Sunday, December 27, 2020

Review Vritra

 REVIEW VRITRA

Note: Ini adalah pembahasan tentang Vritra dan dirinya di nasuverse, juga kalkulasi gameplay dia di FGO. Mohon kesadarannya (bagi non-player & bagi pengunjung biasa) kalo ini akan sedikit berbeda dari kisahnya saat memasuki bagian nasuverse. Tambahan, kalo mau langsung baca bagian nasuverse, ketik CTRL + F, habis itu ketik "pembahasan nasuverse”
  Yo gengs, jumpa lagi kita di blog ini. Berhubung Servant dari 5.5 dah semua, kali ini masuk ke Servant Chritsmas 2020. Yang kali ini dibahas adalah Vritra. Mungkin namanya agak asing bagi yang ga akrab dengan mitologi Hindu, tapi Vritra pernah muncul di manga Fate/Apocrypha lho. Mau tau kisahnya? Yuk baca.
  Vritra (Sansekerta: वृत्र, vṛtra,) adalah ular, naga, atau iblis dalam Hinduisme, personifikasi kekeringan dan musuh Indra. Vritra diidentifikasi sebagai Asura. Vritra juga dikenal dalam Weda sebagai Ahi (Sansekerta: अहि ahi). Dia muncul sebagai naga yang menghalangi aliran sungai dan secara heroik dibunuh oleh Indra.
  Menurut Rig Weda, Vritra menahan perairan dunia sampai dia dibunuh oleh Indra, yang menghancurkan 99 benteng Vritra (meskipun bentengnya kadang-kadang dikaitkan dengan Sambara) sebelum membebaskan sungai-sungai yang ditahan. Pertempuran dimulai segera setelah Indra lahir, dan dia telah meminum sari Soma dalam jumlah besar di kediaman Tvashtri untuk memperkuat diri sebelum menghadapi Vritra. Tvashtri menciptakan Vajrayudha untuk Indra, dan Wisnu, ketika diminta untuk melakukannya oleh Indra, memberi ruang untuk pertempuran dengan mengambil 3 langkah besar yang membuat Wisnu menjadi terkenal.
  Vritra mematahkan kedua rahang Indra selama pertempuran, tetapi kemudian dilempar oleh Indra dan, dalam keadaan jatuh, menghancurkan benteng yang telah hancur. Untuk prestasi ini, Indra dikenal sebagai Vṛtrahan (Pembunuh Vritra). Ibu Vritra, Danu, yang juga ibu dari ras Dānawa, kemudian diserang dan dikalahkan oleh Indra dengan petirnya. Dalam salah satu versi cerita, 3 dewa (Baruna, Soma, dan Agni) dibujuk oleh Indra untuk membantunya dalam perang melawan Vritra, padahal sebelumnya mereka berada di pihak Vritra (yang mereka sebut ayah).
  Menurut Purana, seperti yang diceritakan dalam narasi yang diberikan kepada Raja Yudhishthira di Mahabharata, Vritra adalah iblis yang diciptakan oleh Tvashta untuk membalas pembunuhan putranya oleh Indra, yang dikenal sebagai Triśiras/Wiśwarūpa. Vritra memenangkan pertempuran dan menelan Indra, tapi dewa lain memaksanya untuk memuntahkan Indra. Pertempuran berlanjut dan Indra akhirnya terpaksa melarikan diri. Wisnu dan para resi menjadi perantara gencatan senjata, dengan Indra bersumpah bahwa dia tidak akan menyerang Vritra dengan apa pun yang terbuat dari logam, kayu atau batu, atau apa pun yang kering atau basah, atau pada siang atau malam hari. Indra menggunakan busa (yang telah dirasuki Wisnu untuk memastikan kemenangan) dari ombak lautan untuk membunuhnya saat senja.
  Srimad Bhagavatam mengakui Vritra sebagai bhakta Wisnu yang terbunuh hanya karena kegagalannya dalam menjalankan hidup saleh dan tanpa kekerasan. Kisah ini berjalan sebagai berikut:
 
Setelah Wiswarupa terbunuh, ayahnya, Tvashta, melakukan upacara ritual untuk membunuh Indra. Dia menawarkan persembahan dalam api pengorbanan, berkata, "Wahai musuh Indra, tumbuhlah untuk membunuh musuhmu tanpa penundaan.”

Setelah itu, dari sisi selatan api pengorbanan yang dikenal sebagai Anvaharya muncul sosok menakutkan yang tampak seperti penghancur segala ciptaan pada akhir milenium.

Seperti anak panah yang dilepaskan ke 4 penjuru, tubuh iblis itu tumbuh, hari demi hari. Tinggi dan kehitaman, dia tampak seperti bukit yang terbakar dan berkilau seperti awan terang di malam hari. Rambut di tubuh iblis dan janggut serta kumisnya berwarna seperti tembaga yang meleleh, dan matanya menusuk seperti matahari tengah hari. Dia tampak tak terkalahkan, seolah-olah memegang 3 dunia pada titik-titik trisula yang menyala-nyala. Menari dan berteriak dengan suara nyaring, dia membuat seluruh permukaan bumi bergetar seolah-olah terkena gempa bumi. Saat dia menguap lagi dan lagi, dia sepertinya mencoba menelan seluruh langit dengan mulutnya, yang sedalam gua. Dia sepertinya menjilat semua bintang di langit dengan lidahnya dan memakan seluruh alam semesta dengan giginya yang panjang dan tajam. Melihat iblis raksasa ini, semua orang, dalam ketakutan besar, berlari kesana kemari ke segala arah.

Iblis yang sangat menakutkan itu, yang sebenarnya adalah putra Tvashta, menutupi semua sistem planet dengan usaha keras. Oleh karena itu, dia bernama Vritra, atau orang yang menutupi segalanya.

 
  Vritra melepaskan dharma untuk berbuat baik kepada orang lain dan beralih ke kekerasan, berperang dengan para dewa. Akhirnya, dia unggul dan para dewa ketakutan akan kekuatan jahatnya. Dipimpin oleh Indra, mereka mendekati Dewa Wisnu untuk meminta bantuan. Wisnu memberi tahu mereka bahwa Vritra tidak dapat dihancurkan dengan cara biasa, mengungkapkan bahwa hanya senjata yang terbuat dari tulang orang bijak yang dapat membunuhnya. Ketika para dewa mengungkapkan keraguan mereka tentang kemauan petapa menyumbangkan tubuhnya, Wisnu mengarahkan mereka untuk mendekati Resi Dadhichi. Ketika didekati oleh para dewa, Dadhichi dengan senang hati menyerahkan tulangnya demi kebaikan, menyatakan bahwa akan lebih baik tulangnya membantu mereka mencapai kemenangan daripada membusuk di tanah. Para dewa mengumpulkan tulang itu dan Indra membuat Vajrayudha dari mereka. Ketika mereka melawan Vritra lagi, pertempuran itu berlangsung selama 360 hari sebelum Vritra menghembuskan nafas terakhirnya.
  Kisah Indra yang hanya mampu membunuh Vritra ketika kondisi tertentu terpenuhi bisa jadi merupakan cikal bakal kisah Ramayana, di mana para dewa tidak dapat membunuh Rahwana karena suatu anugerah, dan Rahwana terlalu kuat untuk dibunuh oleh manusia mana pun. Kisah ini mungkin juga menginspirasi legenda Narasimha. Persamaannya adalah bahwa Hiranyakashipu, Raja Asura, memperoleh anugerah dari Brahma bahwa dia tidak dapat dibunuh pada siang atau malam hari, atau oleh manusia atau binatang, baik di dalam maupun di luar ruangan dan tanpa senjata. Wisnu mengambil inkarnasi manusia berkepala singa, yang bukan sepenuhnya manusia atau sepenuhnya binatang. Narasimha menggunakan kukunya karena senjata terbukti tidak efektif, dan menempatkannya di ambang pintu, yang tidak berada di dalam maupun di luar ruangan. Narasimha membunuhnya saat senja, yang bukan siang maupun malam.

==========================================================================
 
Ok, sekarang masuk ke pembahasan nasuverse
  Vritra adalah dewa iblis ular atau naga jahat yang disebutkan dalam Rigweda dan Mahābhārata. Namanya berarti "penghalang" dan dikatakan memiliki kekuatan untuk memblokir air dan menyebabkan kekeringan. Dewa Indra-lah yang mengalahkan Vritra dan melepaskan air. Vritra selalu digambarkan sebagai musuh Indra, dan konflik antara keduanya secara mitos berulang berkali-kali. Nama lain untuk Indra, Vritrahan, berarti "orang yang membunuh Vritra".
  Dia adalah spesies naga yang mewujudkan konsep "cacat" itu sendiri. Hal-hal yang menghalangi dunia. Sebagai seorang Servant, dia telah direduksi menjadi bentuk manusia.
  Seringkali disebut sebagai dewa jahat yang membawa kekeringan, terkadang diartikan sebagai "raksasa musim dingin". Konsep Vritra mewujudkan "situasi tanpa air (terhalang)", seperti musim dingin yang keras. Dewa Indra-lah yang mewujudkan "situasi di mana hujan turun sebagai rahmat".
  Dia yang menggunakan wujud wanita memiliki 2 kemungkinan. Yang pertama adalah meniru Rambha, yang kedua adalah supaya tidak tertipu Indra lagi.
  Indra mengirim seorang apsara cantik bernama Rambha kepada Vritra. Rambha begitu cantik sehingga Vritra langsung jatuh cinta padanya, dan bahkan langsung melamar. Rambha setuju asalkan Vritra harus selalu melakukan persis seperti yang dia katakan. Vritra menerima syarat ini. Setelah beberapa hari, Rambha meminta Vritra untuk minum anggur. Vritra ragu karena meminum anggur adalah haram bagi putra Brahmana. Namun, Rambha bersikeras. Vritra jatuh pingsan begitu dia meminum anggur. Indra yang sedang menunggu kesempatan ini datang dan membunuh Vritra.
  Tentu saja, menyakitkan bagi manusia untuk menghentikan hal-hal penting, seperti air. Karena Vritra menghalanginya, dia disebut naga jahat. Namun, nyatanya dunia membutuhkannya (pengehentian) juga. Ibarat pelepasan bendungan, ibarat nafas kuncup mata air, ada sesuatu di dunia ini yang "momentumnya harus dihentikan dulu". "Evolusi selalu menunggu setelah mengatasi rintangan" dan "rintangan yang merupakan kejahatan penting untuk evolusi" sebenarnya adalah apa yang sebenarnya Vritra kendalikan.
  Vritra senang melihat manusia, atau dunia itu sendiri, tumbuh mengatasi kesulitan dan rintangan yang telah dia persiapkan. Vritra menyiapkan rintangan yang bahkan terlihat seperti kejahatan mutlak, tetapi bukan karena ingin manusia punah. Dia hanya ingin melihat masa depan yang lebih tangguh, dunia yang lebih tangguh, dan ras manusia yang lebih tangguh. Dengan kata lain, dia ini sadis terhadap dunia.
  Ganesha awalnya adalah dewa disabilitas, tetapi sekarang, sebagai hasil dari keyakinannya, sebagian besar telah menjadi "dewa keberuntungan yang menghilangkan rintangan." Vritra tidak demikian, dia tetap tabah menjadi "penyebab kegagalan". Tidak ada manis dalam aksi itu. Tidak ada belas kasihan. Namun, dia hanya ingin menikmati diri sendiri sebanyak yang dia bisa ketika dia melihat dunia mengatasinya, tumbuh dewasa.
  Senjata yang dia bawa adalah Vajra yang sama yang tertancap di mulutnya saat Indra membunuhnya. Namun, seperti Kama, tidak diketahui apakah itu termasuk NP mereka.
 
ATK: 1,905/12,332
HP: 1,999/13,632
Grail ATK: 13,499
Grail HP: 14,934
Voice Actor: Asahina Madoka
Illustrator: La-na
Attribute: Sky
Growth Curve:
Star Absorption: 88
Star Generation: 12.2%
NP Charge ATK: 0.55%
NP Charge DEF: 4%
Death Rate: 24%
Alignments: NeutralEvil
Gender: Female
Height/Weight: 169cm/55kg
Source: Indian mythology
Region: India
Role: anti-divine, farmer, mob-cleane, looper
Traits: Demonic, Demonic Beast Servants, Dragon, Humanoid, Servant, Weak to Enuma Elish

 





DECK
QQAABEx
Q: 4 hit
A: 3 hit
B: 2 hit
Ex: 5 hit
  Untuk NP gain, chain terbaik dia adalah AQAEx. Dengan NP charge atk 0,55%, Arts up 30% dari skill 1 level 10, asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya:
Arts + Quick + Arts + Extra
= 8,09% + 5,5% + 14,52% + 5,5%
= 33,61%
Dia juga bisa Arts chain lewat NPAA. Asumsikan musuh masih 3, jadinya:
NP + Arts + Arts + Extra
= 19,31% + 12,05% + 15,51% + 5,5%
= 52,36%
Kalo secara chain normal, Vritra lebih bagus dari Fionn. Namun, Fionn lebih unggul dalam refill lewat NP.
 
  Untuk stargen, chain terbaik dia adalah QBQEx. Dengan stargen 12,2%, Buster up 10% dari passive, asumsikan ga crit maupun overkill, jadinya:
Quick + Buster + Quick + Extra
= 448,8% + 100,4% + 848,8% + 661%
= (4 star dan 48,8% untuk 5 star) + (1 star dan 0,04% untuk 2 star) + (8 star dan 48,8% untuk 9 star) + (6 star dan 61% untuk 7 star)
= 19~23 star
 
NOBLE PHANTASM
Name: Asurashresta - O' Demon Who Engulfs Both Heaven and Earth
Rank: EX
Classification: Anti-World
Hit-counts: 3
Range: 9~99
Maximum number of targets: 1000 people
Effect: Deals damage (NP1 450%) to all enemies + Seal their skills for 1 turn + Reduces their critical attack chance by 20% for 3 turns.
Overcharge Effect: Reduces their Arts resistance (10~30% tergantung OC) for 3 turns.
I'm Vritra. The one who covers this world's heaven and earth. Gather O' Asuras, demonic troops who are my flesh. Separated by that logic, cover all of creation! Asurashresta
-  Lancer
 
  Asurashreshtha adalah NP milik Vritra. Sebuah NP yang menyandang julukan Vritra sebagai "yang terbaik di antara Asura".
  Menggunakan jin atau pasukan iblis yang merupakan tubuh terpisah dari dirinya sendiri, ia menutupi langit dan bumi sesuai dengan artian masing-masing dan mengisolasi tempat tersebut. Sebagai "gunung" dalam tradisi bahwa "Vritra menjebak air di gunung dengan tubuhnya sendiri" juga diartikan sebagai "awan", wujud NP ini seperti awan tidak menyenangkan yang menutupi dunia.
  Vritra dikatakan sebagai naga jahat serta asura (iblis), dan juga dikenal sebagai Asurandra (Raja Asura).
  Dalam Mahābhārata, terdapat penggambaran para dewa-dewanya Indra yang menderita dari pasukan iblis yang besar seperti Kalakeya dan Lakshasa yang dipimpin oleh Vritra, jadi bukan hanya otoritas untuk "memblokir sesuatu", tetapi juga pasukan kekerasan murni. Vritra bisa melakukannya.
  Extra attack dia kemungkinan adalah versi kecil dari NP ini/tanpa perilisan nama sejati.
  Untuk kalkulasi damage, kita kumpulin data dulu. Dengan stat atk 13332 di level 90 (udah 1000 Fou), NP1 450%, Arts up 30% dari skill 1 level 10, NP dmg up 20% dari skill 3 level 10, base multiplier 1,05x, jadinya sekitar 22.602,14/enemy. Damage segitu membuatnya berada di atas Nezha. Dengan skill 2, Vritra juga bisa memberi damage tambahan ke musuh Divine, jadinya 28.252,67/enemy. Apakah bagus? Ga, bahkan ke Divine aja dia masih kalah dari normal Karna (ga ke Divine). Kompetisi AoE Arts di kelas Lancer cukup sengit. Vritra sedikit lebih unggul dari Fionn dan Lambda dari segi damage, tapi sedikit kalah dalam kemampuan loop.
 
ACTIVE SKILL

1.      The All-Penetrating Vajra

Rank: A

Effect: Increases own Arts performance (30% di level 10) for 3 turns + Increases own critical star absorption (500% di level 10) of Arts Cards for 1 turn.

Cooldown: 7/6/5


Kamu mungkin telah menyadarinya, tapi ini adalah Vajranya Indra. Apa kamu tahu bagaimana dia memasukkan ini ke mulutku?

Belum ada penjelasan apakah Vajra miliknya terhitung sebagai NP atau tidak.

Untuk gameplay, skill ini membuat NP gain dan damage dari kartu Arts miliknya meningkat. Skill ini juga meningkatkan star absorb untuk Arts selama 1 turn, membant peroleh NP gain dan damage-nya.

2.      The Predestinated Divine Threat

Rank: A

Effect: Increases party's damage against Divine enemies (30% di level 10) for 3 turns + Charges own NP gauge (30% di level 10)

Cooldown: 8/7/6

A.k.a Fated Enemy of God, adalah skill yang menggambarkan peran Vritra yang tidak pernah berubah meski ada beragam versi. Skill yang menunjukkan keberadaan yang secara fundamental bertentangan dengan dewa, posisi yang tidak berubah-ubah dan makna keberadaannya.

Untuk gameplay, skill ini memberikan party Anti-Divine, membuatnya bisa diperhitungkan meski kalah saing dengan Anti-Divine Lancer lainnya. Skill ini juga membuatnya bisa langsung NP bila diberi NP starter.

3.      The Eternally Immortal Demon

Rank: EX

Effect: Grants self-Guts status (revive 3000 HP di level 10) for 1 time, 5 turns + Charges own NP gauge (10% per turn di level 10) for 5 turns + Increases party's NP damage (20% di level 10) for 1 time, 5 turns.

Cooldown: 9/8/7

Bahkan jika dia kalah dari Indra, Vritra akan dihidupkan kembali dari waktu ke waktu dan akan memulai perjuangan melawan dewa lagi. Skill yang menunjukkan keabadian dan pengulangan keabadian, yang dapat disamakan dengan fenomena alam.

Konflik antara "Vritra, yang menghalangi air (membawa kekeringan atau menjebaknya di awan dan gunung)" dan "Indra, yang melepaskannya dalam badai petir," bukanlah peristiwa yang hanya terjadi sekali, tetapi telah berulang dalam waktu yang lama. Ya, dan itu akan bertahan selamanya di masa depan. Itu juga merupakan kepercayaan primitif pada alam dan dewa. Vritra memerintah sebagai iblis abadi dengan kekuatan yang sama persis dengan yang membuat manusia kagum pada dewa.

Untuk gameplay, skill ini membuatnya lebih durable dengan guts-nya. Skill ini juga membantu dalam loop karena memberinya NP charge tiap turn selama 5 turn. Untuk NP dmg up, sayang banget cuma buat sekali pake.

 
PASSIVE SKILL

1.      Magic Resistance

Rank: A

Effect: Increases own debuff resistance by 20%.

Membatalkan mantra peringkat A atau lebih rendah, tidak peduli meski itu High Thaumaturgy.

2.      Dragonkind

Rank: A

Effect: Increases own Buster performance by 10% + Reduces own damage taken by 180.

Skill yang melambangkan dirinya sebagai ras naga.

 
BOND CE
Name: Natural Dam Boundary
Illustrator: Akihiro Mibuta
Min/Max ATK: 100/100
Min/Max HP: 100/100
Stars: 4
Cost: 9
Max Level: 80
Craft Essence ID: 1331
Effect: When equipped on Vritra, increases party’s damage against Divine enemies by 20% while she is on the field.
Lore:
Its reason, even now, still continues to rise.

What exists there is ice and snow.

The form dammed by water which was taken away.

What exists there is shadow and darkness.

The silhouette of the covered and hidden heaven and earth.

What exists there is silence. An aliby of humans who are neither Gods nor Demons.

However, those things were crushed by the hands of Gods.

Eventually.

Or, similar to how it was before.

Namely, it is the indestructible principle that is repeated over and over again for eternity.

Even if the age of Gods ends, and the world of humans arrives, the reason of the dam boundary would be represented by some kind of form just like Gods and Demons.

Being dammed, being released, and then, the world would, once again―――

 
Saran CE
Bond CE dia
Formalcraft
Dive to Blue
A Moment of Silence
Chaldea Anniversary
Kaleidoscope
Golden Sumo
Shvibzik Snow
New Year Sacred Mysteries​
Mentor and I
Mission Start
Painting Summer
Sign of the Smiling Face
Dll
 
Saran Servant separty
Castoria
Tamamo
Waver
Hans
Helena
Chiron
Paracelsus
Odysseus
Nero Bride
Lanling Wang
GilCas
Jalter
Moriarty
Dll
 
Kelebihan
Stat atk tinggi
Dia bisa loop dan punya skill yang ngisi NP gauge tiap turn
Stargen bagus
Memberi party bonus Anti-Divine
 
Kekurangan
Persentase skill Anti-Divine kecil
NP dmg ga jauh sama Lancuria
 
Kesimpulan
Vritra, meski merupakan SSR AoE Arts Lancer pertama, performanya ga beda jauh sama yang SR. Andai antara loop atau damage-nya jauh lebih tinggi, dia bakal jadi favorit baru. Dia ga jelek, cuma rasanya kit milik dia masih setengah-setengah.

 

Sekian artikel kali ini, yuk kalo mau komen (sekedar iseng) ataupun kritik

Jangan lupa follow ya.

 

 

 

 

 

https://en.wikipedia.org/wiki/Vritra

https://allaboutdragons.com/dragons/Vritra

https://typemoon.fandom.com/wiki/Vritra

https://fategrandorder.fandom.com/wiki/Vritra

http://www.onlinedarshan.com/puranas/puranas.asp?id=1&page=6

https://typemoon.fandom.com/wiki/Asurashreshtha

https://typemoon.fandom.com/wiki/Skill

https://fategrandorder.fandom.com/wiki/Natural_Dam_Boundary

 

4 comments:

Anonymous said...

Vritra udah, tinggal Ddraig ama Albion:v

RainDxD said...

Emang ada draig Ama albion di fgo?

RainDxD said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

Albion udah tu(Melusine)

Singularity Point F - Fuyuki

Singularity Point F – Fuyuki: The Contaminated City in Flames Translated from: http://www.fgostory.blogspot.com/p/main-story.html Sou...

Popular Posts