REVIEW KING HASSAN
Note: Ini
adalah pembahasan tentang Gramps dan dirinya di nasuverse, juga kalkulasi
gameplay dia di FGO, mohon kesadarannya(bagi non-player & bagi pengunjung
biasa)kalo ini akan sedikit berbeda dari kisahnya saat memasuki bagian
nasuverse. Tambahan, kalo mau langsung baca bagian nasuverse, ketik CTRL + F,
habis itu ketik "pembahasan nasuverse”
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Hasan-e_Sabah,_rycina,_XIX_w.jpg |
Saya yakin
banyak dari kita cuma tau soal Assassin, tapi ga tau siapa dia. Pengecualian
buat anak MTS/MA yg pernah ada materi ini dan para penggila & penggali
sejarah.
Hassan-e Sabbāh
(Hassan-i Sabbāh Persian: حسن صباح Hasan-e Sabbāh) atau Hassan al-Sabbāh
(bahasa Arab: حسن الصباح Ḥasan aṣ-Ṣabbāḥ, sekitar 1034-1124) adalah misionaris
Nizārī Ismā'īlary yang mengubah masyarakat di akhir abad ke-11 di jantung
Pegunungan Alborz di Persia bagian utara. Dia kemudian merebut sebuah benteng
gunung yang disebut Alamut. Dia mendirikan sebuah kelompok fedayeen yang anggotanya
sering disebut sebagai Hashshashin, atau "Assassins".
Hassan dianggap
telah menulis sebuah otobiografi (yang tidak bertahan sampai sekarang/hilang/hancur). Namun tampaknya mendasari
bagian pertama dari sebuah biografi Ismailiyah anonim yang berjudul
Sargozasht-e Seyyednā (Persia: سرگذشت سیدنا), yang kemudian hanya diketahui
dari kutipan yang dibuat oleh pengarang Persia. Hassan juga menulis sebuah
risalah, dalam bahasa Persia, tentang doktrin ta'līm, yang disebut, al-Fusul
al-arba'a. Teks ini tidak lagi ada, namun fragmen-fragmennya dikutip/diparafrasekan oleh al-Shahrastānī dan beberapa Sejarawan Persia.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Shiite_Calligraphy_symbolising _Ali_as_Tiger_of_God.svg |
Informasi
otobiografi yang mungkin ditemukan di Sargozasht-i Seyyednā adalah sumber utama untuk mengetahui latar belakang dan kehidupan awal Hassan. Menurutnya, Hassan-e Sabbāh lahir di
kota Qom (Iran) pada tahun 1050-an dari keluarga Twelver Shī'ah.
Di awal
hidupnya, keluarganya pindah ke Rayy. Rayy adalah kota yang memiliki sejarah
pemikiran Islam radikal sejak abad ke-9, dengan Hamdan Qarmaṭ sebagai salah
satu gurunya.
Di pusat
keagamaan inilah Hassan mengembangkan ketertarikan pada masalah metafisik dan
mengikuti kode instruksi Twelver. Pada siang hari dia belajar di rumah, dan
menguasai ilmu ramal tapak tangan, bahasa, filsafat, astronomi dan matematika
(terutama geometri).
Rayy juga merupakan
rumah para misionaris Ismâ'īlaries di Jibal. Pada saat itu, Isma'ilisme adalah
gerakan yang berkembang di Persia dan daerah-daerah lain di timur Mesir. Isma'ilis
Persia mendukung dakwah ("misi") yang diarahkan oleh khilafah
Fatimiyah di Kairo dan mengakui otoritas Imam Khalifah al-Mustanṣir (wafat
tahun 1094). Misi Ismā'īl bekerja pada tiga lapisan : yang terendah adalah
tentara/fidā'ī, diikuti oleh rafk/"kawan", dan akhirnya
Dā'ī/"misionaris". Telah dikemukakan bahwa popularitas agama
Isma'il di Persia disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap penguasa
Seljuk, yang baru saja menyingkirkan penguasa lokal.
Di Rayy, dia berhubungan dengan Amira Darrab, seorang kawan yang mengenalkannya
pada doktrin Isma'īl. Hassan awalnya tidak terkesan, ketertarikannya
berangsur-angsur berkembang setelah berpartisipasi dalam banyak perdebatan
sengit yang membahas manfaat Isma'il atas Mūsā. Melihat keyakinan Darrab, Hassan muda makin yakin untuk menyelidiki doktrin dan keyakinan Ismā'īl lebih
dalam, yang pada akhirnya meyakinkannya untuk melihat manfaat dalam beralih ke
iman Isma'i.
Pada usia 17,
Hassan pindah agama dan bersumpah setia kepada khalifah Fatimiyah di Kairo. Dia
kemudian belajar di bawah 2 dā'iyyayn lainnya, dan saat dia melanjutkan
perjalanannya, dia dipandang dengan mata hormat.
Komitmen Hassan
yang tegas dan setia pada dakwah tersebut membawanya kepada misionaris
utama wilayah ini, 'Abdu l-Malik ibn Attash. Ibnu Attash, yang terkesan dengan
Hassan muda berusia 17 tahun, menjadikannya Wakil Misionaris dan
menasihatinya untuk pergi ke Kairo untuk melanjutkan studinya.
Namun, Hassan
tidak pergi ke Kairo. Beberapa sejarawan telah mendalilkan bahwa Hassan,
setelah pertobatannya, menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota khilafah
Fatimiyah, dan ini bocor ke wazir anti-Fatimiyah dan anti-Shizrah, Nizam
al-Mulk. Hal ini mendorong dia meninggalkan Rayy dan menuju ke Kairo pada tahun
1076.
Hassan
membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk sampai ke Kairo. Sepanjang perjalanan dia berkeliling banyak daerah lain yang tidak jatuh ke kekuasaan Mesir. Isfahan adalah
kota pertama yang dia kunjungi. Dia dipandu oleh salah satu Misionaris, seorang pria yang telah mengajarkan Hassan muda di Rayy. Namanya Resi
Abufasl.
Dari sini dia
pergi ke Albania Kaukasia (sekarang Azerbaijan), ratusan mil ke utara, dan setelah dari
sana, lalu melalui Armenia. Di sini dia membuat marah para imam, disusul diskusi
yang hangat, dan Hassan diusir dari sana.
Dia kemudian
berbalik ke selatan dan melakukan perjalanan melalui Irak, tiba di Damaskus, Suriah. Dia berangkat ke Mesir dari Palestina. Menurut catatan di beberapa sisa-sisa pecahann otobiografi, dan dari biografi lain yang ditulis oleh Rashid-al-Din
Hamadani pada tahun 1310, dia dikatakan tiba di Mesir pada tanggal 30
Agustus 1078.
Tidak jelas berapa
lama Hassan tinggal di Mesir. Dia melanjutkan studinya di sini, dan menjadi
misionaris penuh.
Saat dia berada
di Kairo, belajar dan berkhotbah, dia menimbulkan ketidaksenangan Kepala
Angkatan Darat, Badr al-Jamalī. Ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa Hassan
mendukung Nizar, putra sulung Imam-Khalifah al-Mustanṣir, sebagai Imam
berikutnya. Hassan dipenjarakan secara singkat oleh Badr al-Jamali. Runtuhnya
sebuah menara penjara dianggap sebagai pertanda untuk mendukung Hassan dan dia
segera dibebaskan dan dideportasi. Kapal yang dia tumpangi rusak. Dia
diselamatkan dan dibawa ke Syria. Perjalanan melalui Aleppo dan Baghdad, dia
mengakhiri perjalanannya di Isfahan pada tahun 1081.
Kehidupan Hassan
sekarang benar-benar dikhususkan untuk misi tersebut. Hassan berkeliling secara
ekstensif di seluruh Persia. Di utara Persia, menyusuri pantai selatan Laut
Kaspia, pegunungan Alborz. Gunung-gunung ini adalah rumah bagi
orang-orang yang secara tradisional menolak sentuhan orang-orang Arab maupun penaklukan Turki. Tempat ini juga merupakan tempat tinggal sekte Shī'a. Berita
tentang kegiatan Ismâ'īl ini sampai ke telinga Nizam al-Mulk, yang kemudian mengirim tentaranya
dengan perintah untuk menangkap Hassan. Hassan menghindari mereka, dan pergi
lebih dalam ke pegunungan.
Pencariannya
untuk menemukan markas misinya berakhir pada tahun 1088, dia menemukan benteng Alamut di
daerah Rudbar (sekarang Qazvin, Iran). Itu adalah benteng yang ada di atas
lembah yang panjangnya sekitar 50 km dan lebar 5 km. Benteng ini dibangun
sekitar tahun 865. Legenda mengatakan bahwa benteng itu dibangun oleh seorang raja saat melihat elangnya terbang dan bertengger di atas batu karang, dan memanggilnya benteng Aluh Amu (kh) t ("Eagles' Teaching").
Pengambilalihan oleh
Hassan dilakukan tanpa pertumpahan darah yang banyak. Untuk mewujudkan transisi
ini, Hassan menggunakan strategi yang sabar, yang akan membawa
dampak yang lebih baik selama 2 tahun kedepannya. Pertama, doa mengirim Da'iyyīn dan
Rafia untuk memenangkan hati orang-orang di desa-desa lembah. Selanjutnya,
orang-orang di antara populasi itu pindah agama, dan akhirnya, pada tahun 1090,
Hassan mengambil alih benteng tersebut dengan menginfilusinya dengan orang-orang
yang baru pindah agama. Hassan memberi pemilik sebelumnya sebuah draft yang
digambar atas nama seorang tuan tanah kaya dan menyuruhnya untuk mendapatkan
uang yang dijanjikan dari orang ini. Ketika tuan tanah melihat draft itu dengan
tanda tangan Hassan, dia segera membayar jumlah tersebut ke pemilik benteng,
membuatnya tercengang. Versi lain menyatakan bahwa Hassan menawarkan 3000 dinar
emas kepada pemilik benteng demi sejumlah tanah.
Sementara legenda
mengatakan bahwa setelah menguasai Alamut, Hassan kemudian mengabdikan dirinya
untuk belajar dengan setia, dalam waktu hampir 35 tahun dia berada di
sana, dia tidak pernah meninggalkan tempat benteng itu, kecuali 2x saat
dia naik ke atap. Hassan berpendidikan tinggi dan dikenal
karena kecermatan, ilmu, kemampuan menerjemahkan, doa, puasa, dan sering mengarahkan
aktivitas dakwah. Propaganda doktrin Nizar berpusat di Alamut. Dia paham Al-Qur'an sampai ke hati, bisa mengutip secara ekstensif teks-teks di sana, dan selain sebagai filsafat, dia sangat mahir dalam matematika, astronomi, alkimia,
kedokteran, arsitektur, dan disiplin ilmiah utama pada masanya. Hassan
menyatakan bahwa bahasa Persia adalah bahasa sastra suci untuk Nizaris, sebuah
keputusan yang menyebabkan semua literatur Nizari Ismā'īl dari Persia, Syria,
Afghanistan, dan Asia Tengah ditranskripsikan dalam bahasa Persia selama
beberapa abad.
Dari titik ini, komunitas dan cabang-cabangnya tersebar di seluruh Iran dan Syria, dan
kemudian disebut Hashshashin/Assassins, yang juga dikenal sebagai the
Fedayin (Berarti 'The Martyrs', atau 'Men Who Accept Death')
==========================================================================
Ok, sekarang
masuk ke pembahasan nasuverse
Pertama, penjelasan soal julukan yg diturunkan. Hassan-i-Sabbah (Hasan サ
サ ン サ ッ バ ー ハ, Hasan Sabbāha), juga dikenal sebagai "Old
Man of the Mountain" (山 の 翁, Yama no Okina), adalah nama samaran yang dimiliki
oleh 19 pemimpin Hashshashin, sebuah sekte Islam abad pertengahan yang
bermarkas di Persia. Pada suatu saat, salah satu dari sembilan belas
Hassan-i-Sabbah bergabung dengan Richard I dan Saladin untuk berperang melawan Dead
Apostle selama Perang Salib Ketiga. Semua sembilan belas itu dianggap wraiths sebagai
kandidat Heroic Spirit. Saat dipanggil sebagai Servant, mereka selalu menjadi
kelas Assassin. Nama sekte tersebut adalah akar etimologis dari kata "assassin"
dan nama kelas itu sendiri bertindak sebagai katalisator untuk memanggil
anggota organisasi.
Yang ini baru
bahas Gramps. Nama aslinya adalah Hassan-i-Sabbah, pendiri Hashashin, yang
pertama mengambil alih gelar "Old Man of the Mountain" (山
の 翁, Yama no Okina) dan nama Hassan-i-Sabbah. Meski
begitu, identitas sebenarnya tidak diketahui bahkan oleh ke delapan belas
individu yang mewarisi gelar-gelarnya (tapi dari julukannya sebagai Great
Founder, saya yakin dia adalah Hassan Sabbah sendiri, makanya saya kasih lore
Hassan Sabbah diatas). Jika dia menemukan ada Hassan yang menyimpang dari
jalannya, maka dialah yg akan memenggalnya.
1st sprite |
Dia adalah Grand
Assassin (グランドアサシン, Gurando Asashin), sampai dia mengorbankan Saint Graph "Grand" selama pertempuran dengan Tiamat.
Semua orang yang
bertemu dengannya menemui ajalnya. Dia yang menempa nama "Old Man of
the Mountain" terpilih untuk hidup sebagai pengamat yang akan
memberlakukan keputusan atas kebusukan dan penyimpangan sekte tersebut, meskipun
sekte tersebut tetap teguh sesuai dengan ajaran Allah.
Bila ada
pemimpin yg korup, itu berarti pembusukan sekte tersebut, orang semacam itu
tidak boleh menanggung nama Old Man of the Mountain. Dia mengambil kepala
mereka untuk mengampuni dosa mereka, dan meneruskan harapan kepada Old Man of
the Mountain berikutnya.
Dia memilih
untuk bertempur dengan sebuah pedang daripada senjata tersembunyi, untuk
menghormati tugas sebenarnya untuk membunuh Assassin.
Dikatakan bahwa
dia tetap dalam bayang-bayang sampai kehancuran ordo Assassin. Pendekar
bertopeng tengkorak itu adalah legenda hidup, jurang pembunuh, yang tidak pernah
disaksikan siapapun.
Dia diberi
julukan "King Hassan"(キングハサン, Kingu Hasan)
oleh Protagonis FGO. Dalam Singularity ke-6, diberitahukan bahwa dia tinggal di
dalam Kuil Suci Azrael, (アズライールの聖廟, Azurai-ru no Seibyou), sebuah makam yang terletak
di daerah pegunungan di suatu tempat di utara Yerusalem.
Gramps tampil
sebagai individu yang tegas dan lurus. Dia memiliki toleransi yang sangat
rendah untuk ketidaksopanan, seperti saat dia akan menghancurkan kelompok protagonist pada kunjungan mereka yang tak diundang ke kuilnya.
2nd sprite |
Menurutnya, bagi
seorang Hassan untuk meminta pertolongan, bahkan dari kelompok mereka sendiri
adalah hal paling memalukan atas nama dan kepercayaan mereka, karena merekalah
yang harus bergantung pada kekuatan masing-masing untuk mempertahankan diri melalui cobaan
dan membunuh target mereka. Setiap Hassan yang tumbuh lemah dan/atau bergantung
pada kekuatan orang lain harus ditangani oleh pedangnya.
Menghadapi
konfrontasi antara protagonis dan ksatria Camelot, usaha Hashashin untuk
meminta bantuan dari Old Man of the Mountain, yang terkenal menyembunyikan
dirinya di Kuil Suci Azrael.
Setelah
mendekati kuil, Gramps mengajukan percobaan untuk menguji karakter protagonis
dan Hassan yang datang. Menginformasikan pada protagonis bahwa meminta
bantuannya setara dengan mengorbankan kehidupan Hassan dari generasi saat itu (CA Hassan), namun dia membatalkan untuk memberlakukan hukum itu
karena keadaan Singularity. Dalam hal keterampilan dalam permainan pedang, dia
dikatakan lebih dari sekadar kuat bagi para ksatria Camelot, mampu berduel
dengan Gawain dalam mode under the Sun dan mampu menangkis Excalibur Galatine hanya
dengan jubahnya sendiri. Dia mampu menciptakan badai pasir sesuka hati.
Di Babylon, awalnya dia mengambil penampilan sebagai gelandangan tua berjanggut dan dengan asumsi namanya
Ziusudra (pahlawan mitos banjir Sumeria), dia menunggu protagonis di kota Uruk
dan tampaknya sedang menguji karakter protagonis. Selanjutnya, selama misi penjelajahan
protagonis ke kota mati di Cuthah, dia turun tangan saat jiwa protagonis
ditarik ke Underworld oleh Ereshkigal.
“You who cannot die -- cannot be said to have ever
lived.”
—the Old Man of
the Mountain, to Tiamat
|
Dia mampu
menghilangkan konsep abstrak seperti komunikasi dengan aliansi Chaldea maupun dengan Ereshkigal. Pada akhir Singularity, para protagonis dapat menjebak Tiamat di Underworld dengan bantuan Ereshkigal dan Ishtar, yang bertujuan untuk
memanfaatkan properti Anti-Divinity wilayah Underworld untuk melemahkannya. Di
tengah usaha Tiamat untuk melarikan diri ke permukaan, Gramps ikut campur dengan
memotong tanduk-sayap Tiamat dan memaksakan Death Concept kepada Tiamat. Dia
berpartisipasi sebagai tamu dalam konfrontasi dengan
Tiamat. Dia mampu menerapkan death concept atas eksistensi abadi
seperti Tiamat. Dia menunjukkan penggunaan api biru saat bergerak, serupa
dengan teleportasi, seperti tiba-tiba di belakang/di atas sasaran, atau
menyerang lawan-lawannya dengan banyak tebasan dalam satu ayunan dan
menciptakan ledakan dari kejauhan.
3rd sprite |
Berbeda dengan
penerusnya, Gramps mengakhiri targetnya bukan hanya dengan memberi luka fisik,
tapi dengan memutuskan 'takdir' itu sendiri dengan kemampuan yang mirip
dengan Mystic Eyes of Death Perception.
Grail ATK:
12969
Grail HP: 14612
Voice Actor:
Nakata Jouji
Illustrator:
Ryota-H
Attribute: Man
Growth Curve: S
Star Absorption: 98
Star Generation:
25.5%
NP Charge ATK:
1%
NP Charge DEF:
4%
Death Rate:
49.5%
Height/Weight:
220cm ・ ??kg
Series:
Fate/Grand Order
Source: Middle
East Historical Facts, Old Man of the Mountain
Country of
Origin: Middle East
Alignment:
Lawful ・ Evil
Gender: Male
Role:
instakiller, JIJI-SAN WA DARENIMO MAKENAI, SEKAI DE ICHIBAN TSUYOI DAKARA!!!, survivor, buster damager
Traits:
Humanoid, Servant, Male, Weak to Enuma Elish, Brynhildr's Beloved
Strength: B | Endurance: A |
Agility: B | Mana: E |
Luck: E | NP: A |
DECK
QABBBEx
Q: 5 hit
A: 3 hit
B: 1 hit
Ex: 6 hit
Untuk NP gain,
chain terbaik dia adlaah ABQEx. NP charge atk dia 1%, asumsikan ga crit maupun
overkill jadinya :
Art + Buster +
Quick + Extra
= 12% + 1% + 15%
+ 12%
= 40% (sekalipun
Art card cuma 1, tapi NP gain kenceng men. Sasuga Gramps)
Untuk stargen,
chain terbaik dia adalah ABQEx, dengan stargen 25,5%, tambah stargen up 10%
dari passive skill, jadinya :
Art + Buster +
Quick + Extra
= 106,5% + 50,5%
+ 1077,5% + 813%
= (1 star dan
6,5% untuk 2 star) + (0 star dan 50,5% untuk 1 star) + (10 star dan 77,5% untuk
11 star) + (8 star dan 13% untuk 9 star)
= 19~23 star (untuk
Servant dengan Quick card hanya 1, ini udah termasuk above normal, tertolong
berkat hit-count yg banyak)
Karena Gramps
juga bisa Buster Brave Chain, maka saya hitung Crit dmg juga. Stat atk dia di
level 90 adalah 12848 (udah 1000 Fou), Buster up 30% dari skill 1 level 10, atk up 20% dari skill 2, Buster up 50%
dari skill 3, dan crit dmg up 8% dari passive skill, base multiplier assassin
0,9x. Jadinya :
Buster + Buster
+ Buster
= 24.628,86 + 28.351,35 + 32.073,85
Lumayan kan, ini
belum kena class advantages, kalo musuh Berserker & Rider tinggal dikali 2.
NOBLE PHANTASM
Name: Azrael - The
Angel That Announces Death
Rank: C
Classification: Anti-Unit
Type: Buster
Hit-Count: 1
Range: 1
Maximum number
of targets: 1 person
Effect: Deals
powerful damage (NP1 600%) to one enemy.
Overcharge
Effect: High chance of instant kill (100~200% tergantung OC)
“Listen. The evening bell has tolled thy name."
"The feathers foreshadow your death, and behead━"
"Azrael!”
—Assassin
Azrael: The
Angel that Announces Death (死 告 天使, Shi Koku Tenshi) adalah NP Gramps di FGO. Meskipun pedang
itu hanya pedang biasa, tapi pedang itu telah ternoda dengan iman penggunanya
selama hidupnya. Pedang yang dimiliki oleh seorang pria yang berjalan
di batas Valley of the Shadow of Death (幽谷, Youkoku, "Shadowed
Valley"), ini merupakan kristalisasi dari kisahnya yg selalu berhasil membunuh dengan pedang ini, dan saat jadi Servant, pedang itu terkena trait instakill dari kisah itu, berpotensi melakukan instakill hanya
dengan tebasan ringan. Meski kemungkinannya rendah, efek ini bisa mempengaruhi
lawan tidak peduli gimana kuatnya maupun bentuk tubuhnya.
Untuk gameplay, mari kita kumpulkan data untuk kalkulasi NP damage. Stat atk dia di level 90 adalah 12848(udah 1000 Fou), Multiplier NP1 600%, kita asumsikan juga skill 10/10/10, Buster up 30% dari skill 10, atk up 20% di skill 2, Buster up 50% di skill 3, base multiplier Assassin 0,9x. Dari data itu, Gramps menghasilkan NP damage sebesar 51.701,38. Tinggi banget kan, ga heran dia berada di jajaran atas ST Assassin. Kalo dia revive, Buster up skill 1 jadi 50%, jadinya damage dia 57.445,98. Untuk efek instakillnya, terlihat besar kan? Eitzz, jangan ketipu. Inget kalo di FGO ada death resist. Sekalipun saat NP udah pake skill 3 level 10, musuh mendapat Death resist down 100%, kalo musuhnya servant masih agak susah buat instakill. Tapi kalo cuma kroco mah gampang matinya.
Untuk gameplay, mari kita kumpulkan data untuk kalkulasi NP damage. Stat atk dia di level 90 adalah 12848(udah 1000 Fou), Multiplier NP1 600%, kita asumsikan juga skill 10/10/10, Buster up 30% dari skill 10, atk up 20% di skill 2, Buster up 50% di skill 3, base multiplier Assassin 0,9x. Dari data itu, Gramps menghasilkan NP damage sebesar 51.701,38. Tinggi banget kan, ga heran dia berada di jajaran atas ST Assassin. Kalo dia revive, Buster up skill 1 jadi 50%, jadinya damage dia 57.445,98. Untuk efek instakillnya, terlihat besar kan? Eitzz, jangan ketipu. Inget kalo di FGO ada death resist. Sekalipun saat NP udah pake skill 3 level 10, musuh mendapat Death resist down 100%, kalo musuhnya servant masih agak susah buat instakill. Tapi kalo cuma kroco mah gampang matinya.
ACTIVE SKILL
1.
Battle
Continuation > Abyss of Death
Rank: EX > EX
Effect: Grants
self guts status (revive 5000 di level 10) for 1 time, 5 turns + Grants self Abyss of Death buff for 5 turns + Grants self On-Guts-Activate buff for 1 time, 5 turns
When Guts status is activated, Removes own Abyss of Death buff + Charge own NP gauge by 20% + Increases own Buster performance by 50% for 1 turn.
(Abyss of Death: If the Guts status is present, increases own Buster performance by 30% for 5 turns)
When Guts status is activated, Removes own Abyss of Death buff + Charge own NP gauge by 20% + Increases own Buster performance by 50% for 1 turn.
(Abyss of Death: If the Guts status is present, increases own Buster performance by 30% for 5 turns)
Cooldown: 9/8/7
Battle
Continuation (戦 闘 続 行, Sentō Zokkō, dilokalisasi sebagai
"Marshall") adalah Skill yang memungkinkannya untuk terus bertarung
sekalipun udah mendapat luka fisik. Ini juga akan mengurangi risiko kematian
akibat cedera. Skill ini mewakili kemampuan untuk bertahan dan/atau mentalitas
seseorang yang tidak tahu kapan harus menyerah, yang terdiri dari kekuatan
vital seseorang untuk bertahan dalam keadaan sulit. Gramps, yang dia sendiri ga
tau apakah dia masih hidup atau mati, jikalau dia nerima luka fatal atau
separuh tubuhnya hancur, akan tetap bergerak maju ke pertarungan seolah tetap
dalam keadaan prima.
Dari segi
gameplay, tentu keren karena revive 5000 HP, bayangkan bruh, 5000!!! Setelah upgrade pada Maret 2020, skill ini jadi tambah keren lagi karena makin ngebuff dia. Bayangin dia jadi punya Buster up 5 turn, terus kalo mati malah dapet efek lain.
2.
Protection of
Faith
Rank: A+++
Effect:
Increases own debuff resistance (100% immune di level 10) for 3 turns +
recovers own HP (2500 di level 10) + increase own defense (40% di level 10) for
1 turn + increase own attack (20% di level 10) for 3 turns
Cooldown: 7/6/5
Protection of
Faith (信仰 の 加 護, Shinkō no Kago, dilokalisasi sebagai "Aegis
of the Divine") adalah skill yang dimiliki hanya oleh mereka yang telah
mengorbankan diri untuk pandangan religius. Meski merupakan bentuk divine
protection, ini bukan merupakan berkah dari eksistensi yang lebih tinggi. Ini
hanya kemutlakan tubuh dan jiwa seseorang, yang lahir dari iman masing-masing.
Tapi jika terlalu tinggi, ini menyebabkan kelainan pada kepribadian (fanatik).
Dari segi
gameplay, skill ini keren banget. Sebenernya ini sama kaya Imperial Privilage,
tapi tanpa chance. CDnya juga mayan cepet, keren deh Gramps pokoknya.
3.
Death Toll
Rank: EX
Effect:
Insta-Kill Resistance Down (100% down di level 10) to all Enemies for 3 turns +
buster performance up (50% di level 10) for 1 turn.
Cooldown: 8/7/6
a.k.a Evening
Bell (晩 鐘, Banshō) menandakan pengumuman proses pemakaman dan
kunjungan takdir kematian di budaya Eropa. Skill unik ini bermanifestasi
sebagai akibat dari "menjadi satu dengan upacara kematian". Dia
adalah pendekar pedang yg turun secara langsung memilih lawannya. Dia membawa
keselamatan bagi mereka yang telah kehilangan pandangan tentang kematian mereka
(死 ぬ べ き 時 を 見 失 っ た, "lose sight of their time of death”), alias
living dead, dengan mengirim jiwa mereka ke tempat Tuhan (akhirat).
Semua terjadi
sesuai kehendak surga. Karena itu, siapapun yg bertemu dengannya, akan
menyadari akhir hayat mereka.
Mungkin skill
inilah NP King Hassan, bukan Azrael. Dari segi gameplay, skill ini berguna
untuk increase output NP, crit, maupun normal Buster attack, tentunya juga
meningkatkan peluang instakill. Karena durasi Buster up hanya 1 turn, hati-hati
makenya
“…Canst thou hear this bell? It tolls for thy destiny’s end. Accept it, and unbind thy soul, for this is thy last chance as a human to slumber in peace”
—King Hassan
Dia juga punya
skill yang ga dicantumkan di atas lho, yaitu,
1.
Natural Body
Rank: C (A)
Memiliki tubuh
sempurna sejak lahir. Adalah mungkin untuk meningkatkan parameter STR dengan
ini.
Tubuh berotot
yang didapat bahkan tanpa latihan. Bahkan bentuknya ga akan berubah meski dia memakan banyak kalori.
Namun Gramps, bagaimanapun juga, telah memodel ulang tubuhnya, terpengaruh oleh
iman agamanya sendiri, makanya ranknya menurun (harusnya A jadi C).
2.
Uncrowned
Martial Arts
Rank: -
Kemampuan tangan
yang tidak dianggap orang karena banyak alasan. Semua rank yg dimiliki pedang,
tombak, busur, Riding, dan yg berhubungan Divinity miliknya akan terlihat satu
rank dibawah seharusnya di mata orang lain. Kalo Gramps mengungkapkan namanya,
maka skill ini akan pudar.
PASSIVE SKILL
1.
Magic Resistance
Rank: B
Effect: Increases
own resistance to debuffs by 17.5%.
Bisa membatalkan
mantra dengan chant di bawah tiga ayat. Bahkan jika ditargetkan oleh High
Thaumaturgy dan Greater Rituals, sulit bagi dia untuk terpengaruh.
2.
Presence
Concealment
Rank: A
Effct: Increases
unit's critical star generation rate by 10%
Bukti dari apa
yang pernah dia pelajari. Sebenernya rank A bukan tertinggi diantara para
Hassasshin, tapi khusus Gramps, dia membawa kutukan yang kuat, biarpun dia menggunakan
skill ini, keberadaannya akan dirasakan oleh target yg akan dia bunuh. Targetnya akan merasa takut mati jika telah ditargetkan Gramps.
3.
Independent
Action
Rank: B
Effect: Increases
own critical attack damage by 8%.
Memungkinkannya
untuk tinggal di dunia selama dua hari tanpa Master. Namun, itu adalah nilai
ideal yang dicapai bila dia hemat mana dan menghindari pertarungan/penggunaan NP.
4.
At The Boundary
Rank: A
Effect: Nullify
Instant-Kill Status Upon Self (Instant-Kill Will Never Work On Him) + increases
own Charm Resistance by 100% + 5% Chance to Insta-Kill An Enemy With a Normal
Attack.
At the Boundary
(境界 に て, Kyōkai nite) adalah Skill bagi mereka yang
berjalan di dalam Lembah kematian, menyatu dengan kematian itu sendiri. Dia kebal
terhadap efek tipuan dan juga efek charm.
Name: The Rift
of the Valley
Illustrator: ?
Min/Max ATK: 100/100
Min/Max HP: 100/100
Stars: 4★
Cost: 9
Max Level: 80
Craft Essence ID: 417
Effect: When
equipped on King Hassan, Self Debuff Resistance +100%
Lore:
No longer are
there any teachings to impart, nor a man to preach them.
The swordsman
became an envoy of Heaven, his works surpassing mere mastery.
For years and
years, he watched the evening bell toll. His life could no longer be called a
life, as it ventured into the realm of natural phenomena.
In the tranquil
valley, the line blurs between Life and Death. The swordsman who long embraced
Death lives on, even as he dies.
He persists, as
does the legend of the Old Man of the Mountain, whom he created.
Saran Servant separty
-
Merlin
-
Waver (Fill NP gauge
& menunjang output dmg dia)
- Hijikata
-
Hans
-
Helena
-
Shakespeare
- Bunyan
- Quetz
- Quetz
-
Dll (monggo kasih
saran di kolom komen)
Saran CE
-
Limited/Zero
Over
-
Joint Recital
-
Golden Sumo
-
New Years
Arturia
-
Hydra Dagger
- Bond CE dia
- Bond CE dia
-
Dll (any CE yg
bisa ningkatin Buster, crit, maupun instakill)
Keuntungan
- NP dmg tergolong jajaran atas Assassin
-
Survivability tinggi
- NP gain sangar
-
Bisa instakill
di normal attack
Kerugian
-
Naikin skill
susah (material nya)
-
Limitod
-
Ga punya star absorb
Kesimpulan
Satu-satunya ST Buster Assassin SR dan NP damage termasuk top 5 tertinggi di class-nya. Skill dia bagus semua. Survivability tinggi. Instakill dia juga dapat diandalkan karena bisa keluar dari semua attack walau chance kecil.
Satu-satunya ST Buster Assassin SR dan NP damage termasuk top 5 tertinggi di class-nya. Skill dia bagus semua. Survivability tinggi. Instakill dia juga dapat diandalkan karena bisa keluar dari semua attack walau chance kecil.
Monggo
kalo ada yg mau komen, revisi, atau share
Jangan
lupa follow ya
https://en.wikipedia.org/wiki/Hassan-i_Sabbah
http://typemoon.wikia.com/wiki/Assassin_(Fate/Grand_Order_-_King_Hassan)
http://fategrandorder.wikia.com/wiki/%22The_Old_Man_of_the_Mountain%22
http://typemoon.wikia.com/wiki/Skill
http://typemoon.wikia.com/wiki/Azrael
http://fategrandorder.wikia.com/wiki/The_Rift_of_the_Valley
https://en.wikipedia.org/wiki/Hassan-i_Sabbah
http://typemoon.wikia.com/wiki/Assassin_(Fate/Grand_Order_-_King_Hassan)
http://fategrandorder.wikia.com/wiki/%22The_Old_Man_of_the_Mountain%22
http://typemoon.wikia.com/wiki/Skill
http://typemoon.wikia.com/wiki/Azrael
http://fategrandorder.wikia.com/wiki/The_Rift_of_the_Valley
6 comments:
Terima kasih infonya bro, gue lagi nargetin dapetin dia, ternyata dia salah satu grand servant.mantab
Bayangkan jadi saya, butuh mats tulang bukan cuma buat Gramps, tapi ada Ozymandio, Shishou juga Abby.
Bang saran command code buat gramps dong
Yang naikin Buster,Crit,atau Instant kill bro
Buat insta death bisa pake Demonic Bodhisattva, Up Buster bisa pake limited zero over sama aerial drive atau joint recital Yang up crit damage juga
Command Code bro bukan Craft Essence
Post a Comment