad_Gita.jpg |
Arjuna memainkan
peran narator dalam Bhagavad Gita.
Ketika Krishna memberikan nasihat, Arjuna mengajukan pertanyaan. Bhagavad Gita mengambil bentuk dialog
filosofis antara Arjuna dan Krishna.
Arjuna adalah pemain
kunci dari kubu Pandawa dan memainkan peran besar dalam kemenangan Pandawa di
Perang Kurukshetra.
Beberapa
pertempuran krusial yang diperjuangkan oleh Arjuna adalah:
1)
Menurut
Mahabharata, Arjuna membunuh Bisma pada hari ke-10 perang. Shikhandi tidak
memiliki peran dalam masalah ini, meskipun menurut satu narasi Shikhandi lah yang
membunuh Bisma.
2)
Pada hari ke-12
perang, Arjuna membunuh Bhagadatta.
3)
Pada hari ke-17
perang, Arjuna membunuh semua Trigarta.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Death_of_Jayadratha.jpg |
4)
Arjuna
menganggap Jayadratha bertanggung jawab atas kematian Abimanyu pada hari ke-13
perang. Dia bersumpah untuk membunuhnya pada hari berikutnya sebelum matahari
terbenam, yg bila gagal dia laksanakan maka dia akan bunuh diri dengan melompat
ke tumpukan bara api. Kurawa menyembunyikan Jayadratha dari Arjuna dalam sebuah
formasi, mengetahui bahwa kematian Arjuna akan membawa kemenangan bagi Kurawa.
Arjuna mengalahkan semua pelindung Jaydratha, termasuk Karna dan Ashwathama,
memenggal kepala Jayadratha dan membuat panahnya membawa pergi kepala
Jayadratha. Karena Jayadratha mendapat anugerah dari ayahnya bahwa siapa pun
yang akan membawa kepalanya setelah jatuh ke tanah, maka kepala orang yg
mengangkat jasad kepalanya akan meledak. Itulah sebabnya Arjuna membawa kepala
Jayadratha yang terpenggal kepada Indra, yang terbangun dari meditasinya karena
pendaratan mendadak kepala Jayadratha, mengakibatkan kepalanya meledak.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Arjuna_kills_Karna.jpg |
5)
Pertempuran
antara Karna dan Arjuna berlanjut dengan sengit. Akhirnya, Arjuna membunuh
Karna pada hari ke-17 menggunakan Anjalika-astra. Sebenarnya Arjuna masih ragu
untuk membunuh Karna saat keretanya terjebak, tapi Krishna mengingatkannya akan
dosa & penghinaan yg dilakukan Karna.
Setelah Krishna
meninggalkan tubuh fananya, Arjuna membawa warga Dwaraka, termasuk 16.100 istri
Krishna, ke Indraprastha. Dalam perjalanan, mereka diserang oleh sekelompok
bandit. Arjuna berhenti bertarung melihat hukum saat itu.
Setelah
dimulainya Kali yuga dan bertindak atas saran Vyasa, Arjuna dan Pandawa lainnya
pensiun, meninggalkan takhta kepada satu-satunya keturunan mereka yg selamat
dari perang Kurukshetra, cucu Arjuna, Parikshit. Menyerahkan semua harta benda
dan ikatan mereka, Pandawa, ditemani seekor anjing, melakukan perjalanan ziarah
terakhir mereka ke Himalaya. Perlu dicatat juga bahwa pendengar Mahabharata
adalah Janamejaya, putra Parikshit.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Arjuna_throws_ his_weapons_in_water_as_advised_by_Agni.jpg |
Semua Pandawa
(kecuali Yudhistira) melemah dan mati sebelum mencapai surga (hanya
Yudhishthira yang diizinkan untuk membawa tubuh fana-nya dan masuk). Arjuna
adalah orang keempat yang mati setelah Drupadi, Sadewa, dan Nakula. Ketika
Bhima bertanya kepada Yudhishthira mengapa tubuh Arjuna tidak diizinkan masuk,
jawaban Yudhistira adalah keyakinan Arjuna yang terlalu tinggi dalam
keterampilannya. Drupadi juga mati karena meski dia mengaku mencintai semua
Pandawa sama rata, dia punya titik lemah untuk Arjuna. Bhima adalah orang
kelima yang mati setelah Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Alasan mengapa Bhima mati
adalah karena dia menikmati penderitaan orang lain. Kadang-kadang orang dapat
menyebabkan penderitaan, tetapi tidak diizinkan untuk menikmatinya. Nakula mati
karena dia sangat menyukai penampilannya daripada bersikap seperti bangsawan.
Di bawah ini
adalah astra-astra terkenal yang dipakai Arjuna
1)
Anjalika Astra,
digunakan untuk membunuh Karna
2)
Suryastra, menciptakan
cahaya menyilaukan yang akan menghilangkan kegelapan dan mengeringkan tubuh berbasis
air.
3)
Jyotiksha Astra,
mampu menerangkan area gelap
4)
Chandrastra, dapat
meningkatkan kecerahan sehingga lawan tak bisa melihat hal-hal yang terjadi di
sekitarnya.
5)
Indraastra,
membawa hujan
6)
Bhaumastra, bisa
membuat terowongan jauh ke dalam bumi dan mengeluarkan permata.
7)
Nagapasha,
ketika mengenai target, akan mengikat target dalam jeratan ular berbisa yang
masih hidup
8)
Garudastra, bisa
bertahan melawan Nagastra saat diserang oleh lawan.
9)
Sauparna, akan
melepaskan burung-burung gila. Karena itu, ini adalah counter yang bagus untuk
Nagapasha.
10) Agneyastra, akan memancarkan api yang tidak bisa dipadamkan
melalui cara normal.
11) Varunastra, akan melepaskan volume air yang sangat
deras. Senjata disebut-sebut digunakan untuk melawan Agneyastra.
12) Vayvayastra, membawa badai yang mampu mengangkat
pasukan dari tanah.
13) Visoshana adalah senjata pengering. Bisa
mengeringkan apa saja, merupakan counter yang menakjubkan untuk Varunastra.
14) Sailastra digunakan untuk melenyapkan angin kencang,
yang berarti ini adalah counter Vayvayastra.
15) Sammohana Astra, akan menyebabkan seluruh pasukan
tak sadarkan diri.
16) Prajnastra, digunakan untuk mengembalikan indera dan
pikiran seseorang. Counter yang bagus untuk Antardhana dan Sammohana.
17) Antardhana Astra akan membuat benda, orang, atau
seluruh tempat menghilang.
18) Sabda-veda Astra, mencegah lawan agar tidak tak
terlihat. Digunakan oleh Arjuna melawan raja Ghandarva, Chitrasena.
19) Vajra, target akan disambar petir (vajra mengacu
pada petir Indra).
20) Twashtar Astra, akan menyebabkan sekelompok pasukan
lawan saling menyalahkan dan bertarung.
21) Brahmastra, akan menghancurkan seluruh pasukan
sekaligus dan juga bisa melawan sebagian besar astra lainnya.
22) Mohini Astra, mengusir segala bentuk maya (ilusi) atau
sihir di sekitarnya.
23) Rudra Astra, sifatnya sangat merusak dan Arjuna
memperoleh senjata ini dari Dewa Siwa.
24) Brahmashirsha Astra, dapat membunuh para dewa.
25) Vaishnavastra akan menghancurkan target sepenuhnya, terlepas
dari sifat target.
26) Pashupata Astra, yg paling kuat di antara semua
astra. Mampu memanggil sejumlah besar monster dan roh agung yang
mempersonifikasikan senjata. Akan menghancurkan target sepenuhnya, terlepas
dari sifat target. Astra ini mampu menghancurkan seluruh dunia. Vishwamitra dan
Rama juga memiliki senjata ini.
Bahkan,
dikatakan bahwa Arjuna sebenarnya bisa menembakkan senjata-senjatanya tanpa
menggunakan busur, melainkan hanya dengan kekuatan pikiran.
Versi Pewayangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Arjuna-kl.jpg |
Arjuna merupakan
seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan. Beberapa ciri khas Arjuna versi
pewayangan mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab Mahābhārata
versi India dengan bahasa Sanskerta. Dalam dunia pewayangan, Arjuna digambarkan
sebagai seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru. Selain
menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, dia juga menjadi murid Resi
Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi brahmana di Goa
Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Dia dijadikan kesatria unggulan para
dewa untuk membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka.
Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Dewa Indra,
bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para
dewa, antara lain: Gendewa (dari Bhatara Indra), Panah Ardadadali (dari Bhatara
Kuwera), dan Panah Cundamanik (dari Bhatara Narada). Setelah perang
Bharatayuddha, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan
Jayadrata.
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wayang_Bali.jpg |
Arjuna memiliki
sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani, dan suka
melindungi yang lemah. Dia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara
Amarta. Ia adalah petarung yg tak tertandingi di medan laga, meski bertubuh
ramping berparas rupawan sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski
berkemauan baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih meski mampu
melakukan tapa yang paling berat, seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap
keluarga yang mendalam tetapi mampu memaksa dirinya sendiri untuk membunuh
saudara tirinya. Bagi generasi tua Jawa, dia adalah perwujudan lelaki sejati.
Sangat berbeda dengan Yudistira, dia sangat menikmati hidup di dunia.
Petualangan cintanya senantiasa memukau orang Jawa. Konon Arjuna begitu halus
dan tampan sosoknya sehingga para puteri, juga para dayang, akan segera
menawarkan diri mereka. Merekalah yang merasa mendapat kehormatan, bukan
Arjuna. Dia sangat berbeda dengan Wrekudara. Dia menampilkan keanggunan tubuh
dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa di berbagai generasi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Arjun.JPG |
Arjuna juga
memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, seperti Keris Kiai Kalanadah yg diberikan
pada Gatotkaca saat mempersunting Dewi Pergiwa (putra Arjuna), Panah Sangkali
(dari Resi Drona), Panah Candranila, Panah Sirsha, Panah Kiai Sarotama, Panah
Pasupati (dari Batara Guru), Panah Naracabala, Panah Ardhadhedhali, Keris Kiai
Baruna, Keris Pulanggeni (diberikan pada Abimanyu), Terompet Dewanata, Cupu
berisi minyak Jayengkaton (pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan
Pringcendani), dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian
yang dimiliki Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin,
Mayabumi, Pengasih, dan Asmaragama. Arjuna juga memiliki pakaian yang
melambangkan kebesarannya, yaitu Kampuh atau Kain Limarsawo, Ikat Pinggang
Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta, dan Cincin Mustika Ampal
(dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).
========================================================================
Ok, sekarang
masuk ke pembahasan nasuverse
Namanya adalah
Arjuna (アルジュナ, Arujuna), pahlawan besar Mitologi Hindu dari puisi
epik India kuno, Mahabharata, dan saingannya Karna. Mahabharata adalah kisah mempesona
yang mengumpulkan semua pahlawan dari India, tetapi tidak berlebihan untuk
mengatakan bahwa Arjuna adalah eksistensi yang ditempatkan di pusat dari semua
itu, orang yang berada pada posisi protagonis.
Well,
penggambaran Arjuna di nasuverse dengan yg aslinya cukup jauh bedanya sih, jadi
keliatan hampir ga ada bagusnya.
Jika Karna
adalah "Hero of Charity", maka Arjuna adalah "Awarded Hero"
(授かりの英雄, Sasugari no Eiyū). Dia dilahirkan sebagai putra
Raja Kuru, yang ketiga dari lima bersaudara Pandawa, juga sekaligus putra Dewa Petir,
Indra.
Saingannya yang paling
terkenal adalah Karna, kakak laki-lakinya dari ayah yang berbeda, tetapi tidak
mungkin baginya untuk mengetahui kebenaran bahwa Karna adalah kakak
laki-lakinya. Arjuna, yang benar-benar pahlawan tanpa cacat (baik dari kaliber
ke kepribadiannya) diusir sebagai akibat dari kakaknya (Yudhistira) yg kalah
dalam judi. Pada saat itu, dia sudah memiliki firasat bahwa konfrontasi dengan
Karna tidak dapat dihindari. Bagaimanapun, Karna memuja Duryodhana, yang
menganggap lima bersaudara Pandawa sebagai musuh bebuyutan. Setiap kali Arjuna
memikirkan Karna, dia bergidik seolah-olah dia melihat dirinya terpantul di
cermin.
"In my heart, resides 'Black (Krishna).'"
Dia mencintai
saudara-saudaranya, dan juga dicintai sebagai imbalan. Dia mencintai ayah dan
ibunya, dan juga mereka cintai. Dia mencintai orang-orang, dan dicintai sebagai
balasannya. Meskipun demikian, Arjuna mengarahkan pandangan mata yang dingin ke sesuatu yang mengerikan sekali.
"My darkness is terrifying. I differ from Karna. He, while cool-headed, is the warmth that believes in the people. I, while quiet, has a resignation that is so far as desperate."
Keluarga Kuru pernah
mengadakan mengadakan konferensi. Pada konferensi ini, kelima saudara Pandawa membanggakan
seni bela diri yang sangat mereka banggakan dan sangat terkenal. Keahlian si putra
ketiga, Arjuna, dalam panahan sangat luar biasa, sampai-sampai dia dipuji tidak
memiliki saingan. Ketika kerajaan itu disatukan sebagai satu suara untuk
mencari seseorang yg setara dengan Pandawa, Karna ingin berpartisipasi dan
menampilkan seni bela diri dengan peringkat yang sama dengan Arjuna. Karna
menantang Arjuna untuk menentukan siapa di antara mereka yang lebih unggul. Namun
untuk menantang Arjuna, dia haruslah jadi anggota keluarga kerajaan, harus
lebih tinggi daripada seorang Ksatria. Sedangkan Karna adalah kasta rendah
Vaishya (kelas pedagang) atau Shudra (budak). Karna, yang tantangannya ditolak
karena perbedaan status, dijadikan bahan tertawaan. Pandawa bersaudara (kecuali
Arjuna) mencela Karna (padahal Karna menampilkan seni bela diri yg lebih unggul
dari mereka berempat), dengan mengatakan,
"Putra seorang kusir harus memiliki rasa malu."
Saat itu,
mengapa Arjuna tidak memprotes, tidak mengungkapkan sepatah kata pun ketika
saudara-saudaranya menghina Karna dengan suara keras mereka? Bukankah itu
karena dia iri pada Karna yang menampilkan seni bela diri yang benar-benar
melampaui dirinya? Emosi yang jelek. Arjuna tidak boleh menyimpan hal seperti
itu, karena itulah kebenarannya. Karena itu, Karna tidak sadar akan
alasan Arjuna karena dia tidak benar-benar menyembunyikannya.
"That discernment, exposing myself—————Surely I would die in shame, without a doubt. I regulated myself. Thoroughly, I continued to regulate, regulate, regulate. Therefore, the gods, my father, my mother, my wife, my brothers, they all love Arjuna. If I am not loved, I am not worth anything."
Anjalika-astra |
Pertentangan
antara Kurawa yang Karna percayai dan para Pandawa yang dipimpin Arjuna meningkat
dan akhirnya menjadi perang. Perang itu disebut Perang Kurukshetra. Karna terus
menggunakan kekuatannya untuk memenangkan seratus pangeran Kurawa. Di pihak
Pandawa, satu-satunya yang bisa menentang Karna adalah Arjuna. Namun, bahkan
Arjuna hanya bisa pasrah pada kenyataan bahwa menghadapi Karna secara langsung
berarti kematian. Melalui beberapa konflik, dalih, dan kebencian timbal balik,
perang antara kedua kubu ini tiba di Kurukshetra.
Dalam
pertempuran terakhir Arjuna dengan Karna, Karna jatuh dari keretanya karena
ulah kusirnya, yang merupakan pengkhianat. Karena kutukan Karna, roda kereta
Karna macet. Tali busur Arjuna ditarik kembali ke batasnya. Arjuna menembaknya
ketika dia berjuang untuk menggerakkan roda keretanya, dan itu adalah perbuatan
yang tidak boleh dilakukan seorang pejuang. Pengecut, sesat, itu adalah
perilaku yang tidak biasa bagi orang lain dan bahkan benar-benar dibenci.
Namun., peluang tidak
boleh dibatasi. Dan di atas semua itu, Karna tersenyum. Tentu saja, itu bukan
cemoohan bagi Arjuna. Meskipun itu adalah senyum dari berbagai emosi dan
alasan, bagi Arjuna, itu tidak terlihat seperti itu. Pada saat itu, Arjuna
meninggalkan kode etik perang sebagai Kshatriya. Itu bukan nasib yang
diputuskan oleh para dewa, karma yg dipilih Arjuna bersama dengan permusuhan
belaka. Dengan demikian, peran Arjuna juga berakhir. Meski Arjuna masih
merupakan saint, tetapi hatinya sebagai seorang prajurit berada dalam keadaan
terpecah belah.
——"Sure enough, that one arrow shot down the sun."——"Am I probably going to shoot it at him once more?"
Sangat rajin,
terintegrasi, adil, dan jujur, Arjuna memiliki kepribadian yang sempurna tanpa
kesalahan. Dia memiliki kepribadian yang jujur dan setia, yang tampaknya
mewujudkan keadilan itu sendiri. Paling tidak, orang-orang di sekitarnya,
termasuk Karna, menganggapnya seperti itu. Orang yang perilakunya sempurna mirip
superman, dia berada pada standar di mana dia “dipaksa” untuk datang untuk
membantu orang lain seperti Gawain. Dia tidak tertarik pada kekayaan, atapun apakah
suatu pertempuran terhormat atau tidak. Semua itu dilakukan sesuai dengan
naluri nilai-nilainya (menurut adat India kuno) sebagai seorang pejuang.
Namun, ketika ada
kesempatan kecil datang, Arjuna akan rela melaksanakan semua
jenis skema pengecut. Meskipun dia sangat ragu-ragu pada tahap awal, ketika dia
bertanya-tanya apakah dia bisa melakukannya pada saat itu, dia menunjukkan senyum.
Senyum itu tidak boleh dilihat oleh siapa pun. Seandainya seseorang melihatnya,
dia memperingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak punya pilihan selain
membunuh orang itu.
Di dalam
hatinya, Arjuna membawa kepribadian lain yang bisa disebut "Black".
Orang jahat yang membenci, mencibir, dan merencanakan desain jahat terhadap musuh.
Karena tidak dapat menerima kenyataan itu, Arjuna berperilaku seolah-olah itu
adalah pelayan di sisinya. Ini adalah penyimpangan, tetapi Krishna, sang reinkarnasi
dan avatar kedelapan Wisnu, adalah pahlawan yang berbeda dari kepribadian
Arjuna yang jahat itu.
Arjuna merasa
nyaman ketika dia sendirian, sentimen yang dia rasakan tidak cocok bagi seorang
pahlawan. Dia tidak begitu suka ketika orang mencoba masuk ke dalam hatinya,
dan dia tidak tahan untuk mengungkapkan rasa malunya. Dengan demikian, ikatan itu
agak menjengkelkan baginya, tetapi dia menyatakan bahwa ini juga nasib seorang Servant.
Keinginannya untuk Holy Grail adalah kesunyian abadi.
Dasarnya tenang,
Arjuna secara terbuka mengikuti Masternya seperti butler, dan sebagian besar Master
akan memandangnya sebagai seseorang tanpa sedikit pun rasa bangga sebagai
bangsawan. Kalo soal hubungan dirinya dan Master, mengakui kebesaran dirinya
tidak relevan dengan fakta bahwa dia menganggap siapapun partner-nya sebagai Masternya.
Namun, jika sang Master mencoba untuk membaca sifat sebenarnya dari Servant
seperti Master lain pada umumnya, ada kemungkinan di mana Arjuna bersedia untuk
membunuh Masternya. Atau, bagi Master yang telah melihat `wajah` aslinya, dia
jadi sangat sedih, dan memohon pada Masternya untuk merahasiakannya. Sisi Arjuna yang ini muncul karena rasa bersalahnya yang sangat besar saat membunuh Karna, meski itu bukan bener-bener salahnya. Dia menimbun penderitaan itu sendiri, dan akhirnya menyerah. Sisi yang disebut `Krishna` itu tumbuh menjadi kepribadian sendiri.
Kepercayaan bukanlah satu-satunya hal yang didapat ketika memahami sifat sejati partner. Ada juga kemungkinan kehilangan kepercayaan tentu karena memahami sifat sejati pasangan. Bahkan jika partnernya menerima sisi gelap itu, cara Arjuna membawa sisi gelapnya itu semakin membuat dia merasa malu. Namun, di interlude-nya, sikapnya mengalami perkembangan dari yang awalnya `jangan lihat sisi lainku` dan `biarkan aku menderita sendiri` jadi `aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Master`. Dia udah paham cara untuk mengatasi penyesalannya dan benar-benar sinkron sebagai Servant kita.
Kepercayaan bukanlah satu-satunya hal yang didapat ketika memahami sifat sejati partner. Ada juga kemungkinan kehilangan kepercayaan tentu karena memahami sifat sejati pasangan. Bahkan jika partnernya menerima sisi gelap itu, cara Arjuna membawa sisi gelapnya itu semakin membuat dia merasa malu. Namun, di interlude-nya, sikapnya mengalami perkembangan dari yang awalnya `jangan lihat sisi lainku` dan `biarkan aku menderita sendiri` jadi `aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Master`. Dia udah paham cara untuk mengatasi penyesalannya dan benar-benar sinkron sebagai Servant kita.
Di singularity E
Pluribus Unum, Arjuna adalah bagian dari pasukan Celtic, bertugas di bawah
Medb. Dia muncul bersama dengan Cu Alter untuk melindungi Medb dari Geronimo,
Robin Hood, Billy the Kid, dan Nero. Sementara Robin melarikan diri, yang lain
tetap tinggal di belakang untuk menghentikan Arjuna dan Cu Chulainn. Arjuna
membunuh Billy the Kid dengan merefleksikan Noble Phantasm milik Geronimo,
Tsago Degi Naleya. Medb mengirimnya untuk mengejar Robin Hood, tetapi dia dapat
melarikan diri dengan bantuan Scathach.
Arjuna kemudian
memimpin pasukan Celtic melawan United American and Resistance Army, menghadapi
Karna dalam pertempuran. Arjuna memahami bahwa pada suatu saat, di era mana
pun, musuh alaminya adalah Karna sendiri. Dia tidak tertarik menyelamatkan
dunia, jika dunia harus binasa, dunia akan binasa. Namun, Karna ingin
menyelamatkan dunia.
"That is why such a joy…If you (Karna) are good, I will become evil. That is only equivalent. This time, as the equalizer, I will put an end to your life!"
Karna berkata,
jika dirinya kalah, Arjuna harus menggunakan busurnya (Gandiva) untuk
melindungi dunia, yg kemudian Arjuna terima. Nightingale mengatakan bahwa
pertempuran mereka adalah manifestasi dari sebuah mitos, dua rival abadi dari
Mahabrata berhadapan sekali lagi di era baru. Namun, selama pertempuran mereka,
Karna ditikam oleh Cu Alter. Arjuna menunjukkan ketidaksukaannya pada tindakan
itu, meskipun dia memiliki kerugian terhadap Karna karena disummon sebagai Archer.
Cu Alter berkata tidak mengizinkannya bertarung satu
lawan satu. Namun, Karna
menggunakan Vasavi Shakti sebelum dia menghilang. Cu Alter terluka parah, tapi
tidak mati (Mungkin karena Karna di sini kena nerf sedangkan Cu Alter dibuff). Arjuna
menghadapi tim Ritsuka, yang juga merupakan bagian dari tim pemberontak. Arjuna
akhirnya dikalahkan oleh mereka. Setelah itu, dia pergi ke gunung untuk
menenangkan diri.
Medb menggunakan
wadah Clan Calatin untuk memanggil 28 Demon Pillar. Eliz + Helena + Robin + Edison
menahan ke-28 pillar, sementara Ritsuka + Mashu + Rama + Nightingale melawan Cu
Alter yang menjadi pillar utama. Tesla kemudian datang untuk membantu Edison
menahan para pillar hingga Arjuna datang. Arjuna mengorbankan dirinya dengan
menggunakan Pasuphata. Memang kekuatan tiap pillar itu berbeda-beda, tapi
mereka tetaplah sangat kuat untuk dihadapi Servant biasa. Kekuatan Pasuphata di
sini terlihat sangat kuat. Meski Arjuna bisa kita kalahkan (mungkin karena
plot), tapi dia tetap menunjukkan kalau dia memang salah satu Servant paling
OP. Pashupata-nya melakukan finshing blow dengan membunuh ke-28 pillar dalam
sekali hembusan.
ATK:
1,907/12,342
HP: 1,940/13,230
Grail ATK:
13,510
Grail HP: 14,494
Voice Actor:
Shimazaki Nobunaga
Illustrator:
pako
Attribute: Sky
Growth Curve:
Semi Reverse S
Star Absorption:
154
Star Generation:
8%
NP Charge ATK:
0.51%
NP Charge DEF:
3%
Death Rate:
31.5%
Alignments:
Lawful・Neutral
Gender: Male
Height/Weight:
177cm ・ 72kg
Source:
Mahabharata
Region: India
Role:
mob-cleaner, instakiller, divine instakiller, farmer, survivor
Traits: Divine,
Earth or Sky, Humanoid, Male, Servant, Weak to Enuma Elish
Strength: A | Endurance: B |
Agility: B | Mana: B |
Luck: A++ | NP: EX |
QAAABEx
Q: 2 hit
A: 3 hit
B: 3 hit
Ex: 5 hit
Untuk NP gain,
tentu chain terbaik dia adalah Arts chain. Dengan NP charge atk 0,51%,
asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya:
Arts + Arts +
Arts + 20% + Extra
= 6,12% + 8,415%
+ 10,71% + 20% + 5,1%
= 50,345%
Kalo kita kesampingkan
bonus 20%-nya, maka keliatan kalo NP gain dia sebenernya seret. Dia terselamatkan
berkat Arts deck.
Untuk stargen,
chain terbaik dia adalah QABEx. Dengan stargen 8%, stargen up 50% dari skill 1
level 10, asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya:
Quick + Arts +
Buster + Extra
= 316% + 234% +
294% + 890%
= (3 star dan
16% untuk 4 star) + (2 star dan 34% untuk 3 star) + (2 star dan 94% untuk 3
star) + (8 star dan 90% untuk 9 star)
= 15~19 star
NOBLE PHANTASM
1.
Pashupata - Raised
Hand of the Destruction God
Rank: A+ > A+ (ada
interlude)
Classification:
Anti-Army, Anti-Unit
Type: Buster
Hit-Count: 1
Range: 1~100
Maximum number
of targets: 1000 people
Effect: Deals
damage (NP1 400%) to all enemies + 50% Chance to Instant-Kill them + 80% Chance
to further Instant-Kill Divine enemies.
Overcharge
Effect: Reduces their defense (20~40% tergantung OC) for 3 turns.
"Holy Ground Expansion, Space Fixation, Divine
Punishment Enforcement Period Establishment... All Clear. By Shiva's wrath,
your life ends here..."
"Pashupata! »
(Archer)
Pashupata: Raised
Hand of the Destruction God (破壊神の手翳パーシュパタ, Hakaijin no TeeiPāshupata) adalah NP milik Arjuna.
Sebuah Divine Construct, ini adalah senjata yang diberikan oleh salah satu dari
3 Dewa Tertinggi agama Hindu, Dewa Siwa, yang mengatur kehancuran dan
penciptaan semesta. Ini disebut Anti-Unit NP hanya karena sifatnya yang tidak
secara kolektif menghancurkan semua manusia di sekitarnya, tetapi menilai per
individu dan memberikan Moksha kepada mereka yang gagal. Moksha memberikan
kematian instan. Maksudnya, meski NP ini menyerang banyak orang, tapi yang
terkena efek aslinya (instakill) ga semua orang.
Moksha (/ ˈmoʊkʃə
/; Sansekerta: मोक्ष, mokṣa), juga disebut vimoksha, vimukti, dan mukti,
adalah istilah dalam agama Hindu, Budha, Jainisme, dan Sikh, yang mengacu pada
berbagai bentuk pembebasan, pencerahan, dan pelepasan. Dalam pengertian
soteriologis dan eskatologisnya, ini merujuk pada kebebasan dari saṃsāra,
siklus kematian dan kelahiran kembali (reinkarnasi). Moksha adalah konsep yang
terkait dengan saṃsāra (siklus kelahiran-kelahiran kembali). Samsara berasal
dari gerakan keagamaan pada milenium pertama SM. Gerakan-gerakan seperti
Buddhisme, Jainisme, dan aliran-aliran baru dalam agama Hindu, melihat
kehidupan manusia sebagai ikatan pada proses kelahiran kembali yang berulang. Reinkarnasi
yang berulang, setiap kehidupan mengalami cedera, penyakit, dan penuaan,
dipandang sebagai siklus penderitaan. Dengan dibebaskan dari siklus ini,
penderitaan yang terlibat dalam siklus ini juga berakhir. Pelepasan ini disebut
moksha, nirwana, kaivalya, mukti, dan istilah lainnya dalam berbagai tradisi
keagamaan India.
Semakin tinggi
Divinity seseorang, semakin tinggi kemungkinan mereka menerima Moksha. Servant
yang biasa disebut Anti-Hero memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mendapatkan
Moksha.
Pashupata
mungkin adalah versi corrupt dari Pashupatastra, senjata terkuat yang dimiliki
oleh Dewa Siwa, Kali, Tripura Sundari, dan digunakan oleh pahlawan Indrajit
serta Arjuna.
Di Extella Link, kekuatan normal Pasuphata setara dengan super buffed Vasavi Shakti (well, Karna pas itu habis lawan Charlemagne sih, tapi buff ya tetep buff). Karna mendapat buff karena dia berada di bawah pengaruh Karl.
Dalam interlude-nya, bahkan Arjuna tak sengaja membakar seluruh hutan karena output Pashupata-nya hanya sedikit diluar kendali. Parvati (di game) sering mengatakan pada Arjuna supaya penggunaan Pashupata-nya lebih terkontrol dan jangan keseringan, karena bisa menghancurkan apapun.
Dalam interlude-nya, bahkan Arjuna tak sengaja membakar seluruh hutan karena output Pashupata-nya hanya sedikit diluar kendali. Parvati (di game) sering mengatakan pada Arjuna supaya penggunaan Pashupata-nya lebih terkontrol dan jangan keseringan, karena bisa menghancurkan apapun.
Untuk kalkulasi,
kita kumpulin data dulu. Dengan stat atk 13342 di level 90 (dah 1000 Fou), NP1
400%, Buster up 30% dan NP dmg up 20% dari skill 3 level 10, divinity 175, base
multiplier 0,95x, jadinya sekitar 27.461,52/enemy. Kalo soal dmg, dia setara
dengan Gilgamesh kalo musuhnya bukan “weak against Enuma Elish”. Untuk
instakillnya mungkin ga bisa diharapkan karena peluangnya hanya 50%. Bisa
ditingkatkan lagi jika musuhnya divine, tapi divine enemy itu bisa dibilang
jarang sih, kaya Sphinx. OC effectnya lumayan la buat party.
2.
Agni Gandiva -
Flame God's Yell
Classification: Anti-Unit
Rank: A
Range: 1~50
Maximum number
of targets: 1 person
Agni Gandiva:
Flame God's Yell (炎神の咆哮アグニ・ガーンディーヴァ, Enjin no HōkōAgni Gāndīva) adalah NP milik Arjuna.
Ini adalah busur api yang pada dasarnya tidak dapat dibawa oleh manusia (makhluk
hidup), diberikan kepada Arjuna oleh Dewa Api, Agni. Normalnya hanya busur
biasa, tapi dengan menyebut namanya, panah yang ditembakkan dari busur ini akan
berubah menjadi missile yang diselimuti api. Panahnya bukan homing missile,
tetapi karena Arjuna adalah seorang pemanah jenius dan memiliki Clairvoyance, akurasinya
setara dengan homing missile.
Btw, kalo kalian
mau ngeributin soal Karna yg dinerf karena ga bawa Vijaya, mungkin kalian ga
baca kalo NP Arjuna hanya ada 2 padahal dia punya puluhan astra yang
penggunaannya cukup tricky. Bahkan Vajra dan Anjalika-astra ga dimasukin
sebagai NP dia di sini.
ACTIVE SKILL
1.
Clairvoyance > Clairvoyance
(Bowman)
Rank: C+ > B+ (ada
interlude)
Effect: Increases
own critical star generation rate (50% di level 10) for 3 turns + Grants self
Debuff Immunity for 5 turns
Cooldown: 8/7/6
Arjuna memiliki
kemungkinan untuk melihat target yang tak terlihat (kaya Assassin-class?). Mungkin
ini manifestasi dari kisahnya yang bisa memanah mata dari burung yang sedang
bersembunyi di pepohonan. Dengan konsentrasi tinggi pada saat dia menembakkan panah,
dia bisa memanipulasi indera waktunya sendiri. Dengan kata lain, dia punya kemampuan yang mirip dengan Kiritsugu walau terbatas hanya pada matanya.
Untuk gameplay,
ini meningkatkan stargen dia, walau dia ga terlalu mengutungkan karena Quick
dia hit-countnya rendah dan hanya ada 1 card. Well, Arts dan Buster dia bisa
bikin star sih berkat skill ini karena hit-count kedua card itu lumayan.
Setelah upgrade, skill ini juga puny debuff immunity, membuatkan kebal dari
debuff selama 5 turn. Debuff immune 5 turn dengan CD 6 turn itu artinya dia tak
terlindungi hanya selama 1 turn.
2.
Endowed Hero
(Skill)
Rank: A > A+ (ada strengthen)
Effect: Charges
own NP gauge by 25% + Recovers own HP (2000/turn di level 10) for 5 turns + Gains
critical stars (8 star/turn di level 10) for 5 turns + Charges own NP gauge by 10% per turn for 5 turns.
Cooldown: 10/9/8
A.k.a the
Awarded Hero (授かりの英雄, Sazukari no Eiyū), adalah skill yang mewakili Arjuna,
di mana dia selalu dicintai sejak dia dilahirkan. Arjuna kadang-kadang akan
mendapatkan apapun yang paling dia butuhkan di suatu waktu. Dia tidak akan
kekurangan apa pun, asalkan dia tidak memiliki kutukan.
Untuk gameplay,
skill ini membuatnya bisa menggunakan NP hanya dengan diberi NP starter CE.
Skill ini juga memberikan heal dalam jumlah yg cukup banyak per turn selama 5
turn, membuatnya bisa bertahan bahkan di hard content. Skill ini juga memberiny
star per turn selama 5 turn, yg tentu akan dia sedot kembali karena star absorb
Archer yang besar. CD segitu menurut gw fair sih, mengingat durasi efeknya juga
5 turn. Setelah upgrade, skill ini juga memberinya NP charge per turn. Ini tentu bagus banget karena NP gain dia kurang mantep meski punya 3 Arts. Oh iya, skill ini juga dapet pengurangan CD yang makin membuatnya mantep.
3.
Mana Burst
(Flame)
Rank: A
Effect: Increases
own Buster performance (30% di level 10) for 1 turn + Increases own NP damage (20%
di level 10) for 1 turn.
Cooldown: 7/6/5
Adalah skill
yang melekat pada Agni Gandiva yang dia terima dari Dewa Api, Agni. Semburan Mana
dengan kecepatan seperti jet dilepaskan, bukan dari tubuhnya, tetapi sebagai
pendorong panahnya, memungkinkan panah-panahnya untuk mengenai musuhnya lebih
cepat dari senapan. Di PV singularity E Pluribus Unum, terlihat kalau Arjuna menembakkan panah
lapis api yang mampu meledakkan tebing dalam sekali serang.
Untuk gameplay,
layaknya Mana Burst pada umumnya, ini digunakan untuk meningkatkan damage
NP-nya. Juga, Gabungan Buster up dan NP dmg up itu multiplikatif, jadi efeknya
lebih bagus daripada yang murni Buster up 50%.
PASSIVE SKILL
1.
Independent
Action
Rank: A
Effect: Increases
own critical damage by 10%.
Memungkinkannya
untuk hidup bahkan tanpa Master. Namun, untuk menggunakan Noble
Phantasm dengan konsumsi Mana yang besar, cadangan dari Master tetap
diperlukan. Pada rank A, dia bisa tinggal di dunia selama sekitar satu minggu
tanpa seorang Master.
2.
Magic Resistance
Rank: C
Effect: Increases
own debuff resistance by 15%.
Membatalkan
mantra dengan chant dibawah dua ayat. Tidak dapat bertahan melawan magecraft
pada level High-Thaumaturgy dan Greater Ritual.
3.
Divinity
Rank: B
Effect: Increases
own damage by 175.
Arjuna adalah
putra dari Dewa Petir, Indra.
BOND CE
Name: Endowed
Hero
Illustrator: ?
Min/Max ATK: 100/100
Min/Max HP: 100/100
Stars: 4★
Cost: 9
Max Level: 80
Craft Essence
ID: 282
Effect: When
equipped on Arjuna, increases own NP damage by 30%. Increases own critical star
absorption by 1000%.
Lore:
---I shall offer
you treasure.
---I shall grant
you power.
---I will bestow
everything upon you.
After I have
been granted everything,
after everything
has become meaningless, I realized.
What I,
"I", wanted, was not this sort of thing.
So now, to gain
what I truly want,
I shall wager my
life.
This life that
has been blessed by everyone,
I shall casually
put it on the betting table.
These are my
honest thoughts.
It was a most
pleasant act!
Saran CE
Bond CE dia
Golden Sumo
Kaleidoscope
Hydra Dagger
Tsukumihara
Student Council
White Cruising
Battle Olympia
Battle Companion
Sweet Days
Detective Edmond
~Foreign Nation Infiltration Arc~
Afternoon In The
Citadel
Miss Sailor in
White Uniform
Welcome to
ONILAND!!
Anniversary
Heroines
Four Beasts in
the Moonlight
Holy Night of
Learning
Cute Orangette
Summer Little
Trick or
Treatment
A Pilgrimage To
The Other Side
Heading Towards
Trifas
Ring the Bell
Resplendent
Spring
Dll
Saran Servant separty
Merlin
Waver
Tamae
Hans
Chiron
Helena
Shakespeare
Nighty
Raikou Lancer
Medb
Stheno
Queen of Sheba
Dll
Kelebihan
NP dmg tinggi
Stat atk dia
tertinggi di antara Archer
Arts deck
membantu NP gain dia yg seret
Durable
Kekurangan
NP gain seret
Stargen up rada
terbuang percuma karena dia hanya ada 1 Quick, itu pun hit-countnya rendah
CD skill 2 lama
Kesimpulan
Julukan Arjuna sebagai
SSR Archer terlemah memang ga bisa dipungkiri, mengingat SSR Archer itu
dipenuhi monster damager sedangkan dia lebih ke survival. Meski gitu, dia tetep
bisa jadi damager solid di banyak komposisi berkat Arts deck.
Sekian artikel
kali ini, yuk kalo mau komen (sekedar iseng) ataupun kritik
Jangan lupa
follow ya
8 comments:
Bagusan dia ato Gilgamesh min?
Jelas Gil sih
Agak sedih lihat dia dinerf banget di fgo dan difokusin ke karna mulu :-/ (dunno ini bias atau bukan) tapi interlude 2nya lumayan membangun char arc dan developmentnya sih. Thanks for the nice review.
Njir mantep kebal debuff 5 turn
Husbuable ga?
Iya dong
Kak. Endowed Hero punya Arjuna udah dapet upgrade
Dibanding Karna, arjuna ini bener2 biasa banget.
Parah DW
Post a Comment