Wednesday, April 10, 2019

Review Arjuna

REVIEW ARJUNA
Note: Ini adalah pembahasan tentang Arjuna dan dia di nasuverse, juga kalkulasi gameplay dia di FGO, mohon kesadarannya (bagi non-player & bagi pengunjung biasa) kalo ini akan sedikit berbeda dari kisahnya saat memasuki bagian nasuverse. Tambahan, kalo mau langsung baca bagian nasuverse, ketik CTRL + F, habis itu ketik "pembahasan nasuverse”
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Arjuna_statue.JPG
  Ya halo, jumpa lagi kita di blog ripiuw yg satu ini. Gimana ni kabar JP player, dah pada kelarin Ooku event? Nanti siang kayanya dah kelar lho. Karena w ngerasa kalo LB4 dah dekat, kali ini w bakal review Arjuna. Ga mungkin kalian ga tau nama ini (walau ga tau kisahnya). Minimal pasti pernah nonton lah versi TV seriesnya. Yuk baca kisahnya!
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Ravi_Varma
-Arjuna_and_Subhadra.jpg
  Arjuna (Sanskerta: अर्जुन, IAST: Arjuna) adalah karakter sentral dari epos India kuno Mahabharata, yang memainkan peran penting dalam Bhagavad Gita bersama Krishna. Dipercayai bahwa Arjuna adalah pemanah terbaik di dunia saat itu. Arjuna adalah putra Pandu dari Kerajaan Kuru. Dalam siklus sebelumnya, dia adalah saint bernama Nara yang merupakan sahabat seumur hidup dari saint lain, Narayana, inkarnasi Dewa Wisnu yang kemudian lahir kembali sebagai Dewa Krishna. Dia adalah anak ketiga di antara 5 Pandawa bersaudara dan menikah dengan Dropadi, Ulupi, Chitrāngadā, dan Subadra (saudara perempuan Krishna dan Balarama) pada waktu yang berbeda. Anak-anaknya adalah Srutakarma, Iravan, Babruvahana, dan Abhimanyu. Kekuatan Arjuna setara dengan 12 prajurit kelas maharatha.
  Kelahiran Arjuna adalah yang paling terkenal dan dia dilahirkan tujuh bulan setelah kelahiran Krishna.
  Setelah kematian Pandu (dan upacara sati yg dilakukan Madri), Pandawa dan ibu mereka tinggal di Hastinapura, di mana mereka dibesarkan bersama dengan sepupu mereka, para Kurawa. Bersama saudara-saudaranya, Arjuna dilatih dalam agama, sains, administrasi, dan seni militer oleh Bhishma.
Suatu hari, ketika para pangeran bermain, bola mereka jatuh di sumur. Ketika anak-anak lain menyerah, Arjuna tetap tinggal dan berusaha mendapatkannya. Ada orang asing datang dan mengambil bola untuknya dengan membuat rantai "sarkanda" (rumput liar). Ketika Arjuna yang kaget menceritakan kisah itu dengan Bhisma, Bhisma menyadari bahwa orang asing itu tidak lain adalah Drona. Bhisma meminta Drona untuk menjadi guru para pangeran Kuru. Mencari perlindungan dari Panchala, Drona setuju. Banyak asura (sejenis iblis dewa) mati di tangan Drona.
  Di bawah pengawasan Drona, para Kurawa dan Pandawa, bersama dengan para pangeran sekutu dan pengikut Hastinapura, mempelajari persenjataan. Arjuna menjadi murid favorit Drona dan paling berprestasi, khususnya karena dia ahli dalam menggunakan busur dan anak panah. Dalam sebuah kisah terkenal, Drona menganggap bahwa dari semua muridnya, bahkan putranya sendiri Ashwatthama, tidak ada seorang pun selain Arjuna yang memiliki fokus teguh hanya untuk menembak mata seekor burung di pohon. Dan dia terbukti benar. Suatu hari, saat ditanyai oleh Ashwatthama tentang mengapa ayahnya memihak Arjuna, Drona menjawab bahwa dia tidak memihak siapa pun, hanya saja favoritnya itu Arjuna. Niatnya sangat jelas bahwa dia mencintai Arjuna, tetapi tidak memperlakukan orang lain dengan buruk. Dia memerintahkan Ashwatthama untuk mengumpulkan semua muridnya, termasuk Ashwatthama, untuk berkumpul di dekat danau pada suatu malam. Drona sedang mandi, tiba-tiba seekor buaya muncul menyerang Drona. Tak seorang pun kecuali Arjuna yang berani masuk ke danau. Arjuna kemudian melompat ke danau & menyerang buaya itu dengan tangan kosong. Tiba-tiba buaya itu menghilang. Drona mengatakan kepada semua orang bahwa buaya itu hanya ilusi dan diciptakan dia sendiri untuk menguji semua pangeran & Ashwatthama. Drona memarahi semuanya kecuali Arjuna, mengatakan bahwa mereka tidak siap untuk menyelamatkan guru mereka. Dengan demikian, Drona dengan bangga menyatakan bahwa Arjuna adalah murid kesayangannya.
  Ikatan persahabatan antara Krishna dan Arjuna adalah ikatan yang paling terkenal dalam mitologi Hindu, diikuti oleh ikatan Rama dan Hanuman. Menurut Mahabharata, Arjuna adalah inkarnasi dari Dewa Nara yang merupakan sahabat terbaik Dewa Wisnu. Bersama dengan Nara, Dewa Wisnu mengalahkan semua iblis setelah mengaduk Samudra Manthan. Menurut Dewa Siwa, Nara dan Dewa Wisnu memegang seluruh alam semesta dan menjelma di setiap Yuga untuk mengakhiri semua kejahatan dan menegakkan kebenaran. Cinta Krishna untuk Arjuna terbukti di Adi Parva, di mana setelah pertarungan di hutan Khandava, daripada meminta senjata atau kekuatan apa pun, Dewa Krishna memberi tahu Indra bahwa persahabatannya dengan Arjuna akan bertahan selamanya. Krishna juga menggambarkan cintanya untuk Arjuna di Vana Parva dengan mengatakan bahwa siapa pun yang membenci Arjuna sama dengan membenci Krishna, dan siapa pun yang mengikuti Arjuna berarti mengikuti Krishna. Dia bahkan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang lebih berharga baginya daripada Arjuna, dan dia dapat mengorbankan apa pun termasuk putra-putranya, istri, dan warganya hanya demi Arjuna. Dalam percakapan terakhirnya dengan ayahnya (Vasudeva), dia mengatakan kepadanya bahwa dia ingin Arjuna melakukan hak-hak terakhirnya, juga mengatakan bahwa Krishna adalah Arjuna, dan Arjuna adalah Krishna (mungkin ini alasannya kenapa di nasuverse itu Krishna adalah sebutan dari kepribadian Arjuna yg satu lagi?). Begitulah kebesaran Arjuna sehingga dewa tertinggi siap untuk mengorbankan apa pun untuknya.
  Peristiwa hutan Khandava adalah pertama kalinya Arjuna bertemu Krishna. Khandavaprastha adalah tempat persahabatan Arjuna dan Krishna benar-benar ditempa. Suatu ketika ketika berkeliling di Khandava Vana, Arjuna dan Krishna bertemu dewa api, Agni. Agni sangat lapar dan harus membakar seluruh Khandava Vana untuk memuaskan rasa laparnya. Tapi Takshaka, raja ular yg tinggal di hutan itu adalah teman Indra. Jadi Indra membawa hujan lebat untuk menggagalkan rencana Agni. Agni meminta Krishna dan Arjuna untuk membantunya.
  Arjuna meminta Gandiva pada Agni karena busur normal tidak mampu menanggung kekuatan lengannya. Mereka bertiga kemudian memanggil Varuna, Dewa Lautan, yang memberkati Arjuna dengan Gandiva. Agni juga memberi Arjuna kereta berpijar dengan empat kuk kuda, dan membawa bendera yang suatu hari nanti akan digunakan oleh Vishwkarma. Arjuna juga mendapatkan keongnya yang terkenal di sini.
  Dengan Krishna yg menggunakan Chakra Sudarshana, mereka mengobarkan pertempuran yang berhasil melawan Indra dan membantu Agni membakar seluruh Khandava Vana. Kebanggaan Indra atas keberhasilan Arjuna melampaui kemarahannya, dan dia memberikan kekuatan yang lebih besar pada Arjuna. Akhirnya semua dewa, iblis, dan ular dikalahkan oleh Arjuna pada perang Khandava ini.
  Gaya, seorang Raja Gandharva, saat bergerak melintasi langit, melemparkan wajan dari pesawat dewanya. Itu jatuh ke telapak tangan Sri Krishna, yg sedang berdoa kepada Surya. Sri Krishna sangat marah dan bersumpah untuk membunuhnya. Gaya adalah pemuja Krishna yang hebat. Namun Krishna tidak bisa mengambil kembali sumpahnya. Narada menyarankan Gaya untuk mendekati Arjuna dan mencari jaminan untuk melindunginya, sebelum mengungkapkan tentang lawannya. Sesuai saran Narada, Gaya mendekati Arjuna untuk meminta perlindungan. Baru setelah janji dibuat, Gaya mengatakan kalau Krishna lah musuhnya. Arjuna, meskipun terkejut, menepati janjinya pada Gaya. Baik Arjuna & Krishna merasa sangat sedih karena akan melawan orang yg paling dicintai. Intervensi dari Subadra, Narada, Rukmini, Satyabhama, dan lainnya gagal, sehingga terjadi pertempuran langsung.
  Perang pecah dan duel Krishna vs Arjuna dimulai. Keduanya bertarung sengit. Senjata & astra yang digunakan oleh keduanya menyebabkan kerusakan berat karena Krishna memiliki Kodanda & Arjuna memiliki Gandiva. Keduanya tidak terkalahkan dan tidak ada yang terluka. Akhirnya Krishna menggunakan Chakra Sudarshana & Arjuna menggunakan Vaishnavastra. Dewa Siwa muncul di hadapan mereka dan meminta mereka untuk menarik senjata destruktif masing-masing untuk mencegah bencana ke dunia. Krishna menjelaskan niat di balik pertempurannya melawan Arjuna. Banyak orang termasuk Balarama mengeluh bahwa Krishna tidak menyukai Pandawa. Melalui ini, ia membuktikan bahwa ia tidak berpihak pada siapa pun, tetapi pada keadilan. Juga, ia mengatakan bahwa dirinya & Arjuna setara & sama. Maksudnya, Pandawa adalah pengikut keadilan, dan Arjuna menjadi orang yang paling tulus. Itulah alasan mengapa dia sangat mencintai mereka, terutama Arjuna.
  Setelah pertempuran di Khandava, Indra berjanji pada Arjuna untuk memberikan semua senjatanya sebagai hadiah karena dia setara dengannya dalam pertempuran, dengan persyaratan bahwa Siwa senang dengannya. Mengikuti saran Yudhistira untuk melakukan meditasi atau "tapasya" untuk mendapatkan Pasuphatastra, Arjuna meninggalkan saudara-saudaranya untuk penebusan dosa.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Kiratarjuniya.jpg
  Arjuna melakukan perjalanan sebentar sebelum mencapai gunung Indra keeladri, Vijayawada. Di sini dia bermeditasi atas nama Dewa Siwa. Arjuna berhasil menyenangkan Dewa Siwa dengan pertapaannya hanya dalam beberapa bulan karena pertapaannya itu menghasilkan begitu banyak panas yang tak tertahankan bagi semua makhluk hidup di bumi, memaksa Dewa Siwa untuk datang ke bumi. Siwa segera muncul dengan menyamar sebagai pemburu, yang menantang Arjuna untuk berkelahi. Dalam pertempuran sengit, bahkan 8 wujud Dewa Siwa gagal mengalahkan Arjuna. Sang Mahadewa terpuaskan dalam pertempuran, mengubah dirinya untuk menunjukkan avatar aslinya dan memberkati Arjuna dengan Pashupatastra. Siwa memberi tahu Arjuna tentang kemampuan senjata itu, serta penilaian yang harus dia gunakan saat memegangnya.
  Setelah Siwa pergi, para Lokapala muncul di hadapan Arjuna, yg diikuti Kubera, Yama, dan Varuna. Mereka memberkati Arjuna dengan senjata ampuh masing-masing. Indra kemudian mengundang putranya itu ke istananya di surga.
  Arjuna kagum pada kemegahan istana ayahnya di Amaravati. Penari seperti Urvashi, Tilottama, Rambha, dan Menaka menghiburnya. Ada perjamuan besar yang menyajikan berbagai jenis hidangan surga. Arjuna belajar nyanyian dan tarian dari Gandharva, Chitrasena, dan Indra sendiri mengajarinya tentang semua senjata dewa dan juga memberinya Vajra.
  Arjuna mendapat kesempatan untuk menguji kemampuannya ketika Indra memintanya untuk mengalahkan musuhnya sebagai pelatihannya. Arjuna dibawa ke istana Nivata-kavacha, suku Asura yang memiliki istana megah di bawah lautan. Arjuna menggunakan Mohini-astra dan Madhava-astra untuk menghancurkan para asura ini.
  Dia juga dibawa ke Hiranyapura, sebuah istana di langit yang diciptakan oleh seorang penyihir bernama Puloma dan suku asura-nya dari Kalakanja. Di sini Arjuna menggunakan Raudra-astra dan memusnahkan para iblis.
  Ketika perang semakin dekat, Arjuna diliputi dengan keraguan tentang kebenaran yg mengharuskannya berperang melawan saudara dan kerabatnya sendiri. Dia bingung memikirkan kalau dia harus bertarung dengan teman-teman dan keluarganya, seperti guru terkasihnya, Drona dan Bisma. Saat itulah Krishna mengambil alih dan menjelaskan perlunya dan betapa tak terhindarkannya perang kepada Arjuna. Percakapan ini adalah bagian penting dari Mahabharata yang dikenal sebagai Bhagavad Gita, dan dianggap sebagai kitab suci agama Hindu.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Bhagvad_Gita.jpg
  Arjuna memainkan peran narator dalam Bhagavad Gita. Ketika Krishna memberikan nasihat, Arjuna mengajukan pertanyaan. Bhagavad Gita mengambil bentuk dialog filosofis antara Arjuna dan Krishna.
  Arjuna adalah pemain kunci dari kubu Pandawa dan memainkan peran besar dalam kemenangan Pandawa di Perang Kurukshetra.
Beberapa pertempuran krusial yang diperjuangkan oleh Arjuna adalah:
1)      Menurut Mahabharata, Arjuna membunuh Bisma pada hari ke-10 perang. Shikhandi tidak memiliki peran dalam masalah ini, meskipun menurut satu narasi Shikhandi lah yang membunuh Bisma.
2)      Pada hari ke-12 perang, Arjuna membunuh Bhagadatta.
3)      Pada hari ke-17 perang, Arjuna membunuh semua Trigarta.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Death_of_Jayadratha.jpg
4)      Arjuna menganggap Jayadratha bertanggung jawab atas kematian Abimanyu pada hari ke-13 perang. Dia bersumpah untuk membunuhnya pada hari berikutnya sebelum matahari terbenam, yg bila gagal dia laksanakan maka dia akan bunuh diri dengan melompat ke tumpukan bara api. Kurawa menyembunyikan Jayadratha dari Arjuna dalam sebuah formasi, mengetahui bahwa kematian Arjuna akan membawa kemenangan bagi Kurawa. Arjuna mengalahkan semua pelindung Jaydratha, termasuk Karna dan Ashwathama, memenggal kepala Jayadratha dan membuat panahnya membawa pergi kepala Jayadratha. Karena Jayadratha mendapat anugerah dari ayahnya bahwa siapa pun yang akan membawa kepalanya setelah jatuh ke tanah, maka kepala orang yg mengangkat jasad kepalanya akan meledak. Itulah sebabnya Arjuna membawa kepala Jayadratha yang terpenggal kepada Indra, yang terbangun dari meditasinya karena pendaratan mendadak kepala Jayadratha, mengakibatkan kepalanya meledak.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Arjuna_kills_Karna.jpg
5)      Pertempuran antara Karna dan Arjuna berlanjut dengan sengit. Akhirnya, Arjuna membunuh Karna pada hari ke-17 menggunakan Anjalika-astra. Sebenarnya Arjuna masih ragu untuk membunuh Karna saat keretanya terjebak, tapi Krishna mengingatkannya akan dosa & penghinaan yg dilakukan Karna.
  Setelah Krishna meninggalkan tubuh fananya, Arjuna membawa warga Dwaraka, termasuk 16.100 istri Krishna, ke Indraprastha. Dalam perjalanan, mereka diserang oleh sekelompok bandit. Arjuna berhenti bertarung melihat hukum saat itu.
  Setelah dimulainya Kali yuga dan bertindak atas saran Vyasa, Arjuna dan Pandawa lainnya pensiun, meninggalkan takhta kepada satu-satunya keturunan mereka yg selamat dari perang Kurukshetra, cucu Arjuna, Parikshit. Menyerahkan semua harta benda dan ikatan mereka, Pandawa, ditemani seekor anjing, melakukan perjalanan ziarah terakhir mereka ke Himalaya. Perlu dicatat juga bahwa pendengar Mahabharata adalah Janamejaya, putra Parikshit.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Arjuna_throws_
his_weapons_in_water_as_advised_by_Agni.jpg
  Semua Pandawa (kecuali Yudhistira) melemah dan mati sebelum mencapai surga (hanya Yudhishthira yang diizinkan untuk membawa tubuh fana-nya dan masuk). Arjuna adalah orang keempat yang mati setelah Drupadi, Sadewa, dan Nakula. Ketika Bhima bertanya kepada Yudhishthira mengapa tubuh Arjuna tidak diizinkan masuk, jawaban Yudhistira adalah keyakinan Arjuna yang terlalu tinggi dalam keterampilannya. Drupadi juga mati karena meski dia mengaku mencintai semua Pandawa sama rata, dia punya titik lemah untuk Arjuna. Bhima adalah orang kelima yang mati setelah Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Alasan mengapa Bhima mati adalah karena dia menikmati penderitaan orang lain. Kadang-kadang orang dapat menyebabkan penderitaan, tetapi tidak diizinkan untuk menikmatinya. Nakula mati karena dia sangat menyukai penampilannya daripada bersikap seperti bangsawan.
  Di bawah ini adalah astra-astra terkenal yang dipakai Arjuna
1)      Anjalika Astra, digunakan untuk membunuh Karna
2)      Suryastra, menciptakan cahaya menyilaukan yang akan menghilangkan kegelapan dan mengeringkan tubuh berbasis air.
3)      Jyotiksha Astra, mampu menerangkan area gelap
4)      Chandrastra, dapat meningkatkan kecerahan sehingga lawan tak bisa melihat hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
5)      Indraastra, membawa hujan
6)      Bhaumastra, bisa membuat terowongan jauh ke dalam bumi dan mengeluarkan permata.
7)      Nagapasha, ketika mengenai target, akan mengikat target dalam jeratan ular berbisa yang masih hidup
8)      Garudastra, bisa bertahan melawan Nagastra saat diserang oleh lawan.
9)      Sauparna, akan melepaskan burung-burung gila. Karena itu, ini adalah counter yang bagus untuk Nagapasha.
10)  Agneyastra, akan memancarkan api yang tidak bisa dipadamkan melalui cara normal.
11)  Varunastra, akan melepaskan volume air yang sangat deras. Senjata disebut-sebut digunakan untuk melawan Agneyastra.
12)  Vayvayastra, membawa badai yang mampu mengangkat pasukan dari tanah.
13)  Visoshana adalah senjata pengering. Bisa mengeringkan apa saja, merupakan counter yang menakjubkan untuk Varunastra.
14)  Sailastra digunakan untuk melenyapkan angin kencang, yang berarti ini adalah counter Vayvayastra.
15)  Sammohana Astra, akan menyebabkan seluruh pasukan tak sadarkan diri.
16)  Prajnastra, digunakan untuk mengembalikan indera dan pikiran seseorang. Counter yang bagus untuk Antardhana dan Sammohana.
17)  Antardhana Astra akan membuat benda, orang, atau seluruh tempat menghilang.
18)  Sabda-veda Astra, mencegah lawan agar tidak tak terlihat. Digunakan oleh Arjuna melawan raja Ghandarva, Chitrasena.
19)  Vajra, target akan disambar petir (vajra mengacu pada petir Indra).
20)  Twashtar Astra, akan menyebabkan sekelompok pasukan lawan saling menyalahkan dan bertarung.
21)  Brahmastra, akan menghancurkan seluruh pasukan sekaligus dan juga bisa melawan sebagian besar astra lainnya.
22)  Mohini Astra, mengusir segala bentuk maya (ilusi) atau sihir di sekitarnya.
23)  Rudra Astra, sifatnya sangat merusak dan Arjuna memperoleh senjata ini dari Dewa Siwa.
24)  Brahmashirsha Astra, dapat membunuh para dewa.
25)  Vaishnavastra akan menghancurkan target sepenuhnya, terlepas dari sifat target.
26)  Pashupata Astra, yg paling kuat di antara semua astra. Mampu memanggil sejumlah besar monster dan roh agung yang mempersonifikasikan senjata. Akan menghancurkan target sepenuhnya, terlepas dari sifat target. Astra ini mampu menghancurkan seluruh dunia. Vishwamitra dan Rama juga memiliki senjata ini.
  Bahkan, dikatakan bahwa Arjuna sebenarnya bisa menembakkan senjata-senjatanya tanpa menggunakan busur, melainkan hanya dengan kekuatan pikiran.
Versi Pewayangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Arjuna-kl.jpg
  Arjuna merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan. Beberapa ciri khas Arjuna versi pewayangan mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab Mahābhārata versi India dengan bahasa Sanskerta. Dalam dunia pewayangan, Arjuna digambarkan sebagai seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, dia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi brahmana di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Dia dijadikan kesatria unggulan para dewa untuk membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Dewa Indra, bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain: Gendewa (dari Bhatara Indra), Panah Ardadadali (dari Bhatara Kuwera), dan Panah Cundamanik (dari Bhatara Narada). Setelah perang Bharatayuddha, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata.
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wayang_Bali.jpg
  Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani, dan suka melindungi yang lemah. Dia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Ia adalah petarung yg tak tertandingi di medan laga, meski bertubuh ramping berparas rupawan sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski berkemauan baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih meski mampu melakukan tapa yang paling berat, seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap keluarga yang mendalam tetapi mampu memaksa dirinya sendiri untuk membunuh saudara tirinya. Bagi generasi tua Jawa, dia adalah perwujudan lelaki sejati. Sangat berbeda dengan Yudistira, dia sangat menikmati hidup di dunia. Petualangan cintanya senantiasa memukau orang Jawa. Konon Arjuna begitu halus dan tampan sosoknya sehingga para puteri, juga para dayang, akan segera menawarkan diri mereka. Merekalah yang merasa mendapat kehormatan, bukan Arjuna. Dia sangat berbeda dengan Wrekudara. Dia menampilkan keanggunan tubuh dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa di berbagai generasi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Arjun.JPG
  Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, seperti Keris Kiai Kalanadah yg diberikan pada Gatotkaca saat mempersunting Dewi Pergiwa (putra Arjuna), Panah Sangkali (dari Resi Drona), Panah Candranila, Panah Sirsha, Panah Kiai Sarotama, Panah Pasupati (dari Batara Guru), Panah Naracabala, Panah Ardhadhedhali, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni (diberikan pada Abimanyu), Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton (pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani), dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih, dan Asmaragama. Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesarannya, yaitu Kampuh atau Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta, dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).

========================================================================

Ok, sekarang masuk ke pembahasan nasuverse
  Namanya adalah Arjuna (アルジュナ, Arujuna), pahlawan besar Mitologi Hindu dari puisi epik India kuno, Mahabharata, dan saingannya Karna. Mahabharata adalah kisah mempesona yang mengumpulkan semua pahlawan dari India, tetapi tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Arjuna adalah eksistensi yang ditempatkan di pusat dari semua itu, orang yang berada pada posisi protagonis.
Well, penggambaran Arjuna di nasuverse dengan yg aslinya cukup jauh bedanya sih, jadi keliatan hampir ga ada bagusnya.
  Jika Karna adalah "Hero of Charity", maka Arjuna adalah "Awarded Hero" (授かりの英雄, Sasugari no Eiyū). Dia dilahirkan sebagai putra Raja Kuru, yang ketiga dari lima bersaudara Pandawa, juga sekaligus putra Dewa Petir, Indra.
  Saingannya yang paling terkenal adalah Karna, kakak laki-lakinya dari ayah yang berbeda, tetapi tidak mungkin baginya untuk mengetahui kebenaran bahwa Karna adalah kakak laki-lakinya. Arjuna, yang benar-benar pahlawan tanpa cacat (baik dari kaliber ke kepribadiannya) diusir sebagai akibat dari kakaknya (Yudhistira) yg kalah dalam judi. Pada saat itu, dia sudah memiliki firasat bahwa konfrontasi dengan Karna tidak dapat dihindari. Bagaimanapun, Karna memuja Duryodhana, yang menganggap lima bersaudara Pandawa sebagai musuh bebuyutan. Setiap kali Arjuna memikirkan Karna, dia bergidik seolah-olah dia melihat dirinya terpantul di cermin.
"In my heart, resides 'Black (Krishna).'"

  Dia mencintai saudara-saudaranya, dan juga dicintai sebagai imbalan. Dia mencintai ayah dan ibunya, dan juga mereka cintai. Dia mencintai orang-orang, dan dicintai sebagai balasannya. Meskipun demikian, Arjuna mengarahkan pandangan mata yang dingin ke sesuatu yang mengerikan sekali.
"My darkness is terrifying. I differ from Karna. He, while cool-headed, is the warmth that believes in the people. I, while quiet, has a resignation that is so far as desperate."

  Keluarga Kuru pernah mengadakan mengadakan konferensi. Pada konferensi ini, kelima saudara Pandawa membanggakan seni bela diri yang sangat mereka banggakan dan sangat terkenal. Keahlian si putra ketiga, Arjuna, dalam panahan sangat luar biasa, sampai-sampai dia dipuji tidak memiliki saingan. Ketika kerajaan itu disatukan sebagai satu suara untuk mencari seseorang yg setara dengan Pandawa, Karna ingin berpartisipasi dan menampilkan seni bela diri dengan peringkat yang sama dengan Arjuna. Karna menantang Arjuna untuk menentukan siapa di antara mereka yang lebih unggul. Namun untuk menantang Arjuna, dia haruslah jadi anggota keluarga kerajaan, harus lebih tinggi daripada seorang Ksatria. Sedangkan Karna adalah kasta rendah Vaishya (kelas pedagang) atau Shudra (budak). Karna, yang tantangannya ditolak karena perbedaan status, dijadikan bahan tertawaan. Pandawa bersaudara (kecuali Arjuna) mencela Karna (padahal Karna menampilkan seni bela diri yg lebih unggul dari mereka berempat), dengan mengatakan,
"Putra seorang kusir harus memiliki rasa malu."

  Saat itu, mengapa Arjuna tidak memprotes, tidak mengungkapkan sepatah kata pun ketika saudara-saudaranya menghina Karna dengan suara keras mereka? Bukankah itu karena dia iri pada Karna yang menampilkan seni bela diri yang benar-benar melampaui dirinya? Emosi yang jelek. Arjuna tidak boleh menyimpan hal seperti itu, karena itulah kebenarannya. Karena itu, Karna tidak sadar akan alasan Arjuna karena dia tidak benar-benar menyembunyikannya.
"That discernment, exposing myself—————Surely I would die in shame, without a doubt. I regulated myself. Thoroughly, I continued to regulate, regulate, regulate. Therefore, the gods, my father, my mother, my wife, my brothers, they all love Arjuna. If I am not loved, I am not worth anything."

Anjalika-astra
  Pertentangan antara Kurawa yang Karna percayai dan para Pandawa yang dipimpin Arjuna meningkat dan akhirnya menjadi perang. Perang itu disebut Perang Kurukshetra. Karna terus menggunakan kekuatannya untuk memenangkan seratus pangeran Kurawa. Di pihak Pandawa, satu-satunya yang bisa menentang Karna adalah Arjuna. Namun, bahkan Arjuna hanya bisa pasrah pada kenyataan bahwa menghadapi Karna secara langsung berarti kematian. Melalui beberapa konflik, dalih, dan kebencian timbal balik, perang antara kedua kubu ini tiba di Kurukshetra.
  Dalam pertempuran terakhir Arjuna dengan Karna, Karna jatuh dari keretanya karena ulah kusirnya, yang merupakan pengkhianat. Karena kutukan Karna, roda kereta Karna macet. Tali busur Arjuna ditarik kembali ke batasnya. Arjuna menembaknya ketika dia berjuang untuk menggerakkan roda keretanya, dan itu adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan seorang pejuang. Pengecut, sesat, itu adalah perilaku yang tidak biasa bagi orang lain dan bahkan benar-benar dibenci.
  Namun., peluang tidak boleh dibatasi. Dan di atas semua itu, Karna tersenyum. Tentu saja, itu bukan cemoohan bagi Arjuna. Meskipun itu adalah senyum dari berbagai emosi dan alasan, bagi Arjuna, itu tidak terlihat seperti itu. Pada saat itu, Arjuna meninggalkan kode etik perang sebagai Kshatriya. Itu bukan nasib yang diputuskan oleh para dewa, karma yg dipilih Arjuna bersama dengan permusuhan belaka. Dengan demikian, peran Arjuna juga berakhir. Meski Arjuna masih merupakan saint, tetapi hatinya sebagai seorang prajurit berada dalam keadaan terpecah belah.
——"Sure enough, that one arrow shot down the sun."——"Am I probably going to shoot it at him once more?"

  Sangat rajin, terintegrasi, adil, dan jujur, Arjuna memiliki kepribadian yang sempurna tanpa kesalahan. Dia memiliki kepribadian yang jujur ​​dan setia, yang tampaknya mewujudkan keadilan itu sendiri. Paling tidak, orang-orang di sekitarnya, termasuk Karna, menganggapnya seperti itu. Orang yang perilakunya sempurna mirip superman, dia berada pada standar di mana dia “dipaksa” untuk datang untuk membantu orang lain seperti Gawain. Dia tidak tertarik pada kekayaan, atapun apakah suatu pertempuran terhormat atau tidak. Semua itu dilakukan sesuai dengan naluri nilai-nilainya (menurut adat India kuno) sebagai seorang pejuang.
  Namun, ketika ada kesempatan kecil datang, Arjuna akan rela melaksanakan semua jenis skema pengecut. Meskipun dia sangat ragu-ragu pada tahap awal, ketika dia bertanya-tanya apakah dia bisa melakukannya pada saat itu, dia menunjukkan senyum. Senyum itu tidak boleh dilihat oleh siapa pun. Seandainya seseorang melihatnya, dia memperingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak punya pilihan selain membunuh orang itu.
  Di dalam hatinya, Arjuna membawa kepribadian lain yang bisa disebut "Black". Orang jahat yang membenci, mencibir, dan merencanakan desain jahat terhadap musuh. Karena tidak dapat menerima kenyataan itu, Arjuna berperilaku seolah-olah itu adalah pelayan di sisinya. Ini adalah penyimpangan, tetapi Krishna, sang reinkarnasi dan avatar kedelapan Wisnu, adalah pahlawan yang berbeda dari kepribadian Arjuna yang jahat itu.
  Arjuna merasa nyaman ketika dia sendirian, sentimen yang dia rasakan tidak cocok bagi seorang pahlawan. Dia tidak begitu suka ketika orang mencoba masuk ke dalam hatinya, dan dia tidak tahan untuk mengungkapkan rasa malunya. Dengan demikian, ikatan itu agak menjengkelkan baginya, tetapi dia menyatakan bahwa ini juga nasib seorang Servant. Keinginannya untuk Holy Grail adalah kesunyian abadi.
  Dasarnya tenang, Arjuna secara terbuka mengikuti Masternya seperti butler, dan sebagian besar Master akan memandangnya sebagai seseorang tanpa sedikit pun rasa bangga sebagai bangsawan. Kalo soal hubungan dirinya dan Master, mengakui kebesaran dirinya tidak relevan dengan fakta bahwa dia menganggap siapapun partner-nya sebagai Masternya. Namun, jika sang Master mencoba untuk membaca sifat sebenarnya dari Servant seperti Master lain pada umumnya, ada kemungkinan di mana Arjuna bersedia untuk membunuh Masternya. Atau, bagi Master yang telah melihat `wajah` aslinya, dia jadi sangat sedih, dan memohon pada Masternya untuk merahasiakannya. Sisi Arjuna yang ini muncul karena rasa bersalahnya yang sangat besar saat membunuh Karna, meski itu bukan bener-bener salahnya. Dia menimbun penderitaan itu sendiri, dan akhirnya menyerah. Sisi yang disebut `Krishna` itu tumbuh menjadi kepribadian sendiri.
  Kepercayaan bukanlah satu-satunya hal yang didapat ketika memahami sifat sejati partner. Ada juga kemungkinan kehilangan kepercayaan tentu karena memahami sifat sejati pasangan. Bahkan jika partnernya menerima sisi gelap itu, cara Arjuna membawa sisi gelapnya itu semakin membuat dia merasa malu. Namun, di interlude-nya, sikapnya mengalami perkembangan dari yang awalnya `jangan lihat sisi lainku` dan `biarkan aku menderita sendiri` jadi `aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Master`. Dia udah paham cara untuk mengatasi penyesalannya dan benar-benar sinkron sebagai Servant kita.
  Di singularity E Pluribus Unum, Arjuna adalah bagian dari pasukan Celtic, bertugas di bawah Medb. Dia muncul bersama dengan Cu Alter untuk melindungi Medb dari Geronimo, Robin Hood, Billy the Kid, dan Nero. Sementara Robin melarikan diri, yang lain tetap tinggal di belakang untuk menghentikan Arjuna dan Cu Chulainn. Arjuna membunuh Billy the Kid dengan merefleksikan Noble Phantasm milik Geronimo, Tsago Degi Naleya. Medb mengirimnya untuk mengejar Robin Hood, tetapi dia dapat melarikan diri dengan bantuan Scathach.
  Arjuna kemudian memimpin pasukan Celtic melawan United American and Resistance Army, menghadapi Karna dalam pertempuran. Arjuna memahami bahwa pada suatu saat, di era mana pun, musuh alaminya adalah Karna sendiri. Dia tidak tertarik menyelamatkan dunia, jika dunia harus binasa, dunia akan binasa. Namun, Karna ingin menyelamatkan dunia.
"That is why such a joy…If you (Karna) are good, I will become evil. That is only equivalent. This time, as the equalizer, I will put an end to your life!"

  Karna berkata, jika dirinya kalah, Arjuna harus menggunakan busurnya (Gandiva) untuk melindungi dunia, yg kemudian Arjuna terima. Nightingale mengatakan bahwa pertempuran mereka adalah manifestasi dari sebuah mitos, dua rival abadi dari Mahabrata berhadapan sekali lagi di era baru. Namun, selama pertempuran mereka, Karna ditikam oleh Cu Alter. Arjuna menunjukkan ketidaksukaannya pada tindakan itu, meskipun dia memiliki kerugian terhadap Karna karena disummon sebagai Archer. Cu Alter berkata tidak mengizinkannya bertarung satu lawan satu. Namun, Karna menggunakan Vasavi Shakti sebelum dia menghilang. Cu Alter terluka parah, tapi tidak mati (Mungkin karena Karna di sini kena nerf sedangkan Cu Alter dibuff). Arjuna menghadapi tim Ritsuka, yang juga merupakan bagian dari tim pemberontak. Arjuna akhirnya dikalahkan oleh mereka. Setelah itu, dia pergi ke gunung untuk menenangkan diri.
  Medb menggunakan wadah Clan Calatin untuk memanggil 28 Demon Pillar. Eliz + Helena + Robin + Edison menahan ke-28 pillar, sementara Ritsuka + Mashu + Rama + Nightingale melawan Cu Alter yang menjadi pillar utama. Tesla kemudian datang untuk membantu Edison menahan para pillar hingga Arjuna datang. Arjuna mengorbankan dirinya dengan menggunakan Pasuphata. Memang kekuatan tiap pillar itu berbeda-beda, tapi mereka tetaplah sangat kuat untuk dihadapi Servant biasa. Kekuatan Pasuphata di sini terlihat sangat kuat. Meski Arjuna bisa kita kalahkan (mungkin karena plot), tapi dia tetap menunjukkan kalau dia memang salah satu Servant paling OP. Pashupata-nya melakukan finshing blow dengan membunuh ke-28 pillar dalam sekali hembusan.

ATK: 1,907/12,342
HP: 1,940/13,230
Grail ATK: 13,510     
Grail HP: 14,494
Voice Actor: Shimazaki Nobunaga
Illustrator: pako
Attribute: Sky
Growth Curve: Semi Reverse S
Star Absorption: 154
Star Generation: 8%
NP Charge ATK: 0.51%
NP Charge DEF: 3%
Death Rate: 31.5%
Alignments: LawfulNeutral
Gender: Male
Height/Weight: 177cm 72kg
Source: Mahabharata
Region: India
Role: mob-cleaner, instakiller, divine instakiller, farmer, survivor
Traits: Divine, Earth or Sky, Humanoid, Male, Servant, Weak to Enuma Elish
Strength: A
Stats5
Endurance: B
Stats4
Agility: B
Stats4
Mana: B
Stats4
Luck: A++
Stats5
NP: EX
Stats6

 DECK
QAAABEx
Q: 2 hit
A: 3 hit
B: 3 hit
Ex: 5 hit
  Untuk NP gain, tentu chain terbaik dia adalah Arts chain. Dengan NP charge atk 0,51%, asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya:
Arts + Arts + Arts + 20% + Extra
= 6,12% + 8,415% + 10,71% + 20% + 5,1%
= 50,345%
  Kalo kita kesampingkan bonus 20%-nya, maka keliatan kalo NP gain dia sebenernya seret. Dia terselamatkan berkat Arts deck.

  Untuk stargen, chain terbaik dia adalah QABEx. Dengan stargen 8%, stargen up 50% dari skill 1 level 10, asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya:
Quick + Arts + Buster + Extra
= 316% + 234% + 294% + 890%
= (3 star dan 16% untuk 4 star) + (2 star dan 34% untuk 3 star) + (2 star dan 94% untuk 3 star) + (8 star dan 90% untuk 9 star)
= 15~19 star

NOBLE PHANTASM
1.      Pashupata - Raised Hand of the Destruction God
Rank: A+ > A+ (ada interlude)
Classification: Anti-Army, Anti-Unit
Type: Buster
Hit-Count: 1
Range: 1~100
Maximum number of targets: 1000 people
Effect: Deals damage (NP1 400%) to all enemies + 50% Chance to Instant-Kill them + 80% Chance to further Instant-Kill Divine enemies.
Overcharge Effect: Reduces their defense (20~40% tergantung OC) for 3 turns.
« Well then... What to do?"
"Holy Ground Expansion, Space Fixation, Divine Punishment Enforcement Period Establishment... All Clear. By Shiva's wrath, your life ends here..."
"Pashupata! »
(Archer)

Pashupata: Raised Hand of the Destruction God (破壊神の手翳パーシュパタ, Hakaijin no TeeiPāshupata) adalah NP milik Arjuna. Sebuah Divine Construct, ini adalah senjata yang diberikan oleh salah satu dari 3 Dewa Tertinggi agama Hindu, Dewa Siwa, yang mengatur kehancuran dan penciptaan semesta. Ini disebut Anti-Unit NP hanya karena sifatnya yang tidak secara kolektif menghancurkan semua manusia di sekitarnya, tetapi menilai per individu dan memberikan Moksha kepada mereka yang gagal. Moksha memberikan kematian instan. Maksudnya, meski NP ini menyerang banyak orang, tapi yang terkena efek aslinya (instakill) ga semua orang.
Moksha (/ ˈmoʊkʃə /; Sansekerta: मोक्ष, mokṣa), juga disebut vimoksha, vimukti, dan mukti, adalah istilah dalam agama Hindu, Budha, Jainisme, dan Sikh, yang mengacu pada berbagai bentuk pembebasan, pencerahan, dan pelepasan. Dalam pengertian soteriologis dan eskatologisnya, ini merujuk pada kebebasan dari saṃsāra, siklus kematian dan kelahiran kembali (reinkarnasi). Moksha adalah konsep yang terkait dengan saṃsāra (siklus kelahiran-kelahiran kembali). Samsara berasal dari gerakan keagamaan pada milenium pertama SM. Gerakan-gerakan seperti Buddhisme, Jainisme, dan aliran-aliran baru dalam agama Hindu, melihat kehidupan manusia sebagai ikatan pada proses kelahiran kembali yang berulang. Reinkarnasi yang berulang, setiap kehidupan mengalami cedera, penyakit, dan penuaan, dipandang sebagai siklus penderitaan. Dengan dibebaskan dari siklus ini, penderitaan yang terlibat dalam siklus ini juga berakhir. Pelepasan ini disebut moksha, nirwana, kaivalya, mukti, dan istilah lainnya dalam berbagai tradisi keagamaan India.
Semakin tinggi Divinity seseorang, semakin tinggi kemungkinan mereka menerima Moksha. Servant yang biasa disebut Anti-Hero memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mendapatkan Moksha.
Pashupata mungkin adalah versi corrupt dari Pashupatastra, senjata terkuat yang dimiliki oleh Dewa Siwa, Kali, Tripura Sundari, dan digunakan oleh pahlawan Indrajit serta Arjuna.
Di Extella Link, kekuatan normal Pasuphata setara dengan super buffed Vasavi Shakti (well, Karna pas itu habis lawan Charlemagne sih, tapi buff ya tetep buff). Karna mendapat buff karena dia berada di bawah pengaruh Karl. 
Dalam interlude-nya, bahkan Arjuna tak sengaja membakar seluruh hutan karena output Pashupata-nya hanya sedikit diluar kendali. Parvati (di game) sering mengatakan pada Arjuna supaya penggunaan Pashupata-nya lebih terkontrol dan jangan keseringan, karena bisa menghancurkan apapun.
Untuk kalkulasi, kita kumpulin data dulu. Dengan stat atk 13342 di level 90 (dah 1000 Fou), NP1 400%, Buster up 30% dan NP dmg up 20% dari skill 3 level 10, divinity 175, base multiplier 0,95x, jadinya sekitar 27.461,52/enemy. Kalo soal dmg, dia setara dengan Gilgamesh kalo musuhnya bukan “weak against Enuma Elish”. Untuk instakillnya mungkin ga bisa diharapkan karena peluangnya hanya 50%. Bisa ditingkatkan lagi jika musuhnya divine, tapi divine enemy itu bisa dibilang jarang sih, kaya Sphinx. OC effectnya lumayan la buat party.
2.      Agni Gandiva - Flame God's Yell
Classification: Anti-Unit
Rank: A
Range: 1~50
Maximum number of targets: 1 person
Agni Gandiva: Flame God's Yell (炎神の咆哮アグニ・ガーンディーヴァ, Enjin no HōkōAgni Gāndīva) adalah NP milik Arjuna. Ini adalah busur api yang pada dasarnya tidak dapat dibawa oleh manusia (makhluk hidup), diberikan kepada Arjuna oleh Dewa Api, Agni. Normalnya hanya busur biasa, tapi dengan menyebut namanya, panah yang ditembakkan dari busur ini akan berubah menjadi missile yang diselimuti api. Panahnya bukan homing missile, tetapi karena Arjuna adalah seorang pemanah jenius dan memiliki Clairvoyance, akurasinya setara dengan homing missile.

  Btw, kalo kalian mau ngeributin soal Karna yg dinerf karena ga bawa Vijaya, mungkin kalian ga baca kalo NP Arjuna hanya ada 2 padahal dia punya puluhan astra yang penggunaannya cukup tricky. Bahkan Vajra dan Anjalika-astra ga dimasukin sebagai NP dia di sini.

ACTIVE SKILL
1.      Clairvoyance > Clairvoyance (Bowman)
Rank: C+ > B+ (ada interlude)
Effect: Increases own critical star generation rate (50% di level 10) for 3 turns + Grants self Debuff Immunity for 5 turns
Cooldown: 8/7/6
Arjuna memiliki kemungkinan untuk melihat target yang tak terlihat (kaya Assassin-class?). Mungkin ini manifestasi dari kisahnya yang bisa memanah mata dari burung yang sedang bersembunyi di pepohonan. Dengan konsentrasi tinggi pada saat dia menembakkan panah, dia bisa memanipulasi indera waktunya sendiri. Dengan kata lain, dia punya kemampuan yang mirip dengan Kiritsugu walau terbatas hanya pada matanya.
Untuk gameplay, ini meningkatkan stargen dia, walau dia ga terlalu mengutungkan karena Quick dia hit-countnya rendah dan hanya ada 1 card. Well, Arts dan Buster dia bisa bikin star sih berkat skill ini karena hit-count kedua card itu lumayan. Setelah upgrade, skill ini juga puny debuff immunity, membuatkan kebal dari debuff selama 5 turn. Debuff immune 5 turn dengan CD 6 turn itu artinya dia tak terlindungi hanya selama 1 turn.
2.      Endowed Hero (Skill)
Rank: A > A+ (ada strengthen)
Effect: Charges own NP gauge by 25% + Recovers own HP (2000/turn di level 10) for 5 turns + Gains critical stars (8 star/turn di level 10) for 5 turns + Charges own NP gauge by 10% per turn for 5 turns.
Cooldown: 10/9/8
A.k.a the Awarded Hero (授かりの英雄, Sazukari no Eiyū), adalah skill yang mewakili Arjuna, di mana dia selalu dicintai sejak dia dilahirkan. Arjuna kadang-kadang akan mendapatkan apapun yang paling dia butuhkan di suatu waktu. Dia tidak akan kekurangan apa pun, asalkan dia tidak memiliki kutukan.
Untuk gameplay, skill ini membuatnya bisa menggunakan NP hanya dengan diberi NP starter CE. Skill ini juga memberikan heal dalam jumlah yg cukup banyak per turn selama 5 turn, membuatnya bisa bertahan bahkan di hard content. Skill ini juga memberiny star per turn selama 5 turn, yg tentu akan dia sedot kembali karena star absorb Archer yang besar. CD segitu menurut gw fair sih, mengingat durasi efeknya juga 5 turn. Setelah upgrade, skill ini juga memberinya NP charge per turn. Ini tentu bagus banget karena NP gain dia kurang mantep meski punya 3 Arts. Oh iya, skill ini juga dapet pengurangan CD yang makin membuatnya mantep.
3.      Mana Burst (Flame)
Rank: A
Effect: Increases own Buster performance (30% di level 10) for 1 turn + Increases own NP damage (20% di level 10) for 1 turn.
Cooldown: 7/6/5
Adalah skill yang melekat pada Agni Gandiva yang dia terima dari Dewa Api, Agni. Semburan Mana dengan kecepatan seperti jet dilepaskan, bukan dari tubuhnya, tetapi sebagai pendorong panahnya, memungkinkan panah-panahnya untuk mengenai musuhnya lebih cepat dari senapan. Di PV singularity E Pluribus Unum, terlihat kalau Arjuna menembakkan panah lapis api yang mampu meledakkan tebing dalam sekali serang.
Untuk gameplay, layaknya Mana Burst pada umumnya, ini digunakan untuk meningkatkan damage NP-nya. Juga, Gabungan Buster up dan NP dmg up itu multiplikatif, jadi efeknya lebih bagus daripada yang murni Buster up 50%.

PASSIVE SKILL
1.      Independent Action
Rank: A
Effect: Increases own critical damage by 10%.
Memungkinkannya untuk hidup bahkan tanpa Master. Namun, untuk menggunakan Noble Phantasm dengan konsumsi Mana yang besar, cadangan dari Master tetap diperlukan. Pada rank A, dia bisa tinggal di dunia selama sekitar satu minggu tanpa seorang Master.
2.      Magic Resistance
Rank: C
Effect: Increases own debuff resistance by 15%.
Membatalkan mantra dengan chant dibawah dua ayat. Tidak dapat bertahan melawan magecraft pada level High-Thaumaturgy dan Greater Ritual.
3.      Divinity
Rank: B
Effect: Increases own damage by 175.
Arjuna adalah putra dari Dewa Petir, Indra.

BOND CE
Name: Endowed Hero
Illustrator: ?
Min/Max ATK: 100/100
Min/Max HP: 100/100
Stars: 4
Cost: 9
Max Level: 80
Craft Essence ID: 282
Effect: When equipped on Arjuna, increases own NP damage by 30%. Increases own critical star absorption by 1000%.
Lore:
---I shall offer you treasure.
---I shall grant you power.
---I will bestow everything upon you.
After I have been granted everything,
after everything has become meaningless, I realized.
What I, "I", wanted, was not this sort of thing.
So now, to gain what I truly want,
I shall wager my life.
This life that has been blessed by everyone,
I shall casually put it on the betting table.
These are my honest thoughts.
It was a most pleasant act!

Saran CE
Bond CE dia
Golden Sumo
Kaleidoscope
Hydra Dagger
Tsukumihara Student Council
White Cruising
Battle Olympia
Battle Companion
Sweet Days
Detective Edmond ~Foreign Nation Infiltration Arc~
Afternoon In The Citadel
Miss Sailor in White Uniform
Welcome to ONILAND!!
Anniversary Heroines
Four Beasts in the Moonlight
Holy Night of Learning
Cute Orangette
Summer Little
Trick or Treatment
A Pilgrimage To The Other Side
Heading Towards Trifas
Ring the Bell
Resplendent Spring
Dll

Saran Servant separty
Merlin
Waver
Tamae
Hans
Chiron
Helena
Shakespeare
Nighty
Raikou Lancer
Medb
Stheno
Queen of Sheba
Dll

Kelebihan
NP dmg tinggi
Stat atk dia tertinggi di antara Archer
Arts deck membantu NP gain dia yg seret
Durable

Kekurangan
NP gain seret
Stargen up rada terbuang percuma karena dia hanya ada 1 Quick, itu pun hit-countnya rendah
CD skill 2 lama

Kesimpulan
Julukan Arjuna sebagai SSR Archer terlemah memang ga bisa dipungkiri, mengingat SSR Archer itu dipenuhi monster damager sedangkan dia lebih ke survival. Meski gitu, dia tetep bisa jadi damager solid di banyak komposisi berkat Arts deck.

Sekian artikel kali ini, yuk kalo mau komen (sekedar iseng) ataupun kritik
Jangan lupa follow ya








8 comments:

Anonymous said...

Bagusan dia ato Gilgamesh min?

Birb Dechi said...

Jelas Gil sih

Kanaya said...

Agak sedih lihat dia dinerf banget di fgo dan difokusin ke karna mulu :-/ (dunno ini bias atau bukan) tapi interlude 2nya lumayan membangun char arc dan developmentnya sih. Thanks for the nice review.

Anonymous said...

Njir mantep kebal debuff 5 turn

Unknown said...

Husbuable ga?

Birb Dechi said...

Iya dong

Anonymous said...

Kak. Endowed Hero punya Arjuna udah dapet upgrade

Tamavitch said...

Dibanding Karna, arjuna ini bener2 biasa banget.
Parah DW

Singularity Point F - Fuyuki

Singularity Point F – Fuyuki: The Contaminated City in Flames Translated from: http://www.fgostory.blogspot.com/p/main-story.html Sou...

Popular Posts